Tiga Tantangan Membangun Perdamaian Menurut Ahmad Nurcholish

Kabar Utama84 Views

Kabar Damai | Minggu, 10 April 2022

Jakarta I Kabardamai.id I Perdamaian merupakan aspek penting dalam hidup manusia. Ketenangan dan keselarasan dalam menjalankan aktifitas akan lebih mudah terjadi jika ada unsur damai didalamnya. Oleh karena itu, menjaga dan merawat perdamaian harus senantiasa dilakukan dimanapun dan kapanpun.

Intelektual Muslim, dosen dan aktivis, Ahmad Nurcholish melalui kanal demokrasi id membenarkan hal tersebut. Dalam pemaparannya, ia mengungkapkan bahwa setiap umat manusia terutama dalam bernegara dan berbangsa punya mimpi besar untuk mewujudkan perdamaian. Sama halnya dengan yang ada di Indonesia. Namun, setidaknya ada tiga tantangan dalam membangun perdamaian terutama dalam konteks Indonesia saat ini.

Pertama, menguatnya kelompok radikal. Dari berbagai riset yang dilakukan oleh sejumlah lembaga menunjukkan bahwa kelompok radikal sudah menyusup dan menyeruak diberbagai kelompok masyarakat.

Hal ini dicirikan salah satunya dengan memaknai jihad dengan kata perang, kelompok yang memerangi yang berbeda darinya tidak hanya dari luar Islam namun juga dari dalam Islam itu sendiri yang tidak sama dengannya.

Kedua, masih diterapkannya pendidikan agama yang eksklusif doktrinal. Hal ini menjadi kenyataan yang suka tidak suka harus diterima yangmana model pendidikan pada lembaga formal dan informal masih dilakukan dengan metode yang sangat eksklusif. Para guru dan ustad serta para pengajar agama memberikan doktrin bahwa agamanya saja yang paling benar dan agama yang lain adalah salah.

Baca Juga: Konflik Agama dan Upaya Perdamaian di Indonesia

Ketika, menguatnya kelompok mayoritas diam. Hal ini harus diterima sebagai sebuah kenyataan. Kelompok mayoritas yang dominan dan diam serta menyaksikan berbagai tindakan radikal tanpa melakukan apapun.

“Oleh karenanya, menciptakan tatanan masyarakat yang damai dapat diwujudkan jika tiga tantangan yang ada ini dapat dirubah menjadi peluang dalam pewujudannya,” ungkapnya.

Dalam hal mewujudkan perdamaian, ia juga memberikan beberapa hal yang sejatinya dapat dilakukan.

Pertama, dengan mengemilinir kelompok radikal, memang tidak mungkin untuk menghilangkannya. Namun, meminimalisirnya tentu dapat dilakukan seperti dengan merubah pendidikan agama yang eksklusif menjadi inklusif dan kemudian mengajak kelompok mayoritas untuk tidak lagi diam ketika menyaksikan intoleransi dan radikalisasi terjadi dimana-mana.

“Jika ketiga hal ini dapat diwujudkan maka upaya kita untuk mewujudkan perdamaian bisa kita wujudkan bersama-sama. Sehingga kita, anak dan cucu kedepan dapat merasakan perdamaian tersebut,” pungkasnya.

 

Penulis: Rio Pratama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *