Napak Tilas Hari Perempuan Sedunia Tahun 2021

Kabar Puan119 Views

Kabar Damai I Senin, 8 Maret 2021

 

Jakarta | kabardamai.id | Memperingati Hari Perempuan Sedunia atau International Women’s Day, Google menyuguhkan doodle khusus yang menarik dengan pesan yang kuat.

Bila kita membuka laman utama Google hari ini, kita dapat melihat logo Google dilatarbelakangi tangan-tangan terangkat ke atas. Yang paling menonjol adalah huruf kedua, “O”, dari kata Google diganti dengan dua telapak tangan lintas ras yang saling menggenggam.

Dilansir dari KompasTekno, menurut Google, doodle merepresentasikan sebuah penghormatan kepada para pahlawan perempuan yang mencetak sejarah. Di mana tangan yang mengudara, telah membuka pintu bagi perempuan lain untuk generasi-generasi setelahnya.
Kemudian, kalau kita meng-klik logo tersebut, ada video yang bisa diputar. Video Hari Perempuan Sedunia Google tersebut menampilkan ilustrasi para perempuan yang mencetak sejarah dan berpengaruh bagi masyarakat luas.

Para perempuan yang menjadi pionir, pejuang, dan pembuka jalan bagi perempuan lain untuk bisa menyenyam pendidikan, hak-hak sipil, sains, seni, dan berbagai bidang lainnya.

“Doodle hari ini merayakan para wanita di seluruh dunia yang mampu mengalahkan tantangan di masa mereka untuk menciptakan warisan abadi,” tulis Google.

 

Tema Hari Perempuan Sedunia 2021

Berdasarkan dari pernyataan yang diposting di laman undp.org, tema Hari Perempuan Sedunia 2021 adalah Perempuan dalam kepemimpinan: Mencapai masa depan yang setara di masa COVID-19 (Women in leadership: Achieving an equal future in a COVID-19 world).

Kemudian, dari akun Twitter @womensday meramaikan tema peringatan Hari Perempuan Sedunia 2021 adalah #ChooseToChallenge yang mengusung semangat “dari tantangan akan muncul perubahan.”

Semangat ini mengajak seluruh perempuan di dunia berani memilih tantangan dan menyerukan bias serta ketidaksetaraan gender. Perempuan, bisa memilih untuk meraih dan merayakan capaiannya.

Achim Steiner, UNDP Administrator, menegaskan, “Hari Perempuan Sedunia tahun ini adalah seruan untuk Kesetaraan Generasi. Inilah saatnya untuk memanfaatkan sepenuhnya kekuatan kepemimpinan perempuan demi mewujudkan masa depan yang lebih setara, lebih inklusif, dan lebih berkelanjutan.”

 

Sejarah Hari Perempuan Sedunia

Dilansir dari Tirto.id, terdapat dua tanggal peringatan International Women’s Day. Pertama, seperti yang ditulis Temma Kaplan dalam “On the Socialist Origins of International Women’s Day”, riwayat perayaan Hari Perempuan Sedunia berawal pada 8 Maret 1857 adalah bermula dari protes buruh perempuan yang bekerja di pabrik tekstil di New York. Tindakan semena-mena dan upah rendah menjadi alasan aksi tersebut. Namun, belum ada dampak lanjutan yang signifikan setelah unjuk rasa itu.

Kemudian, dalam The Feminism Book: Big Ideas Simply Explained (2019), disebutkan bahwa tepat 50 tahun kemudian pascaprotes itu, pada tanggal 8 Maret 1907 dikabarkan telah terjadi aksi demonstrasi yang melibatkan lebih dari 15 ribu perempuan buruh pabrik tekstil di New York.

Di Amerika Serikat, Rusia, Jerman, Inggris, dan beberapa negara Eropa lainnya, tanggal 8 Maret sudah diperingati sebagai Hari Perempuan Nasional di negara itu dan terus dirayakan setiap tahunnya.

Lalu, pada 8 Maret 1975, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai memperingatinya walaupun belum ditetapkan secara resmi. Peresmian tanggal tersebut sebagai Hari Perempuan Sedunia terjadi dua tahun kemudian, tanggal 8 Maret 1977, dan terus diperingati hingga saat ini.

Tanggal peringatan Hari Perempuan Sedunia kedua jatuh pada 19 Maret. Pilihan ini berdasar dari aksi demonstrasi kaum perempuan secara serentak di beberapa negara di Eropa pada 19 Maret 1909.

Pada 19 Maret 1911, lebih dari sejuta orang di Eropa, seperti Austria, Hungaria, Denmark, Jerman, dan Swiss, menggelar demonstrasi demi mewujudkan hak politik, hak memilih, serta hak jabatan publik untuk perempuan. Mereka juga memprotes perlakuan diskriminatif, termasuk pelecehan seksual terhadap buruh wanita di tempat kerja.

Hingga sekarang, setiap kedua tanggal tersebut, 8 dan 19 Maret, terus diperingati oleh warga dunia sebagai Hari Perempuan Sedunia atau International Women’s Day.

 

Penulis: Hana Hanifah I Editor: A. Nurcholish

Sumber: –

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *