Dampak Negatif Perkembangan Zaman dan Upaya Sadar Melawannya

Oleh: Yoris Rafael Padjaji

Teknologi Informasi dan Komunikas (TIK) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.

Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses penggunaan sebagai alat bantu, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan.

Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an.

Konflik yang terjadi dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangat mengancam masyarakat karena memberikan berita hoaks, karena berita hoaks memberikan dampak yang sangat besar yaitu keributan, keresahan, perselisihan bahkan ujaran kebencian. Akhir-akhir ini, bertebarnya hoax di tengah masyarakat kian populer dengan memanfaatkan kondisi pandemi global Covid-19 (corona virus disease 2019- red).

Misalnya, hoax yang beredar adalah minum alkohol bisa menyembuhkan orang yang terkena Covid-19 dan hal yang terjadi di Indonesia adalah imbauan dan ajakan kampanye anti-hoaks yang berjalan memanfaatkan media internet untuk menangkal penyebaran-penyebaran konten palsu hingga bersifat “hatred” yang mengarahkan pada potensi ancaman kekerasan dan konflik horizontal dengan menyebarkan informasi serta narasi-narasi positif sebagai lawan penyeimbangnya. Ide yang sudah diinisasi oleh sejumlah institusi tersebut ditujukan sebagai counter atas konten informasi yang mengarah kepada hasutan, kebencian, dan tindakan terorisme. Meski dalam aktualisasinya masih menghadapi tantangan, tetapi tentu tidak menutup peluang sinergi bagi institusi terkait yang sekiranya relevan dan menggandeng kalangan berpengaruh maupun hingga akar rumput di masyarakat lewat pemanfaatan penggunaan teknologi.

Baca Juga: Cara Generasi Muda Hadapi Quarter Life Crisis

Selain terjadi nya penyebaran berita hoaks di internet atau di manapun pertelevisian juuga dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat. Apabila program yang ditayangkan mengandung unsur ketidaksopanan, pornografi, dan kekerasan dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif bagi kehidupan bermasyarakat.oleh karena itulah pemerintah mengatur penyiaran suatu tayangan sehingga Isi siaran dalam bentuk film dan/atau iklan wajib memperoleh tanda lulus sensor dari lembaga yang berwenang.

Konflik yang terjadi dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangat mengancam masyarakat karena memberikan berita hoaks, karena berita hoaks memberikan dampak yang sangat besar yaitu keributan, keresahan, perselisihan bahkan ujaran kebencian. Akhir-akhir ini, bertebarnya hoax di tengah masyarakat kian populer dengan memanfaatkan kondisi pandemi global Covid-19 (corona virus disease 2019- red). Misalnya, hoax yang beredar adalah minum alkohol bisa menyembuhkan orang yang terkena Covid-19.

Hal yang terjadi di Indonesia adalah imbauan dan ajakan kampanye anti-hoaks yang berjalan memanfaatkan media internet untuk menangkal penyebaran-penyebaran konten palsu hingga bersifat “hatred” yang mengarahkan pada potensi ancaman kekerasan dan konflik horizontal dengan menyebarkan informasi serta narasi-narasi positif sebagai lawan penyeimbangnya. Ide yang sudah diinisasi oleh sejumlah institusi tersebut ditujukan sebagai counter atas konten informasi yang mengarah kepada hasutan, kebencian, dan tindakan terorisme. Meski dalam aktualisasinya masih menghadapi tantangan, tetapi tentu tidak menutup peluang sinergi bagi institusi terkait yang sekiranya relevan dan menggandeng kalangan berpengaruh maupun hingga akar rumput di masyarakat lewat pemanfaatan penggunaan teknologi.

Selain terjadi nya penyebaran berita hoaks di internet atau di manapun pertelevisian juuga dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat. Apabila program yang ditayangkan mengandung unsur ketidaksopanan, pornografi, dan kekerasan dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif bagi kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itulah pemerintah mengatur penyiaran suatu tayangan sehingga Isi siaran dalam bentuk film dan/atau iklan wajib memperoleh tanda lulus sensor dari lembaga yang berwenang.

Seiring dengan perkembangan zaman dapat memberi pengaruh yang dalam bentuk negatif dan positif, teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu teknologi yang di gunakan dan di butuhkan banyak orang dalam keperluan masing-masing, walaupun terdapat dampak yang negatif pasti ada solusi untuk mengatasi hal negatif tersebut, seperti gunakan teknologi informasi dan kemonikasi dengan tujuan yang postif seperti mencari informasi tentang pembelajaran sekolah dan lainnya, jika anda masih di bawah umur sebaiknya di dampingi orang tua, dan sebelum membagikan informasi atau berita yang kita dapat di internet telusuri dulu kebenaran nya di sumber sumber terpecaya.

Selain itu televisi juga memberikan dampak yang negatif dan untuk mencegahnya kita harus mewaspadai muatan pornografi, kekerasan, dan tayangan mistis dengan melihat pembatasan umur yang tersedia pada film yang di tayangkan, mengaktifkan penggunaan fasilitas parental locl pada tv kabel dan satelit, dan hindari penempata tv pribadi di kamar.

Teknologi Informasi dan Komunikas (TIK) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Misalnya, hoax yang beredar adalah minum alkohol bisa menyembuhkan orang yang terkena Covid-19. Ide yang sudah diinisasi oleh sejumlah institusi tersebut ditujukan sebagai counter atas konten informasi yang mengarah kepada hasutan, kebencian, dan tindakan terorisme.

Selain itu televisi juga memberikan dampak yang negatif dan untuk mencegahnya kita harus mewaspadai muatan pornografi, kekerasan, dan tayangan mistis dengan melihat pembatasan umur yang tersedia pada film yang di tayangkan, mengaktifkan penggunaan fasilitas parental locl pada tv kabel dan satelit, dan hindari penempata tv pribadi di kamar.

Oleh: Yoris Rafael Padjaji, Siswa SMAN 1 Pontianak

Diolah dari berbagai sumber

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *