Mengenal Tradisi Dandangan Peninggalan Sunan Kudus dalam Menyambut Ramadhan

Uncategorized793 Views

Kabar Damai | Senin, 4 April 2022

Kudus I Kabardamai.id I Sebagai negara yang luas dan terdiri dari keberagaman masyarakat. Indonesia memiliki ragam budaya dan tradisi yang sudah ada sejak dahulu hingga saat ini. Ini merupakan bentuk kekayaan bangsa yang harus dilestarikan dan dijujung tinggi oleh masyrakat.

Dari banyaknya tradisi dan budaya yang ada ini, dalam pelaksanannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan waktunya masing-masing. Seperti halnya yang dilakukan di Kudus dalam menyambut datangya bulan ramadhan.

Tradisi ini sudah ada sejak berabad-abad lalu di Kudus. Biasanya dilaksanakan selama sepekan sebelum ramadhan tiba yang lebih mirip seperti sebuah pekan raya dalam pelaksanaanya.

Tradisi ini digelar dengan banyaknya pedagang yang menggelar lapaknya dalam sebuah keramaian layaknya pekan raya. Tidak hanya dandangan semata, perayaan tradisi ini juga biasanya juga disemarakkan dengan berbagai wahana permainan dan lainnya sehingga membuat suasana semakin semarak.

Baca Juga: Nasionalisme dalam Islam

  1. Em Nadjib Hasan, Ketua Yayasan Menara Kudus, A’wan PBNU) menjelaskan bahagiana tradisi ini ada.

Ia menuturkan salah satu peristiwa yang bermula dari Sunan Kudus adalah bedug dandang yang menjadi tanda bahwa akan dimulainya bulan puasa. Dahulu, pada awal abad ke-16 saat belum ada media sosial dan perkembangan zaman dan juga teknologi lainnya dimana seseorang dalam mencari informasi harus keluar rumah yang juga belum mengenal kalender, secara bersama-sama berbondong menunggu bedug sebagai bentuk kapan dimulainya bulan ramadhan.

Dari waktu menunggu yang dilakukan oleh masyarakat ini, ada yang kemudian berjualan kebutuhan menjelang puasa. Termasuk makanan yang khas dijual sejak saat itu ialah intip ketan. Tentu, ada tradisi dandangan pula disana.

“Bedug dandang adalah peristiwa keagamaan, bukan peristiwa budaya biasa,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa Sunan Kudus sejak dulu dikenal dari Kerajaan Demak yang menentukan beberapa hal, termasuk antara lain satu ramadhan. Salah satu bentuk perayaannya ialah dengan diselenggarakannya tradisi dandangan tersebut.

Tradisi dandangan sudah ada sejak zaman wali sanga dahulu. Namun hingga saat ini, tradisi tersebut tetap dilestarikan dan menjadi warisan budaya.

Dilansir dari murianews, penetapan tradisi dandangan menjadi warisan budaya tak benda dari kudus menjadi suka cita masyarakat kudus. Hal ini dalam implementasinya tentu tidak hanya karena didukung oleh pemerintah semata, namun juga rasa bangga dan upaya terus melestarikan yang dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat disana.

Adapun penetapan tradisi dandangan menjadi warisan budaya tak benda dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 29 Oktober 2021.

Penulis: Rio Pratama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *