Kabar Damai | Rabu, 28 April 2022
Jakarta I Kabardamai.id I Setiap orang adalah pemimpin, minimal karena dapat memimpin dan mengendalikan dirinya utamanya dalam hal kebaikan. Hal tersebut diungkapkan Khalilulrahman dalam kanal Itjen Kemenag.
Diawal pemaparannya, ia mengungkapkan bahwa semua orang pasti bercita-cita agar kelak mendapatkan surga. Dengan Rahim dan kasih sayanganya, Allah memberikan beberapa peluang dengan amal-amal dan perbuatan yang dapat memasukkan hamba-hambanya kedalam surganya.
Diantara kelompok orang-orang yang mendapatkan surga dan perlindungan adalah seorang pemimpin yang adil. Pemimpin yang adil merupakan salah satu kelompok yang disebutkan oleh rasul dari tujuh kelompok yang mendapatkan naungan perlindungan Allah.
Dalam sebuah hadist shahih diriwayatkan ada kelompok orang yang nantinya masuk surga. Pertama adalah seorang yang memiliki kekuasaan atau seorang pemimpin yang adil yang ringan tangan untuk bersedekah serta mendapatkan restu atau persetujuan dari rakyatnya.
“Pemimpin yang seperti ini nantinya dijamin Allah untuk masuk surga,” ungkapnya.
Adapun alasan pemimpin seperti ini akan masuk surga ialah karena untuk menjadi pemimpin yang adil sangatlah tidak mudah. Perlu dipahami bahwa menjadi pemimpin yang adil tidak hanya ketika seseorang diberi jabatan dalam jabatan publik saja, hal ini karena pada hakikatnya semua orang adalah pemimpin.
Baca Juga: Kepemimpinan Perempuan dalam Islam
‘’Seorang ayah adalah pemimpin dalam rumah tangganya, ibu adalah pemimpin dalam mengatur rumah tangganya dan kita semua adalah seorang pemimpin dan pemimpin yang dirindukan surga adalah pemimpin yang adil dan bisa mengatur waktu dan memberi hak pada rakyatnya dengan cara adil dan tanpa pilih kasih,” jelasnya.
Semakin besar tanggungjawab pemimpin maka akan semakin besar pula balasan dari Allah yang akan diberikan padanya. Pada zaman sekarang ini, sulit ditemui pemimpin seperti rasul Muhammad. Oleh karenanya, teladan rasul perlu diingat dan direnungkan kembali dan pelajari agar termotivasi menjadi pemimpin layaknya ia dahulu.
Pemimpin yang adil adalah pemimpin yang tidak membebani rakyatnya, selalu mengutamakan rakyatnya daripada dirinya sendiri. Pemimpin yang adil tidak pernah terbersit dalam fikirannya untuk melakukan penyimpangan bahkan korupsi yang merugikan rakyatnya.
Lebih jauh, pemimpin yang adil adalah pemimpin yang membagikan tugas-tugas kepada bawahannya secara adil dan ia menanggung sendiri pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh bawahannya. Rasul adalah teladan atas itu semua.
Menjadi pemimpin yang adil tidaklah mudah, namun dengan melihat dan membaca dan meneladani pendahulu bukan tidak mungkin untuk tetap dilakukan, mengikuti contoh baik sehingga menjadi pemimpin yang adil di dunia.
Penulis: Rio Pratama