Jakarta | Kabardamai.id | Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) mengumumkan hasil seleksi beasiswa untuk program Pelatihan Kepemimpinan Pemuda Lintas Agama (PKPLA) yang ke-6 di Kota Makassar. Pengumuman penerima beasiswa telah dipublikasikan pada akun Instagram milik ICRP @icrp4peace pada Selasa (12/9).
Berikut adalah nama-nama penerima beasiswa:
- Putri A. Sonteng (Ternate)
- Javahirul Rifat Khaidir (Makassar)
- Tiara Agnesya (Makassar)
- Pasa Maraya (Toraja)
- Gabriel Edo (Mamasa, Sulawesi Barat)
- Tourikh Panca Oktavian (Makassar)
- Loans Clara (Makassar)
- Irfan Rivaldo Tualaka (Nusa Tenggara Timur)
- Ekavian Sabaritno (Makassar)
- Rahmanul Mustaan/Aan (Makassar)
- Richard Riruma (Fakfak, Papua Barat)
- Maria Yustina Agnes Parera (Makassar)
- Dwi Aryandi Tandiboyong (Makassar)
- Yuliani Ariani (Polewali Mandar, Sulawesi Barat)
- Maharani Rezkyel (Makassar)
- Mahamaya Yesya (Makassar)
- Nurfadillah (Kab. Baru)
- Wendy Conarta (Makassar)
- Erwin (Makassar)
- Nurcahya (Polewali Mandar, Sulawesi Barat)
- Elmayanti (Sidenreng Rappang)
- Andi Indah Nurvadila Ahmad (Bone)
- Lia Asmira (Makassar)
- Jung Nurshabah Natsir MB (Pinrang, Sulawesi Selatan)
- Akbar M. (Pinrang, Sulawesi Selatan)
- Syafri Arifuddin (Mamuju)
- Eko Fajar Setiawan (Brebes)
- Ahmad Amirul Sir (Makassar)
- Ahkamul Ihkam Mada (Makassar)
- Dwi Puji Lestari (Jakarta)
Penerima beasiswa akan mengikuti pelatihan intensif selama beberapa hari yang dirancang khusus untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka untuk agar memiliki pemahaman antaragama yang lebih baik. Pelatihan ini menghadirkan para ahli dalam bidang toleransi dan dialog antaragama. Peserta nantinya akan berpartisipasi dalam diskusi kelompok, serta berinteraksi dengan pemuda dari berbagai latar belakang agama.
Baca juga: PKPLA Menapaki Jejak Katolik di Tanah Jawa dengan Jelajahi Museum Misi Muntilan (kabardamai.id)
ICRP mengucapkan terima kasih kepada semua pemuda yang telah mendaftar untuk beasiswa PKPLA. Meskipun tidak semua berhasil lolos, semangat pemuda untuk berkontribusi pada perdamaian dan harmoni di Indonesia bagian timur sangat dihargai. Pelatihan ini memerlukan dukungan dan sinergi dari masyarakat untuk menciptakan masa depan yang inklusif dan toleran.
Penulis: Nurul Sayyidah Hapidoh
