Presiden Jokowi: Jangan Berhenti Belajar Walau sedang Pandemi

Kabar Utama123 Views

Kabar Damai | Selasa, 04 Mei 2021

Jakarta | kabardamai.id | Presiden Joko Widodo memberi pesan di Hari Pendidikan Nasional 2021, ia ingatkan kepada para pelajar dan pendidik untuk tidak pernah berhenti belajar meski di masa pandemi Covid-19 ini.

Hal ini diungkapkan Presiden Jokowi saat podcast bersama Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam memperingati Hardiknas 2021, Minggu (2/5)

“Jangan berhenti belajar walau sedang pandemi, justru gunakan untuk belajar sekarang ini secara mandiri dan menjadi pembelajar sejati,” ujar Jokowi.

Jokowi berpesan ilmu yang didapat dari sekolah bisa menjadi usang, oleh karena itu harus selalu belajar agar terus relevan sepanjang jaman.

“Ilmu dari sekolah atau kampus itu bisa menjadi suatu saat menjadi usang jadul, tapi kalau selalu belajar sepanjang zaman ini akan terus bisa relevan,” ucapnya

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menjawab tantangan di situasi pandemi Covid-19. Ia ungkapkan cara-cara lama dalam pendidikan tidak akan bisa jalan di era pandemi ini, oleh karena itu cara-cara baru yang lebih digital dan inovatif harus diteruskan.

“Ya ini kalau kita gunakan cara-cara lama ya pendidikan tidak bisa jalan di era pandemi ini, nggak akan bisa perlu cara-cara baru digital, hybrid dan kita harus cepat adaptasi harus adaptif, kreatif dan ada inovasi-inovasi terus,”ujar Jokowi, seperti dikutip KompasTV.

 

Sejarah Hardiknas

Diketahui, sejarah Hari Pendidikan Nasional tak lepas dari sosok dan perjuangan Ki Hadjar Dewantara. Beliau adalah pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia di era kolonialisme.

Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) adalah hari yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia setiap 2 Mei, untuk memperingati kelahiran dan menghormati jasa Ki Hadjar Dewantara.

Melansir Kompas.com, 2 Mei 2020, pria kelahiran Pakualaman, Yogyakarta, 2 Mei 1889, ini dikenal sebagai pencetus Taman Siswa. Kutipannya yang terkenal, yakni “Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”.

Baca Juga : Pancasila dalam Sistem Pendidikan Nasional

Artinya, di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik; di tengah atau diantara murid, guru harus menciptakan ide dan prakarsa; di belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan serta arahan.

Nama asli Ki Hadjar Dewantara adalah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Melansir laman Kemdikbud, Ki Hajar Dewantara melahirkan sistem pendidikan nasional bagi kaum pribumi dengan nama Taman Siswa. Perguruan Taman Siswa berdiri pada tanggal 3 Juli tahun 1922 di Yogyakarta.

Taman Siswa ini mengajarkan kepada pribumi tentang pendidikan untuk semua yang merupakan realisasi gagasan dia bersama-sama dengan temannya di Yogyakarta. Sekarang Taman Siswa mempunyai 129 sekolah cabang di berbagai kota di seluruh Indonesia.

Ki Hajar Dewantara merupakan Mentri Pengajaran pertama Kabinet Presiden Soekarno yang kemudian menjadi Kementrian Pendidikan dan Pengajaran dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Ki Hajar Dewantara juga merupakan Pahlawan Nasional ke-2 yang ditetapkan Presiden pada tanggal 28 November 1959 berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959.

Pada momentum Hardiknas 2021, Presiden RI Jokowi mengunggah foto ilustrasi anak-anak belajar dan memberikan pesan tentang jangan pernah lunglai di masa-masa sulit ini.

“Setahun lebih dunia terkungkung pandemi, tapi semangat belajar anak-anak kita jangan pernah lunglai. Semoga masa-masa sulit ini segera usai, dan kita semua bertatap muka lagi,” tulis Presiden RI Jokowi bertepatan pada peringatan Hardiknas 2021.

 

Penulis: Ahmad Nurcholish

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *