Kabar Damai | Rabu, 21 April 2021
Jakarta | kabardamai.id | Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) memberangkatkan bantuan bagi korban bencana di NTT dari Grha Oikoumene, Jakarta, Senin, 19 April 2021 pukul 20.30 WIB. Bantuan berupa genset (20 unit), pakaian layak pakai untuk bayi, anak, hingga orang dewasa, Alkitab, buku-buku, pembalut, serta makanan ringan diangkut dengan satu buah truk.
Melansir laman resmi PGI, pengiriman bantuan yang pertama ini, diperkirakan akan menempuh perjalanan selama satu minggu, dengan rute Jakarta, Solo, Tanjung Perak (Surabaya), selanjutnya menaiki kapal ferry ke Makassar, dan langsung menuju kantor Sinode GMIT di Jalan S.K. Lerik, Kota Baru, Kupang. Sebelumnya pengiriman bantuan direncanakan dengan menggunakan pesawat Hercules, sayangnya jadwal penerbangan ternyata ada di bulan Mei.
Wasekum PGI Pdt. Krise Gosal menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan melalui PGI.
“Mewakili MPH-PGI kami menyampaikan terima kasih kepada gereja, lembaga mitra maupun perorangan, yang telah menyumbang bahan-bahan yang telah kami umumkan sebelumnya yaitu genset, Alkitab, makanan kering, pakaian layak, pakaian dalam baru, perlengkapan mandi, selimut dan handuk. Terima kasih untuk kepeduliannya, dan kami berharap semoga ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita,” terangnya sepereti dikutip pgi.or.id (20/4).
Sebelum memberangkatkan bantuan, Sekum PGI Pdt. Jacky Manuputty menyampaikan terima kasih kepada relawan yang telah terlibat dalam proses sortir dan packing seluruh bantuan yang dikirim ke PGI.
Baca Juga : Seruan Ketua Umum PGI terkait Bom Makassar
“Ini adalah spirit kita, spirit kerelawanan, yang harus tetap hidup karena itu adalah DNA kita. Seperti yang kita nyatakan saat ini. Sehingga truk bantuan pertama bisa diberangkatkan. Kita doakan semoga perjalanan lancar, dan bantuan dapat diterima dengan baik,” ujar Pdt. Jacky.
Keterlibatan Relawan Muslim
Yang menarik, proses sortir dan packing yang masih terus berlanjut hingga hari ini adalah kehadiran relawan Lidia Dwi Setyawati, seorang Muslim yang meski sedang menjalan ibadah puasa, namun turut membantu.
Menurut Lidia, ini dilakukan sebagai wujud kepedulian terhadap mereka yang terdampak bencana di wilayah NTT.
“Saya turut merasakan bagaimana penderitaan yang dialami akibat bencana itu, kita harus peduli dan mau menolong tanpa melihat latarbelakang. Meski lagi puasa, karena iklas membantu jadi tidak terasa capek untuk mensortir dan packing bantuan,” ujar warga Tanah Abang, Jakarta Pusat ini.
ICRP Segera Salurkan Bantuan
Atas kepeduliannya pada korban bencana di NTT, Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) juga membuka donasi bagi mereka yang hendak menyalurkan bantuan. Melalui ICRP Peduli hingga Rabu, 21 April 2021 pagi telah menerima bantuan berupa dana sebanyak Rp. 151. 922.276 (Seratus lima puluh satu juta sembilan ratus dua puluh dua ribu dua ratus tujuh puluh enam rupiah).
Rencananya, pekan ini dana tersebut akan segera disalurkan ke NTT untuk membantu korban bencana di sana.
“Kita tengah berkoordinasi dengan rekan-rekan jaringan di sana untuk membantu menyalurkan donasi dari ICRP Peduli ini. Termasuk apa yang dibutukan dan belum banyak yang membantu dalam bentuk itu,” terang Pdt. Frangky Tampubolon.
Direktur ICRP ini menambahkan bahwa selain dalam bentuk dana yang diterima, ICRP Peduli juga menerima bantuan sebanyak 1.021 kitab suci Alquran dari seorang pengusaha di Jakarta. Al-quran ini nantinya akan dikirim beserta Alkitab yang akan dibagikan bagi umat Muslim dan Kristen maupun Katolik di NTT.
Penulis: Rio Pratama
Editor: Ahmad Nurcholish