Peran Pemuda dalam Menciptakan Perdamaian

Oleh: Jamaludin

Pemuda merupakan salah satu komponen penting bangsa ini. Data demografi Indonesia  menyebutkan bahwa jumlah pemuda di Indonesia dengan rentang usia 16-30 tahun, sesuai  dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan berjumlah 61,8 juta orang  atau 24,5% dari total jumlah penduduk (Badan Pusat Statistik, 2014).

Data tersebut menunjukkan  bahwa jumlah pemuda sangatlah signifikan dalam setiap dinamisasi perubahan bangsa. Pemuda  selain menjadi aset ekonomi, juga merupakan aset dalam bidang ideologi, politik, sosial, dan  budaya.

Jadi selain secara kategori ekonomi, pemuda juga menjdi bagian dari kategori sosial.  Dalam kehidupan sebuah bangsa pemuda memiiliki peran penting dalam kemajuan peradaban.  Tertulis dalam perjalanan serajah bangsa Indonesia peran besar pemuda dalam perjuangan  kemerdekaan yang tak kenal lelah. Perjuangan dengan penuh semangat pantang menyerah  menyatukan bangsa ini. 

Tak bisa dipungkiri, berkat peran pemudalah kemerdekaan bangsa ini dapat diraih. Beberapa  contoh pejuang muda seperti Ir. Soekarno, Mog. Hatta, Jendral Sudirman, Sultan Syahrir, Bung  Tomo yang berjuang tak henti memerdekakan bangsa Indonesia.

Pemuda merupakan penerus  perjuangan generasi terdahulu untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Pemuda menjadi harapan  dalam setiap kemajuan di dalam suatu bangsa. Pemudalah yang daapt merubah pandangan orang  terhadap suatu bangsa dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan  suatu bangsa dengan ide-ide ataupun gagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta  berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.

Pemuda tidak  selalu identik dengan kekerasan dan anarkisme tetapi lebih kepada daya pikir revolusioner yang  menjadi kekuatan utama. Sebab, dalam mengubah tatanan lama budaya bangsa dibutuhkan pola  pikir terbaru, muda, dan segar.  

Perkembangan pemikiran pemuda Indonesia mulai terekam jejaknya sejak tahun 1908 dan  berlangsung hingga sekarang. Periodisasinya dibagi menjadi 6 periode mulai dari periode  Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi 1945, Aksi Tritura 1966, dan  Orde Baru 1967-1998.

Bahwa masa depan suatu bangsa terletak di tangan pemuda, artinya  merakalah yang akan menggantikan generasi sebelumnya dalam memimpin bangsa. Peranan  pemuda dalam kehidupan masyarakat, kurang lebih sama dengan peran warga yang lainnya di  masyarakat.

Pemuda mendapat tempat istimewa karena mereka dianggap kaum revolusioner  yang sedang mencari peran dalam tatanan sosial. Pada saatnya nanti sewaktu mereka  mendapatkan peran, dia akan menuangkan ideide barunya ke masyarakat.

Generasi muda  sekarang sangat berbeda dengan generasi terdahulu dari segi pergaulan atau sosialisasi, cara  berfikir secara rasional dan jauh ke depan. Dalam arti, mereka tidak asal dalamberfikir maupun bertindak, tetapi mereka merumuskannya secara matang dan mengkajinya kembali dengan  melihat dampa-dampak yang akan muncul dari berbagai aspek.  

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 menjelaskan tentang peran dan tanggung jawab pemuda.  Pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala  aspek pembangunan nasional.

Baca Juga: Upaya Pemuda Papua dalam Merawat Kebinekaan

Lebih lanjut peran nyata pemuda dalam masyarakat adalah  penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan kepemimpinan, kewirausahaan, serta  kepeloporan oleh pemuda di masyarakat. Seperti kepeloporan pemuda dalam perayaan hari-hari  besar nasional ataupun kegiatan yang bersifat massal. Sudah sepantasnya pemuda mengambil  peran lebih dalam kegiatan-kegiatan seperti itu, karena pemuda sudah di berikan jaminan oleh  negara untuk menjadi motor pergerakan masyarakat.

Dengan melihat perkembangan pemikiran  pemuda dari tahun 1908-1998, kitab dapat merefleksi sekaligus bercermin dari semangat  perubahan yang mereka lakukan. Semangat pembaharuan yang lahir dari pemikiran mereka  merupakan buah dari kerja keras dan disiplin.

Sebagai penerus tongkat estafet perjuangan yang  menjadi simbol kemajuan suatu bangsa, kita wajib meneladani semangat dan idealisme mereka  agar kelak lahir Soekarno-Soekarno baru, Soe Hok Gie-Soe Hok Gie baru, serta pemikiran pemikiran baru yang memiliki pola pikir baru, kreatif, dan segar.  

Masyarakat masih membutuhkan pemuda-pemudi yang memiliki kematangan intelektual, kreatif,  percaya diri, inovatif, memiliki kesetiakawanan sosial, dan semangat nasionalisme yang tinggi  dalam pembangunan nasional.

Pemuda diharapkan mampu bertanggung jawab dalam membina  kesatuan dan persatuan NKRI, serta mengamalkan nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila agar  tercipta kedamaian, kesejahteraan umum, serta kerukunan antar bangsa. Yang paling penting  nasib baik buruknya ke depan itu akan sangat bergantung pada generasi penerusnya yaitu  generasi muda. Pemuda memiliki pengaruh yang cukup kuat untuk menciptakan perdamaian baik  di Indonesia sendiri maupun di dunia.

Dengan memaksimalkan potensi pemudaa yang memiliki  banyak ide kreatif dan inovasi. Selain itu juga ikut melakukan pembangunan berkelanjutan  dalam bidang-bidang utama, seperti pelayanan dan peduli lingkungan, entrepreneurship  (kewirausahaan) dari kalangan pemuda, melakukan pendidikan interaktif dan diskusi mengenai  penanggulan bencana baik yang murni bencana alam atau karena ulah tangan manusia,  membangun budaya perdamaian dengan cara saling memahami budaya orang lain yang berbeda  melalui pendidikan dan penyadaran, peduli terhadap kesehatan sesama khususnya kalangan  remaja, meningkatkan pemahaman tentang Bhineka Tunggal Ika, memaknai dan menjalankan isi  di dalam Pancasila, dan menjadi sukarelawan serta melakukan progam pertukaran budaya  dengan negara lain untuk mempromosikan perdamaian dan pembangunan dunia. 

Selain itu, untuk membantu menciptakan perdamaian dunia pemuda juga harus punya beberapa  modal utama. Yakni melibatkan diri dalam pemberdayaan pemuda , hal ini bisa dilakukan juga  melalui sosial media yang saat ini sudah sangat disenangi oleh kalangan muda.

Kemudian  berkerja sam dengan institusi sosial untuk melakukan penelitian mengenai generasi muda  tentapng isu-isu sosial, meningkatkan kapasitas relawan dari kalangan muda di tingkat regional  dan nasional, bergabung dalam perkumpulan sukarelawan multilateral internasional, dan ikut 

terlibat dalam menyusun kerangka tujuan pembangunan berkelanjutan. Dalam hal ini, pemuda  haruslah menjadi motor penggerak dalam roda perputaran bangsa Indonesia. Indonesia bebas  dari segala permasalahan jika pemudanya saat ini bisa memahami makna-makna sejarah yang  telah diwariskan oleh pendiri bangsa ini.

Pemuda harus berusaha dapat memaknai nilai-nilai  kebhinekaan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah-satunya dengan  memelihara sikap toleransi, artinya pemuda harus dapat menghargai perbedaan baik agama,  suku, ras, bahasa, tradisi, budaya, dan adat.  

Dari perbedaan tersebut tentunya jangan sampai menimbulkan gejolak hingga muncul  perpecahan, dan seharusnya perbedaan tersebut harus membawa kepada satu-kesatuan yaitu  persatuan. Tentunya langkah memaknai dan mengaplikasikan nilai kebhinekaan sama dengan  menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Indonesia  sebagai negara yang majemuk harus terus menumbuhkan rasa sikap toleransi dan ramah kepada  setiap warga negaranya terutama bagi anak muda yang kelak akan memimpin bangsa ini.  Generasi muda harus semakin sadar akan nilai-nilai kebhinekaan, dapat memahami segala  perbedaan yang ada di negeri ini, dan terus berusaha menciptakan kedamaian, serta terus  menumbuhkan rasa toleransi untuk menjaga keutuhan NKRI.

Berawal dari hal terkecil dalam  menghargai sesuatu, dan dapat memfilter segala arus budaya luar yang masuk, agar tidak terjadi  lagi kasus-kasus bagi anak muda yang terlibat tawuran, geng motor, narkoba, pergaulan bebas,  bahkan pembunuhan. Karena sejatinya pemuda adalah tonggak penerus kepemimpinan bangsa di  masa yang akan datang. Generasi muda harus menjadi penggerak nilai-nilai kebhinekaan sebagai  wujud cinta kebangsaan kepada Indonesia.

Jamaluddin, Pemuda Asal Pontianak yang Menyukai Keragaman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *