Kabar Damai | Kamis, 28 April 2022
Biak | kabardamai.id | Romo Johannes Hariyanto, Sekertaris Umum ICRP memberikan pesan perdamaian dan berharap Konferensi I Analisis Papua Strategis menjadi langkah awal untuk mengawali proses dan cara pandang baru bagi Papua.
Papua dalam fakta geografis sangat besar, kekayaan Papua juga tidak diragukan. Kekuatan Papua harus diletakan pada warganya dan semua orang yang tinggal di Papua.
“Papua sangat kaya, tetapi jika sumber daya manusia terbatas dan tidak bisa mengelola dengan baik maka akan menjadi masalah besar,” ungkap Romo Johannes Hariyanto melalui pesan perdamaian secara daring yang disampaikan di Konferensi I Analisis Papua Strategis, Kamis (28/04/2022).
“Kita tidak pernah berbicara dari titik nol tentang Papua. Ada sejarah dan ada beban sejarah, ada pengalaman-pengalaman yang bisa menyenangkan dan juga bisa pahit. Setiap kelompok memiliki kepentingan berbeda. Jadi Papua bukan hanya topik pembicaraan bersama, tetapi menjadi bintang kejora yang menunjuk ke arah mana seharusnya kita bergerak,” tambahnya.
Saat ini banyak pihak yang berkepentingan di Papua, baik pemerintah pusat dan daerah ataupun masyarakat sendiri, semua elemen ini seolah-olah berjalan sendiri.
Romo Johannes menambahkan, belanja anggaran untuk Papua sangat besar, tetapi realitasnya ketimpangan dimana-mana terjadi.
Perjumpaan Semua Elemen
“Kami melihat bahwa banyak masalah, sehingga perlu tejadi pembicaraan. Poin pentingnya kita bukan hanya berbicara, tetapi perjumpaan. Semua pihak yang berkepentingan harus berjumpa satu sama lain,” ungkap Romo.
Tujuan perjumpaan ini utuk merumuskan bersama, mengimajinasikan masa depan bersama. Jika perjumpaan tidak dilakukan maka semua akan berjalan sendiri sendiri dan konflik akan terjadi.
Konferensi ini jangan hanya berbicara projek-projek fisik yang terukur, tetapi juga berbicara mengenai semua pihak bisa ikut serta merumuskan gambaran kedepan bersama.
Baca Juga: Konferensi Pertama: APS Menjadi Jembatan Peradaban Pembangunan Papua
“Semua pihak tersebut adalah warga Papua, jangan sampai kita mulai dari ruang kosong. Maka peranan dewan adat menjadi penting, karena secara antropologis akan terbentuk. Sinergitas peranan gereja , komunitas keagamaan semuanya sangat diperlukan,”
Lalu juga sinergitas aparat pemerintahan dari tingkat paling bawah hingga yang paling tinggi, harus terpadu satu sama lain. Karena pada kenyataannya, hingga saat ini masih berjalan sendiri,
“Perjumpaan menjadi penting sembari melakukan peningkatan kapasitas dari masing-masing aktor yang ikut berbicara dan ikut serta dalam perjumpaan tersebut. Hal ini menjadi sangat penting, agar tidak ada pihak yang merasa ditinggalkan, karena yang ditinggalkan menciptakan luka, dan luka bisa menimbulkan masalah yang lebih besar,” ungkap Romo.
Berjalan Bersama untuk Papua
Romo berharap dari Konferensi APS, semua pihak bisa berjalan bersama. Memulai dari bawah dan berimajinasi bersama, sehingga pembangunan bukan hanya tempelenan fisik dan barang asing yang tidak berdampak apa-apa.
Terakhir, Romo juga menginginkan perjumpaan ini jangan hanya berhenti di Konferensi I Analisis Strategis, tetapi harus menjadi awal dari pertemuan berikutnya. ” Konferensi APS harus menjadi awal dari perjumpaan lainnya yang nanti diselenggarkan di semua titik di seluruh daerah Papua dengan kekikutseraan masyarakat adat, tokoh agama, orang muda, dan semua elemen.”
Konferensi APS harus menjadi jaring yang kuat untuk menentukan masa depan Papua.
“Semoga Konferensi I APS menjadi Langkah awal dan Langkah besar yang mengawali cara, proses, dan pandangan baru. Karena yang harus menilai Papua bukan Jakarta tetapi masyarakat Papua sendiri,” tutup Romo Johannes.
Konferensi I Analisis Papua Strategis juga dihadiri oleh Staf Khusus Kementerian ATR/BPN M. Tengku Adli Abdullah, Staf Khusus Kementerian Perhubungan Mayjen Marsekal TNI (Purn) Buyung Lalana, Laksanama Madya TNI (Purn) Freddy Numberi, Deputi V Kantor Staf Presiden Theo Fransus Litay, dan Guru Besar Universitas Oregon Prof. Thomas K. Keyser, Ph.D. serta perwakilan Gubernur dari Kabupaten Papua dan Papua Barat.
Analisis Papua strategis sendiri merupakan sebuah komunitas yang terhimpun melalui APS WhatsApp Group dengan profesionalitas dan integritas yang tinggi diberbagai bidang, antara lain: akademisi, peneliti, diplomat, pemerintahan dan birokrat (Kantor Staf Presiden RI, Setwapres RI, Kementerian/Lembaga, DPR RI/DPRP, MRP, Gubernur/Bupati/Walikota), TNI/POLRI, pengusaha, NGO, tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan dan pemuda, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Konferensi Analisis papua Strategis sendiri digelar untuk terus mendorong pemerataan pembangunan ke Kawasan Timur Indonesia, tidak terkecuali di wilayah Papua dan Papua Barat. Hal ini sesuai dengan visi misi Presiden Jokowi, yiatu SDM Unggul Indonesia Maju dan menjadikan Papua sebagai masa depan Indonesia menghadapi era Pasifik.
Penulis: Ai Siti Rahayu