Menghadapi Quarter Life Crisis: Keresahan Mencari Arti Kehidupan

Kabar Damai I Senin, 24 Januari 2022

Jakarta I kabardamai.id I Hidup di usia 20-an merupakan fase hidup yang punya tantangannya sendiri. Kamu menginjak usia dimana kamu beralih dari remaja menuju dewasa. Ekspektasi terhadap kamu lebih tinggi dan tanggung jawab yang dibebankan ke pundak kamu terasa lebih berat dari sebelumnya.

Istilah untuk fase ini disebut dengan Quarter Life Crisis (QLC), yang merupakan suatu kondisi krisis diri di usia kisaran 25 tahun. Orang yang ada dalam fase ini akan mengalami kondisi krisis emosional yang melibatkan perasaan seperti depresi, frustrasi, terjebak dalam kecemasan yang tidak berujung, tidak bahagia, bingung, ketakutan dan merasa sulit untuk keluar dari emosi-emosi tersebut.

Orang yang berada dalam krisis ini akan kehilangan motivasi hidup, merasa gagal, kehilangan percaya diri dan makna hidup, bahkan dalam kondisi ekstrim mereka akan mengucilkan diri dan menarik diri dari pergaulan. Fase peralihan ini memang cukup sulit bagi sebagian orang karena munculnya berbagai problem kehidupan seperti percintaan, karir, keluarga, maupun finansial. Hal yang paling mendasar yang menimbulkan QLC adalah tuntutan untuk bersikap lebih dewasa dalam menentukan arah tujuan hidup dengan tanggung jawab yang besar.

“Aku harus melakukan apa?”

“Pilihan aku tepat nggak ya?”

“Aku sebenernya mau apa sih?”

“Kenapa dia lebih sukses dari aku?”

“Aku hidup buat apa”

Itu adalah beberapa pertanyaan yang akan kerap kamu lontarkan dan kamu terjebak dalam ketakutan terhadap diri sendiri.

Menurut peneliti dan pengajar Psikologi dari University of Greenwich, London, Dr. Oliver Robinson, ada empat fase dalam QLC. Pertama, perasaan terjebak dalam sebuah situasi entah itu pekerjaan, hubungan atau hal lainnya. Kedua, harapan bahwa akan muncul sebuah perubahan dalam hidup. Ketiga, mulai membangun kembali hidup yang baru. Keempat, mengukuhkan komitmen seputar aspirasi, motivasi dan tujuan.

Baca Juga: Membangun Karakter Generasi Muda Berkualitas

Lamanya kamu terjebak dalam fase pertama tergantung dari cara kamu menyikapi situasi. Jangan berlama-lama ada dalam krisis emosi karena akan menghambat proses kamu dalam kejar mimpi. Ada beberapa cara supaya kamu bisa menghadapi fase Quarter Life Crisis dan fokus pada tujuan kamu.

Tanda-Tanda Quarter Life Crisis

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menjadi tanda seseorang sedang mengalami quarter life crisis:

  • Sering merasa bingung mengenai masa depannya
  • Merasa terjebak dalam situasi yang tidak disukai
  • Sulit membuat keputusan ketika dihadapkan dengan beberapa pilihan
  • Kurang motivasi dalam menjalani aktivitas sehari-hari
  • Sulit menentukan apakah harus menjalani hidup sesuai dengan keinginan diri sendiri atau sesuai dengan tuntutan keluarga dan masyarakat
  • Khawatir akan tertinggal dalam ketidakpastian hidup seorang diri
  • Merasa iri dengan teman sebaya yang sudah lebih dulu mencapai impiannya

Cara Menghadapi Quarter Life Crisis

Sebenarnya wajar jika Anda mengalami quarter life crisis. Namun, ini tidak boleh dianggap remeh, karena bila tidak dihadapi dengan bijak, quarter life crisis bisa berubah menjadi depresi. Untuk menghadapi quarter life crisis, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, antara lain:

1. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuang-buang waktu dan membuat Anda semakin khawatir. Alih-alih memikirkan kehidupan orang lain, mulailah cari tahu apa yang sebenarnya Anda inginkan dalam hidup.

Namun, tanamkan dalam pikiran Anda bahwa jawabannya mungkin tidak akan langsung ada. Fokus saja dengan bagaimana Anda bisa melewati satu hari dengan sebaik-baiknya. Yakinlah bahwa Anda perlahan-lahan akan mengetahui keinginan dan tujuan Anda, bahkan mungkin tanpa Anda sadari.

2. Ubah keraguan menjadi tindakan

Ketika Anda bingung akan suatu hal dalam hidup, jadikan itu kesempatan untuk menemukan tujuan baru. Isi hari-hari Anda dengan hal-hal positif untuk menemukan jawaban atas keraguan Anda, hingga akhirnya jawaban tersebut datang dengan sendirinya.

Misalnya, Anda bingung karena merasa tidak cocok dengan pekerjaan. Di samping tetap menjalankan tanggung jawab Anda dalam bekerja, Anda bisa mulai mengisi waktu luang dengan relaksasi, menambah wawasan, mencari kelas online untuk menambah keterampilan, atau mengobrol dengan teman untuk mendapatkan solusi.

3. Temukan orang-orang yang bisa mendukung Anda

Berada di sekeliling orang-orang yang bisa mendukung impian dan cita-cita Anda juga bisa menjadi cara untuk menghadapi quarter life crisis.

Carilah orang-orang yang memiliki minat yang sama dengan Anda, atau orang-orang yang bisa menginspirasi dan membuat Anda menjadi orang yang lebih baik. Dengan begitu, Anda tidak akan merasa sendiri dalam menjalani hidup.

4. Belajar mencintai diri sendiri

Ketika sedang terjebak dalam quarter life crisis, Anda mungkin akan cenderung mengabaikan berbagai kenikmatan yang sebenarnya Anda miliki. Padahal, untuk mencapai tujuan dalam hidup, Anda perlu menghargai dan mencintai diri Anda terlebih dahulu.

Jadi, mulailah perhatikan kebutuhan Anda, apa yang Anda suka, apa yang membuat Anda nyaman, dan apa yang ingin Anda coba lakukan. Kemudian, wujudkan mereka satu per satu passion Anda dimulai dari yang kecil terlebih dahulu. Tanpa Anda sadari, hal-hal kecil ini akan membuat hidup Anda lebih menyenangkan.

Quarter life crisis bisa menyerang siapa saja, karena sesungguhnya masalah dalam hidup adalah sesuatu yang sangat wajar. Dalam menghadapi fase ini, Anda membutuhkan fisik dan mental yang kuat supaya krisis ini tidak berlanjut lebih jauh.

Oleh karena itu, selain memperhatikan kebutuhan jiwa Anda, jangan lupa juga untuk merawat diri, berolahraga, dan mengonsumsi makanan yang bergizi untuk kesehatan tubuh. Apabila Anda masih mengalami kesulitan dalam menghadapi quarter life crisis, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.

 

Penulis: Ai Siti Rahayu

Diolah dari berbagai sumber

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *