Yumi’s Cell: Memahami Perasaan dan Mencintai Diri Melalui Sel-sel Otak

Kabar Sinema134 Views

Kabar Damai I Senin, 15 November 2021

Jakarta I kabardamai.id I Yumi’s Cell merupakan Drama Korea adaptasi dari Webtoon dengan judul yang sama, menceritakan tentang sel-sel yang hidup di dalam tubuh seorang perempuan bernama Kim Yumi. Kim Yumi merupakan perempuan berusia 32 tahun yang bekerja di Daehan Noodles. Di dalam diri Yumi digambarkan memiliki banyak sel. Di antaranya, Sel Cinta sebagai sel utama dalam diri Yumi, Sel Emosi, Sel Akal Sehat, Sel Nakal, Sel Menulis, Sel Tugas, Sel Gelisah, Sel Lapar dan lainnya yang semuanya berkumpul di Kota Yumi.

Menariknya sel-sel ini berbentuk animasi kartun yang lucu dan menggemaskan, sehingga menambah menarik Yumis’s Cell untuk ditonton. Setiap sel memiliki karakter sesuai dengan jenis selnya. Kamu akan mendengarkan komentar dan pendapat dari dalam sel tentang yang akan dan telah dilakukan Yumi.

Jika menyimak Yumi’s Cell sejak awal, setidaknya ada beberapa hal yang bisa kita petik dari Drama Yumi’s Cell untuk meningkatkan self-love:

1. Momen Menemukan Kembali

Yoo Ba Bi dalam satu kesempatan memuji cara Yumi menulis di media sosialnya. Ia mengatakan bahwa ia menyukai tulisan Yumi, dan memintanya untuk membantu tim marketing untuk menuliskan sebuah paragraf yang singkat dalam rangka memperbarui laman media sosial perusahaan. Yoo Ba Bi meminta Yumi untuk menuliskannya, karena menurutnya tulisan Yumi akan cocok dengan citra perusahaan.

Berkat pujian tersebut, Sel Menulis dalam diri Yumi mendapatkan hadiah Ramuan Cinderella yang berfungsi untuk meningkatkan kepercayaan diri hingga tengah malam. Setelah berjam-jam berusaha menuangkan tulisan, membuat spesifikasi jenis tulisan yang akan dituangkan. Ia hampir saja menyerah.

Baca Juga: The Devil All The Time: Kejahatan Kemanusiaan Berkedok Agama

Namun, saat Sel Menulis berusaha mengubur diri karena merasa tak berguna, Sel Hemat yang mendengar kabar bahwa Yumi akan mendapatkan kompensasi dari tulisannya, ia mendorong Sel Menulis menyelesaikan tulisan yang sejak berjam-jam lalu diusahakannya. Hasilnya pun selesai dengan singkat. Momen inilah yang kemudian membuat Yumi pindah ke “tim marketing”. Tim yang konon paling populer di perusahaan.

Dalam hidup kita, terkadang kita akan bertemu dengan momen yang membuat kita menyadari minat dan bakat yang barangkali abai atau kita tekan dalam diri. Sebagian karena keadaan yang memaksanya melupakan mimpi. Sebagian lainnya karena orang-orang sekitar yang tidak mendukung soal mimpi yang kita utarakan. Terkadang, kita hanya butuh satu momen itu. Momen menemukan kembali diri kita, dan menjadi diri sendiri dengan bahagia.

2. Meminta Pendapat untuk Menguatkan Keputusan, Meski Tak Semua Orang Memberikan Jawaban Sesuai Keinginan

Yumi diminta untuk masuk ke tim marketing, setelah tulisan yang dibuatnya mendapat respon positif bahkan dibahas dalam rapat eksekutif. Manajer Utama dari tim marketing menawarkan kepada Yumi untuk pindah ke timnya. Yumi dilanda kegalauan dan kebimbangan. Sel-sel Yumi pun mencari-cari kebenaran yang terkubur di sebuah padang pasir di dalam Kota Yumi. Karena kadar keberanian dalam diri Yumi sangat kurang, maka ia harus meminjam keberanian dari orang di sekitarnya. Ia akhirnya meminta pendapat kepada orang-orang yang akan memberikan support untuknya dan membuat ia berani mengambil keputusan.

Namun, saat semua keberanian terkumpul, justru Woong orang terdekatnya yang membuat keberanian Yumi habis karena ucapannya. Yumi yang bersusah payah mengumpulkan keberanian, dipatahkan oleh orang terdekatnya. Namun setelah memahami langsung alasan yang disampaikan Woong, Yumi pun memutuskan pindah ke tim marketing.

Dalam banyak kesempatan, kita akan dipatahkan oleh orang-orang yang justru paling dekat dan intens berkomunikasi dengan kita. Namun menanyakan alasan dan memahami alasan tersirat dari maksud orang terdekat, akan dapat memberikanmu kekuatan lebih untuk bertindak.

3. Menjadi Diri Sendiri

Pada episode 10, Sel Detektif meminta Sel Cinta untuk menerapkan sikap yang imut dan manis kepada Woong. Hal ini dimaksudkan agar hubungan mereka semakin langgeng. Maka Sel Detektif dan Sel Cinta belajar dari sikap Ruby yang terkenal imut dan menggemaskan. Selain belajar dengan memperhatikan sikap Ruby, bahkan Yumi meminta saran kepada Ruby untuk mengajarkannya bersikap manis.

Namun dari seluruh jurus yang diajarkan Ruby kepada Yumi, hampir semuanya tak berhasil diterapkan Yumi kepada Woong. Bahkan dalam satu kesempatan, saat ingin bersikap imut dengan tak bisa membuka botol, alih-alih menjadi imut, tapi malah seluruh isi minuman soda itu tumpah karena meluap.

Karena hampir semua tak berhasil, karena sifar Yumi yang kaku Sel Cinta merasa bersalah dan menangis. Akhirnya, Yumi menerapkan jurus keterampilan yang terakhir. Sebuah cara sederhana untuk bersikap manis. Bukan milik Ruby, tapi miliknya sendiri. Dan Woong menganggap yang dilakukan Yumi adalah menggemaskan. Yumi tetap menjadi dirinya, dan Woong menganggapnya imut dan menggemaskan.

4. Pemeran Utama

Jika di sebuah drama kita akan disuguhkan pemeran utama laki-laki dan pemeran utama perempuan yang menjadi sentral untuk menjalankan keseluruhan jalannya cerita, maka dalam Yumi’s Cell–baik di drama maupun Webtoon–hanya ada satu pemeran utama: Yumi. Yumi digambarkan bertemu dengan berbagai pria dalam hidupnya yang diceritakan dan disimpan oleh memori sel, baik awal mula hubungannya, proses hingga cara berakhirnya.

Penonton maupun pembaca dibawa untuk menyadari bahwa pemeran utama dalam hidup bukan tentang si A yang ditakdirkan sejak awal dan selamanya oleh orang yang sama. Namun tentang bertemu banyak orang, berproses dan menjadi dewasa, berpisah dan mengikhlaskan. Karena pada akhirnya semua tentang Yumi sendiri. Tentang diri kita sendiri.

Ingatlah, kamu tidak pernah sendirian memperjuangkan kebahagianmu. Ada banyak sel di dalam dirimu yang selalu membelamu. Drama Yumi’s Cell belum berakhir sepenuhnya, akan ada season 2 sebagai season lanjutan yang menceritakan keseharian Yumi selanjutnya dan sel-selnya. Selamat menonton, dan menjadi dirimu sendiri.

 

Oleh: Ai Siti Rahayu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *