by

Pagelaran Tari “Pendar Nuraga Nusantara”: Upaya Pelestarian Seni Tari dan Tradisi Oleh Siswa di Pontianak

Kabar Damai | Minggu, 22 mei 2022

Pontianak I Kabardamai.id I Praktik baik dalam penerapan kurikulum merdeka belajar tengah dilakukan dibanyak daerah di Indonesia, termasuk di Pontianak. Lebih khususnya SMAN 1 Pontianak yang diberi kepercayaan dalam rangka implementasinya saat ini.

Dalam penerapannya, berbagai inovasi dan hal menarik dapat dilakukan dalam proses pembelajaran. Begitu pula dalam pelaksanaan proyek yang terintegrasi pada mata pelajaran.

Hal tersebut dibenarkan Dwi Agustina, Kepala SMAN 1 Pontianak dalam pagelaran seni dengan tema Pendar Nuraga Nusantara. Pagelaran seni siswa-siswi SMAN 1 Pontianak kelas X dalam rangka melestarikan seni dan tradisi sekaligus implementasi dari kurikulum merdeka belajar saat ini. Diselenggarakan di Gedung Amphiteater SMAN 1 Pontianak, Jalan. Johan Idrus. Sabtu dan Minggu, (21-22/5/2022).

Dalam sambutannya, Dwi Agustina memngungkapkan bahwa kegiatan proyek yang melekat pada mata pelajaran adalah salah satu proses didalam program sekolah penggerak karena anak-anak yang sedang menuntut ilmu di SMAN 1 Pontianak adalah anak-anak yang sedang menerapkan kurikulum sekolah penggerak, sehingga dengan hal ini pada beberapa mata pelajaran terdapat pembelajaran dengan pendekatan proyek.

Pagelaran Tari “Pendar Nuraga Nusantara”: Upaya Pelestarian Seni Tari dan Tradisi Oleh Siswa di Pontianak
Pagelaran Tari “Pendar Nuraga Nusantara”: Upaya Pelestarian Seni Tari dan Tradisi Oleh Siswa di Pontianak

Berkaitan dengan pagelaran seni ini, menurutnya pula tidak terlepas dari sudah menurunnya kasus pandemi yang melanda Indonesia sebelumnya. Ia menuturkan, kondisi yang saat ini sudah membaik sehingga baik orang tua, undangan dan masyarakat umum dapat menyaksikan anak-anak dalam pagelaran seni tari, sebuah kegiatan yang selama dua tahun sebelumnya tidak dapat diselenggarakan karena terhalang pembatasan oleh pemerintah.

“Saya sangat antusias sekali, sangat mengapresiasi sekali apa yang sudah dilakukan oleh anak-anak dan guru pengampu mata pelajaran,” ungkapnya.

Baca Juga: Memahami Motivasi Ketertarikan Individu Terlibat dalam Jaringan Teror

Lebih jauh, ia menuturkan  bahwa terdapat suatu hal yang berbeda pada pagelaran seni tari di SMAN 1 Pontianak pada tahun ini dan pageranan sebelumnya, pada pagelaran atau kegiatan seni tari semacam ini biasanya mewajibkan semua anak untuk ikut menari. Namun, pada tahun ini terdapat perbedaan dalam pelaksanaannya. Menurutnya pula, hal ini karena pada praktiknya tidak semua anak mau dan memiliki bakat untuk menari. Sehingga mereka yang tidak ikut menari diberikan tugas dan tanggungjawab yang lain.

“Mereka yang tidak ikut menari dibagi dalam beberapa pekerjaan, ada yang mencari dana, kameramen, editing, konseptor dan lain sebagainya. Itu adalah sesuatu yang luar biasa buat kita semua. Implementasi dari merdeka belajar sesungguhnya” tambahnya.

Hal ini menurutnya sangat berharga dan sebagai sumber pengalaman bagi para siswa agar kelak ketika telah terjun ke masyarakat, melanjutkan studi dan lain sebagainya dapat diterapkan karena ada pilihan-pilihan yang berbeda yang dapat diambil perannya oleh para siswa.

“Untuk anak-anakku semua, ini adalah kesempatan yang luar biasa buat kalian semua untuk berkreatifitas sesuai dengan passion yang dimiliki,” tuturnya.

Belajar Keragaman dan Mandiri

Pagelaran Tari “Pendar Nuraga Nusantara”: Upaya Pelestarian Seni Tari dan Tradisi Oleh Siswa di Pontianak
Pagelaran Tari “Pendar Nuraga Nusantara”: Upaya Pelestarian Seni Tari dan Tradisi Oleh Siswa di Pontianak

Dalam pagelaran seni tari ini, anak-anak banyak belajar tentang praktik baik merdeka belajar. Dalam hal proses, anak-anak sudah sejak tiga hingga empat bulan yang lalu bersiap dalam menyelenggarakan dan menampilkan pagelaran seni tari ini. Mereka menggunakan pakaian adat dari seluruh nusantara yang sangat beragam sesuai dengan tarian yang dipilih yang juga merupakan muatan keragaman dalam elemen profil pelajar pancasila.

“Anak-anak sampai mencari dana, berjualan pada bulan ramadan.Ini hal yang sangat luar biasa sekali bagi saya karena diajarkan untuk bisa mandiri juga hal-hal lain yang juga dilakukan semuanya positif,”.

Menurut Dwi, belajar seni adalah hal yang penting, terutama bagi siswa. Hal ini karena agar siswa tidak hanya pandai pada sisi kognitif namun dalam segi seni dan kreatifitasnya tidak berjalan. Ia juga merasa bersyukur karena anak-anak melaksanakan dengan senang hati dan juga tentunya proses ini semua turut dibantu peran oleh para orang tua.

“Jadi kita dukung anak-anak kita ini, agar selain pintar atau cerdas dalam akademik juga dalam non akademik juga kemudian kreatifitas, mandiri, bertanggungjawab dan karakter-karekter positif lainnya bisa tumbuh,”. tambahnya.

Menutup sambutannya, Dwi berharap agar siswa-siswi SMAN 1 Pontianak dapat terus berkarya dan berkretifitas sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya.

“Untuk anak-anak, mari tetaplah berkarya, tetaplah berkreatifitas,” pungkasnya.

Penulis: Rio Pratama

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed