Robo-Robo, Tradisi Tolak Bala di Kalbar yang Lekat Nilai Sejarah dan Budaya

Kabar Budaya233 Views

Kabar Damai I Sabtu, 26 Juni 2021

Mempawah I Kabardamai.id I Menggali sejarah dan budaya serta kekayaan tradisi di Kalimantan Barat memang tidak ada habisnya. Hal ini karena provinsi yang beribukotakan Pontianak ini terdiri dari berbagai suku dan etnis, ras, agama dan juga kepercayaan yang dianut oleh masyarakatnya.

Kekayaan tersebut dapat dirasakan disalah satu kabupaten yang ada di Kalbar yaitu Kabupaten Mempawah. Disana, kita dapat menemui tradisi yang masih terjaga dan juga dilestarikan sejak dahulu hingga saat ini dengan sangat baik yang biasa disebut dengan Robo-Robo, tradisi ini pula mengandung nilai yang luhur serta sangat lekat akan sejarah dan juga budaya.

Tentang Robo-Robo

Tradisi Robo-Robo merupakan acara penting bagi masyarakat Kalbar terutama yang ada di Mempawah. Tradisi ini menjadi bentuk peringatan datangnya Opu Daeng Manambon dari Kerajaan Matan ke Mempawah pada tahun 1737 M/1448 H lalu. Ia merupakan raja di Kerajaan Mempawah yang juga dikenal pula sebagai penyebar agama Islam di Kalimantan Barat.

Diberi nama Robo-Robo konon karena selalu dilaksanakan setiap hari Rabu. Pelaksanaannya sendiri pada setiap akhir bulan Safar pada penanggalan Hijriah. Dalam tradisi yang disebut pula berfungsi sebagai tolak bala ini, masyarakat biasanya akan berkumpul dan juga memanjaatkan doa serta dilanjutkan dengan makan bersama. Bahkan, lebih meriah lagi dengan adanya perayaan dan pesta hiburan juga biasanya turut dilakukan.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Pela Gandong sebagai Bingkai Persatuan

Keluarga kerajaan Mempawah setiap tahunnya selalu rutin melaksanakan tradisi Robo-Robo ini. Biasanya tradisi inu dimulai dengan berangkatnya keluarga kerajaan menggunakan perahu khas yang bernama Lancang Kuning serta Perahu Bidar.

Goodnewsfromindonesia.id menuliskan rangkaian tradisi Robo-Robo. Ritual tersebut diawali dengan dikumandangkannya suara adzan dan kemudian disusul dengan pembacaan doa. Doa ini dibacakan oleh pemangku Kerajaan Amantubilah yang ada di Mempawah. Selanjutnya tradisi ini dilanjutkan dengan ritual buang-buang dan diakhiri dengan makan secara bersaperah secara bersama-sama.

Lekat dengan nilai sejarah dan juga budaya membuat Robo-Robo selalu dilaksanakan setiap tahunnya. Tradisi yang dikenal sebagai tradisi Bugis dan berkembang di Mempawah ini kini nyatanya dikenal juga sebagai tradisi pemersatu.

Hal ini dikarenakan Mempawah saat ini tidak hanya didiami oleh masyarakat Bugis dan juga Melayu saja. Berbagai suku dan agama hidup di Mempawah dan setiap tahunnya juga secara bersama-sama ikut memeriahkan tradisi ini. Bahkan, tidak hanya mereka yang beragama Islam.

Robo-Robo di Sungai Kakap

Selain di Mempawah, tradisi tolak bala ini juga rutin dilaksanakan diberbagai daerah di Kalimantan Barat. Secara bersama-sama, masyarakat akan melakuka ritual dan makan bersaperah diluar rumah bersama-sama.

Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya menjadi daerah yang juga sangat terkenal dalam menyelenggarakan Robo-Robo setiap tahunnya yang tidak kalah meriah seperti yang diselenggarakan di Mempawah.

Hal menarik juga turut kentara dalam pelaksanaan Robo-Robo di Sungai Kakap yaitu turut terlibatnya seluruh elemen masyarakat dari berbagai masyarakat dalam rangka memeriahkan dan melestarikan tradisi tersebut.

Menjadi nilai dan praktik baik apabila tradisi yang menjunggung tinggi persatuan dan persaudaraan seperti ini terus dilestarikan. Melalui lestarinya tradisi ini diharapakan dapat membawa perdamaian bagi masyarakat tidak hanya di Mempawah dan Sungai Kakap di Kalimantan Barat namun juga di Indonesia dalam konteks luas.

Sumber: Goodnewsfromindonesia.id I Travel.okezone.com

Penulis: Rio Pratama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *