Oleh: Tengku Muhammad Hasbi Ihya
Bulying merupakan fenomena yang sudah banyak terjadi di sekitar kita. Belakangan ini kasus akibat kekerasan semakin sering ditemui seperti perkelahian atau tawuran antar pelajar. Tidak hanya itu, sebenarnya ada bentuk-bentuk perilaku kekerasan oleh siswa yang tidak begitu mendapat perhatian seperti pengucilan teman dan pemalakan terhadap teman yang biasa disebut dengan bullying.
Bullying ini dapat dilakukan secara fisik maupun non fisik. Bullying juga dapat dilakukan melalui apa saja baik melalui media sosial maupun dilakukan secara langsung. Hal ini dapat mengakibatkan pelajar malas atau trauma untuk pergi ke sekolah dan berinteraksi karena takut akan hal-hal seperti itu.
Hal ini sangat berbahaya karena dapat merugikan korban bullying dan bahkan dapat menyebabkan korban bunuh diri atau kematian terhadap korban. Sehingga, masalah bullying yang marak terjadi sekarang ini seharusnya mendapat perhatian khusus.
Baca Juga: Solusi Mencegah Cyber Bullying Media Sosial
Cyber bullying adalah segala bentuk kekerasan yang dialami anak atau remaja dan dilakukan teman seusia mereka melalui dunia cyber atau internet. Cyber bullying adalah kejadian dimana seorang anak atau remaja diejek, dihina, diintimidasi, atau dipermalukan oleh anak atau remaja lain melalui media internet, teknologi digital atau telepon seluler.
Bentuk dan metode tindakan Cyber bullying amat beragam. Bisa berupa pesan ancaman melalui e-mail, mengunggah foto yang mempermalukan korban, membuat situs web untuk menyebar fitnah dan mengolok-olok korban hingga mengakses akun jejaring sosial orang lain untuk mengancam korban dan membuat masalah.
Motivasi pelakunya juga beragam. Ada yang melakukannya karena marah dan ingin balas dendam, frustrasi, ingin mencari perhatian, bahkan ada pula yang menjadikannya sekedar hiburan pengisi waktu luang. Tidak jarang motivasinya kadang-kadang hanya ingin bercanda. Contohnya termasuk:
- menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau memposting foto memalukan tentang seseorang di media sosial
- mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan melalui platform chatting, menuliskan kata-kata menyakitkan pada kolom komentar media sosial, atau memposting sesuatu yang memalukan/menyakitkan
- meniru atau mengatasnamakan seseorang (misalnya dengan akun palsu atau masuk melalui akun seseorang) dan mengirim pesan jahat kepada orang lain atas nama mereka.
Cara apa saja yang bias di lakukan untuk menghindari cyberbullying
- Tunjukkan Prestasi
Orang yang melakukan bullying umumnya beraksi karena rasa iri maupun dengki. Sebagian besar korban bullying pasti memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh orang yang menindasnya. Yang harus dilakukan oleh para korban bullying adalah tak ragu menunjukkan prestasinya, entah itu di sekolah maupun lingkungan kerja. Lama kelamaan si pelaku bully akan mundur dengan sendirinya karena merasa korbannya tidak terkalahkan.
- Jalin Pertemanan dengan Banyak Orang
Pernahkah kamu memperhatikan bahwa korban bullying umumnya suka menyendiri dan jarang memiliki teman? Cara mencegah bullying adalah menjalin pertemanan dengan banyak orang. Pastikan bahwa circle pertemananmu ini sehat dan tidak suka melakukan bully. Ketika korban bullying memiliki banyak teman, maka pelaku bully akan berpikir dua kali untuk menindasnya.
- Tumbuhkan Rasa Percaya Diri
Pelaku bully akan semakin bersemangat ketika mengetahui bahwa korbannya merasa minder dan semakin terpuruk. Untuk mencegah sekaligus memberikan efek jera pada pelaku bully, bangun rasa percaya diri agar tidak terlihat minder atau takut kepada si pelaku. Percayalah, pelaku bully akan malas menindas orang yang berani dan percaya diri.
- Tidak Terpancing untuk Melawan
Emosi terkadang memicu kita untuk bertindak ketika merasa ditindas. Akhirnya banyak korban bullying yang melakukan perlawanan. Boleh-boleh saja melakukan perlawanan, tapi kamu juga harus memikirkan bahwa pelaku akan semakin gencar menindasmu ketika kamu melawannya. Cara mencegah bullying bisa dimulai dengan tetap bersikap tenang dan sabar tanpa terpancing untuk melakukan. Agar bullying bias di atasi yaitu dengan cara melapori nya ke pihak berwajib.
Oleh:Tengku Muhammad Hasbi Ihya, Siswa SMAN 1 Pontianak