Kabar Damai | Kamis, 11 Mei 2023
Lampung | Kabardamai.id | Memberikan kesempatan dan ruang terbuka bagi perempuan menjadi aktor perdamaian menjadi spirit yang dibawa Peace Train Indonesia (PTI) ke 15 pada rute Lampung-Palembang.
Perempuan dapat menjadi lokomotif pembawa gerbong perdamaian bagi sekitarnya, untuk melawan segala bentuk propaganda kelompok terorisme.
“Menjadikan teman-teman semua khususnya para perempuan melibatkan, melahirkan dan menyebarkan virus untuk menjadi pembawa damai sekaligus tumbuh menjadikan perempuan sebagai lokomotif pembawa gerbong perdamaian ke sekitarnya.” ungkap Ahmadi Nurcholish.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Program ICRP Ahmad Nurcholis dalam sambutannya pada PTI yang bertajuk “Women as a Peacemaker in Post Pandemic Era” di Gereja Kristus Tanjung Karang, Lampung pada Kamis, 11 Mei 2023.
Keterlibatan perempuan dalam PTI diharapkan mampu menjawab persoalan terkait radikalisme dan subjektifikasi yang kerap kali tertuju pada perempuan.
Dominasi laki-laki di ruang publik membuat posisi perempuan tersisihkan hanya sebatas ranah domestik, oleh karenanya hal ini menjadi penyebab rentannya perempuan terpapar radikalisme.
“Indonesia membutuhkan kita sebagai peacemaker untuk berperan, karena kita tahu persoalan yang masih terjadi seperti tantangan pada perempuan yang masih dianggap hanya memposisikan diri di ranah domestik oleh laki-laki, adanya perempuan yang terpapar pemikiran-pemikiran radikal, kata pegiat isu toleran sejak 1999 itu.
“Bahkan di negeri kita yang beragam dan bhineka masih sering terjadi intoleransi, ekstrimisme yang dimana jika dibiarkan tentu hal ini dapat menjadi tindakan yang tidak hanya intoleran tetapi juga teroris,” lanjutnya.
Ahmad nurcholish menempuh pendidikan S1 STAIN Bogor, S2 UMJ & S3 UNUSIA Jakarta. Dengan aktualisasinya bergabung dengan ICRP sejak 2002 dengan menjabat sebagai wakil direktur program saat ini. Tak surut dalam pengabdian ia menjadi pengajar Religious Studies Universitas Persetya Mulya, BSD Tangerang.
Berbekal pengetahuan yang luas serta memfokuskan dalam aktualisasinya lebih dari 30 buku ia terbitkan diantara lain: Agama Cinta, Pendidikan Perdamaian Gus Dur, Merajut Damai dalam Kebinekaan, Pendidikan HAM, Demokrasi dan Konstitusi; dan Kristen Bertanya Muslim Menjawab. Saat ini ia menjabat menjadi Direktur Eksekutif di Harmoni Mitra Madania, Jakarta.
Dengan diselenggarannya kegiatan Peacemaker ini, Ahmad Nurcholish berharap PTI menjadi ruang inspirasi baru untuk memaknai peran dan kapasitas masing-masing sebagai pembawa pesan damai.
Perempuan dapat menjadi lokomotif pembawa gerbong perdamaian bagi sekitarnya, untuk melawan segala bentuk propaganda kelompok terorisme.
“Semoga adanya kegiatan yang diselenggarakan sebagai ruang inspirasi baru untuk memaknai peran kita sesuai dengan kapasitas kita masing-masing,” harapnya.
Penulis: Yanti Oktaviani
Editor: Amatul Noor