Kabar Damai | Minggu, 24 April 2022
2Sungai Rengas I Kabardamai.id I Perwapon (Persatuan Waria Pontianak) yang sudah bediri sejak 25 April 1985 ini kerap kali mengadakan agenda buka bersama dengan pengurus dalam rangka mempererat silaturahmi.
Selain mempererat silaturahmi antar perngurus, perwapon juga ingin berbagi dengan yang membutuhkan seperti kaum dhuafa dan anak panti asuhan sehingga muncul suatu ide yang sesuai dengan moment Ramadhan yaitu buka bersama. Dengan moment inilah terbesit untuk mengadakan kegiatan buka bersama dengan anak panti asuhan.
Mulai tahun 2020, perwapon mulai untuk mengadakan agenda buka bersama di panti asuhan dengan lokasi yang berbeda-beda dan mencari relasi untuk mencari donatur dan ada juga donatur tetap. Donatur tetap sendiri dari anggota perwapon dan ada donator partisipan yang akan mempermudah perwapon untuk berbagi kebaikan di bulan suci Ramadhan dan hari-hari lain.
Tahun 2022 ini perwapon adakan buka bersama di Panti Asuhan An-Nashroh dengan anak panti 17 perempuan dan 20 lelaki serta ada beberapa anak warga yang mengaji disana. Buka bersama ini berlangsung pada puasa ke-17.
Agenda buka bersama dibuka dengan hadrah yang ditampilkan anak panti dan menjelang berbuka ada ceramah dari ustadz. Setelag maghrib berjamaah, perwapon membagikan bingkisan untuk anak panti dan anak yang mengaji. Bingkisan yang diberikan berbeda, seperti untuk yang laki laki mendapatkan kain sarung, sandal, sabun perlengkapan mandi dan kue snack. Sedangkan untuk yang peremlyan ada mukenah, sandal, sabun perlengkapan mandi dan snack. (19/04/20222).
Tiara, salah satu pengurus perwapon menyampaikan bahwa perwapon mencari panti asuhan yang benar-benar membutuhkan. Bahkan sebelum mengadakan buka bersama di panti asuhan, perwapon memantau selama 7 bulan panti asuhan tersebut untuk memastikan bantuan yang diberian berjalan dengn baik. Panti asuhan An-Nashroh mendapatkan bantuan pembangunan. Perwapon mengawasi jalannya pembangunan dan warga sekitar juga ikut membantu dalam proses pembangunan tersebut.
Baca Juga: PERWAPON: Persatuan Waria Pontianak dan Komitmen Putus Mata Rantai Penyebaran HIV/AIDS
“Untuk berbagi itu, kita berjejaring dengan komunitas lain sehingga kita mendapatkan panti yang layak. Waktu pertama datang, disini memang belum seperti ini karna kami lihat awalnya hanya pondasi dasar namun pekerjaan agak terbengkalai. Makanya waktu itu kita inisiatif untuk melanjutkan pembangunan. Setiap 2 minggu kita update apa yang dibutuhkan selama pembangunan disini. Warga sini ikut bantu seperti tukang-tukang untuk bangun ini ya warga sini” tambah Tiara.
Selama tiga tahun berkelana membantu panit asuhan di Pontianak, Perwapon belum menerima suatu tindakan penolokan. Justru warga sekitardan panti asuhan yang dikunjungi antususias dalam menyambut kedatangan perwapon yang memang bertujuan untuk membantu.
Komunitas perwapon melakukan hal baik sama halnya dengan komunitas lain sehingga perwapon meyakini bahwa tidak ada yang bisa menghalangi kegiatan positif tersebut.Melihat sambutan positif dari warga yang menerima bantuan juga menambah keyakinan untuk melakukan kebaikan seperti semboyan perwapon “Bersatu Untuk Berbagi”.

“Menurut saya selama ini yang kami kunjungi belum ada penolakan untuk komunitas kita. Karena kita disini bukan melihat positifnya tapi niat baiknya teman-teman untuk berbagi memang ya seperti pada umumnya komunitas lain seperti berbagi ya kita pengen juga berbagi.”jelas Tiara.
Selain Tiara, ada juga pengasuh Panti Asuhan An-Nashroh yaitu Zakaria yang bersyukur atas kehdairan perwapon untuk membantu anak-anak di panti asuhan dan pembangunan panti asuhan tersebut. Pengurus panti dan warga sekitar menyambut baik kedatangan perwapon karna melihat bahwa apa yang dilakukan perwapon positif bagi anak-anak dan warga.
“Terimakasih rekan-rekan perwapon yang sudah mengadakan buka bersama sekaligus berbagi dengan anak-anak di panti yang sekaligus persantren ini. Awalnya ini pondok pesantren, namun seletalah melihat kondisi maka jadi pesantren dengan kurikulum ala pesantren. Tenaga pendidik dari alumni pondok yang berkualitas.” tambah Zakaria.
Warga sekitar yang merupakan keluarga besar panti ashuan tersebut mendukung dan menyambut baik kedatangan perwapon. Seperti yang dikatakan Tiara, belum ada penolakan yang terjadi selama 7 bulan perwapon memantau perkembangan panti tersebut.
Terakhir, Tiara salah satu anak panti asuhan yang sudah bersekolah menanggapi bahwa bersyukur karna teman-teman perwapon melengkapi beberapa kebutuhan yang dibutuhkan anak-anak panti seperti kebutuhan sekolah dan kebutuhan sehari-hari seperti pembangunan masjid panti asuhan. Selama Tiara di Panti asuhan tiara berharap akan menjadi pribadi yang membanggakan.
“Berharap ingin membanggakan orang tua, membanggakan abah dan ummi pengasuh pondok pesantren” tutup Tiara.
Penulis: Feby Kartikasari, Sejuk Kalbar