Merayakan Hari Perempuan  Internasional dengan Refeleksi Diri

Kabar Puan597 Views

Kabar Damai I Selasa. 9 Maret 2021

 

Jakarta | kabardamai.id | Hari Perempuan Internasional dirayakan dengan banyak cara di berbagai negara. Tanggal 8 Maret resmi dijadikan sebagai hari libur di Afghanistan, Armenia, Azerbaijan, Belarus, Kamboja, Kuba, Turkmenistan, Uganda, Ukraina sampai Vietnam.

Berbeda dengan di China dan Nepal, kedua negara tersebut mempersembahkan Hari Perempuan Internasional sebagai hari libur hanya untuk perempuan.

Beberapa negara lain merayakan Hari Perempuan Internasional serupa dengan Hari Ibu. Ada yang merayakannya dengan memberi hadiah kepada ibu, kekasih atau kakak/adik perempuan berupa seikat bunga atau hadiah lain yang dirasa cukup mewakili.

Di Indonesia sendiri, hari sakral ini dirayakan dengan long march dan berbagai kegiatan positif lain seperti diskusi dan pelatihan atau edukasi. Perempuan di pelbagai belahan bumi merayakan Hari Perempuan Internasional di mana kontribusi dan peran para perempuan menjadi sorotan.

Kesetaraan bukan hanya isu perempuan tapi juga isu bisnis. Kesetaraan gender sangat penting bagi perkembangan ekonomi dan masyarakat. Dunia yang setara secara gender bisa jadi lebih sehat, kaya dan harmonis.

Tak lengkap rasanya jika merayakan Hari Perempuan Internasional dengan selebrasi belaka. Perempuan punya hak untuk berkontribusi sesuai bidangnya. Maka, tindakan adalah kunci dari terwujudnya kesetaraan.

Kesetaraan dan keserasian gender bukan berarti perempuan melawan laki-laki dan merebut posisinya. Kesetaraan berarti keseimbangan, hak asasi manusia perempuan dan laki-laki tidak tumpang tindih dan tidak ada lagi ketidakadilan menimpa perempuan.

Jika perempuan hanya menuntut tanpa tindakan nyata, kesetaraan gender tidak akan pernah terwujud. Berkarya dan bekerja adalah cara alternatif bagi perempuan untuk mengaktualisasikan diri, memberi kontribusi dan mewujudkan kesetaraan gender.

Baca juga: Cerita dan Tujuan Baru Perempuan Saudi

Selain itu, peran laki-laki pun sangat dibutuhkan. Bagaimana perempuan bisa berkontribusi jika tak didukung laki-laki?

Kesetaraan gender sangat bisa diwujudkan apabila perempuan terus berusaha, berkarya dan bekerja untuk mewujudkan kesetaraan gender. Laki-laki juga mesti memahami bahwa apa yang diperjuangkan perempuan mesti didukung, bukan malah memperparah keadaan dengan menyepelekan dan melemahkan perjuangannya.

Hari Perempuan Internasional bukan hanya untuk perempuan, tapi juga untuk laki-laki yang menghargai dan menghormati perempuan. Keseimbangan adalah kunci.

Perayaan Hari Perempuan Internasional semestinya menjadi refleksi bagi para perempuan untuk mengevaluasi kembali apa yang telah dilakukan untuk mewujudkan kesetaraan gender.

Baik perempuan dan laki-laki boleh menyuarakan pendapatnya dalam demonstrasi, long march dan lain sebagainya. Tapi jangan lupa, berkarya dan bekerja adalah yang utama.

Mari merefleksikan Hari Perempuan Internasional 2021 sebagai titik balik untuk kembali memperbaharui kualitas karya dan kerja perempuan. Sudah seberapa jauh kita berusaha menyeimbangkan dan mewujudkan kesetaraan gender?[ ]

 

Penulis: Ayu Alfiah Jonas I Editor: A. Nurcholish

Sumber: –

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *