Yesus Kristus Sumber Kekuatan Kita di masa Pandemi

Mimbar Agama126 Views

Kabar Damai | Sabtu, 20 Maret 2021

 

Jakarta | kabardamai.di – Umat Kristen di seluruh Indonesia yang dikasihi Tuhan Yesus. Tema khotbah Mimbar Kristen hari ini adalah Yesus Kristus Sumber Kekuatan Kita di Masa Pandemi Covid-19. Tema ini didasarkan pada pembacaan Alkitab dari Yohanes 15:1-8;

“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”

Demikianlah pembacaan Alkitab, Tuhan Yesus berkata: “Yang Berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Firman Allah dan yang memeliharanya.” (Lukas 11:28)

Umat Kristen di seluruh Indonesia. Kita semua mengalami dampak Covid-19 dan banyak dari kita yang sudah mendengar bahwa dalam menghadapi Covid-19 kita perlu melakukan 3 wajib yaitu wajib iman, wajib aman, dan wajib imun. Wajib aman kita harus memakai masker secara benar, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, selalu menjaga jarak, membatasi mobilitas dan menjauhi kerumunan atau tidak menyebabkan kerumunan.

Baca Juga : Hindu dan Toleransi Kehidupan Beragama

Wajib imun, kita wajib berolah raga secara teratur, makan makanan bergizi, tidur cukup supaya kita kuat. Lalu bagaimana dengan wajib iman? Wajib iman artinya kita harus kuat di dalam Tuhan sebagaimana dikatakan oleh Rasul Paulus di dalam Efesus 6:10, “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.”

Karena itu kita perlu bertanya kepada diri kita sendiri, seberapa kuat hubungan kita dengan Tuhan Yesus Kristus? Apakah dalam pergumulan kita menghadapi Covid-19 ini kita memiliki keyakinan atau iman yang kokoh di dalam Yesus Kristus Tuhan kita?

Injil Yohanes 15:1-8 yang sudah kita baca tentu tidaklah asing bagi kita umat Kristiani. Kita sudah sering membaca dan mendengarkan khotbah dari Firman Tuhan ini. Namun pada kesempatan ini, kita kembali membaca, kita kembali memperhatikan dan merenungkan Firman Tuhan ini.

Injil Yohanes 15:1-8 ini menggambarkan hubungan Tuhan Yesus dengan para muridnya, Tuhan Yesus sebagai Pokok Anggur dan para muridnya adalah ranting-rantingnya. Sebagai Pokok Anggur, Yesus adalah sumber kekuatan bagi para murid yang adalah ranting-ranting.

Demikian juga kita sebagai pengikut Kristus. Kekuatan kita dalam menghadapi segala kesulitan dan tantangan di dalam hidup ini, terutama dampak dari Covid-19 ini, kekuatan kita hanya datang dari Yesus Kristus. Ranting-ranting hanya mendapat kekuatan untuk hidup dari pokok anggur. Demikian juga kita, kita hanya mendapat kekuatan dari Yesus Kristus Tuhan kita.

Ayat 1-5 dari bacaan ini menekankan bahwa Yesuslah sumber kekuatan kita. Sebagaimana ranting tidak mungkin berbuah jika tidak melekat dan tertanam pada pokok anggur, demikian juga kita tidak dapat berbuah jikalau tidak kokoh tinggal tetap di dalam Yesus Kristus atau bersekutu erat dengan dia sumber kehidupan dan kekuatan.

Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk tinggal tetap di dalam Dia, sumber kekuatan kita supaya kita berbuah banyak. Istilah berbuah banyak disebutkan di ayat 5 dan ayat 8. Di ayat 8 disebutkan “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.” Artinya Bapa menghendaki kita para pengikut Kristus supaya berbuah banyak. Di ayat-ayat selanjutnya, ayat 9-17 disebutkan mengenai buah-buah rohani yang dimaksudkan yakni sukacita dalam kasih Kristus dan saling mengasihi sesuai perintah Tuhan.

Umat Kristen di manapun berada. Di masa Pandemi Covid-19 ini, kita sangat memerlukan sukacita di dalam kasih Kristus. Di ayat 11, Tuhan Yesus mengatakan “Semuanya itu Ku-katakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.” Tuhan Yesus adalah sumber dari sukacita yang kita perlukan di masa pandemi ini karena Dialah sumber kekuatan kita.

Selanjutnya kita membaca mengenai buah kasih, saling mengasihi. Mulai ayat 9 sampai dengan ayat ke 17 disebutkan mengenai saling mengasihi. Saling mengasihi sebagai wujud ketaatan kita kepada perintah Yesus Kristus. Di ayat 17, Tuhan Yesus berkata, “Inilah perintahku kepadaMu, kasihilah seorang akan yang lain, betapa kita memerlukan atau membutuhkan buah kasih, saling mengasihi di masa pandemi Covid-19 ini.”

Pemirsa Mimbar Kristen. Wajib aman (pakai masker secara tepat, menjaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilisasi, menjauhi kerumunan), semua itu dengan mudah dapat dijalankan, jika kita meningkatkan wajib iman. Karena iman kita kepada Tuhan Yesus yang berwujud, yang nyata di dalam hubungan erat dengan Dia akan membuahkan sukacita di dalam kasih Tuhan dan kasih kepada sesama berdasarkan ketaatan kepada perintahNya.

Mungkin kita bertanya bagaimana supaya bisa berbuah banyak? Bagaimana supaya kita tetap memiliki sukacita dan tetap saling mengasihi secara terus menerus?

Ayat 7 bacaan kita memberi jawabannya. Di ayat 7, Tuhan Yesus berkata, “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan Firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki dan kamu akan menerimanya.” Perkatan Tuhan Yesus ini menekankan bahwa jika kita tetap tinggal di dalam Yesus Kristus, bersekutu  erat dengan Dia sebagai sumber kekuatan kita dan jika Firman-Nya tetap tinggal di dalam kita, maka kita akan selalu berdoa sesuai kehendak Bapa, yaitu berdoa supaya berbuah banyak untuk memuliakan Bapa.

Perkataan Tuhan Yesus dalam Injil Yohanes 15:7 ini mendorong kita untuk selalu bersekutu dengan Dia yang adalah sumber kekuatan kita. Misalnya, ibadah minggu, meskipun secara online, harus kita ikuti dengan sungguh-sungguh. Kita harus semakin tekun berdoa dan semakin erat bersekutu dengan Dia. Perkataan Tuhan Yesus ini juga mendorong kita untuk selalu membaca Firman Tuhan, membaca Alkitab secara teratur setiap hari. Tidak hanya membaca, kita juga mentaati perintah-perintahNya.

Umat Kristen yang Tuhan Yesus kasih. Marilah, kita melakukan 3 wajib yang dimulai dengan wajib iman supaya kita didorong untuk melakukan wajib aman dan wajib imun. Marilah kita mengevaluasi diri kita, sekuat apakah, sedalam apakah iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus, sumber kekuatan dalam kesulitan dan penderitaan termasuk dalam menghadapi dampak dari Covid-19.

Yesus Kristus adalah Imanuel (Matius 1:23), Dia adalah Allah yang menyertai kita, dalam kehidupan kita menghadapi kesulitan, tantangan, menghadapi Covid-19 ini dan Dia tidak akan pernah meninggalkan kita, karena Dia menyertai kita selama-lamanya (Matius 28:20).

Marilah kita terus beriman hanya kepada-Nya, selalu bersekutu dengan Dia, dengan erat bersandar dan menyerahkan diri kita hanya kepada-Nya. Yesus Kristus sumber kekuatan kita hari ini sampai  selama-lamanya.. Amin

 

Penulis: Pdt. Dr. Jesias Frits Palandi, Ketua Umum Sinode Gereja Misi Injili Indonesia atau GMII

Sumber: kemenag.go.id | dimuat di laman Kementerian Agama RI, 21 Februari 2021

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *