Makna Waisak Bagi Pemuda Buddhis

Kabar Damai | Rabu, 18 Mei 2022

Pontianak I Kabardamai.id I Merujuk pada Wikipedia, Agama Buddha adalah ajaran dengan paham nonteisme atau filsafat yang berasal dari bagian timur anak benua India dengan landasan kepada ajaran Siddharta Gautama yang menyebar sejak abad-6 SM hingga abad-4 SM.

Persebaran agama Buddha mengalami perluasan hingga sampai pula di Indonesia. Ini tidak terlepas pula dari penerimaan masyarakat nusantara yang terbuka dalam menerima pendatang hingga terjadi akulturasi dan pencampuran hingga turut menganut sistem kepercayaan pula.

Dalam agama Buddha, hari raya waisak menjadi salah satu hari raya yang juga ditunggu. Perayaan ini juga memiliki makna tersendiri bagi pemuda buddhis yang ada di Pontianak. Ia adalah Ronaldo Haryanto, Gege Kalbar sekaligus pemuda buddhis yang aktif dalam pemajuan budaya Tionghoa di Pontianak, ia juga aktif dalam kegiatan sosial yangmana satu diantaranya tergabung dalam organisasi pemadam kebakaran di Pontianak pula.

Ado biasa ia sapa menuturkan bahwa waisak adalah sebuah perayaan yangmana menjadi sarana mengenal masa-masa seorang makhluk agung yang lahir dan mengajarkan ilmu yang mana ajarannya sangatlah baik dan dilakukan hingga ia mencapai parinirwana.

Ia juga menambahkan, dalam perayaan waisak biasanya dilakukan dengan berbagai cara dan peribadahan yang khidmat.

Baca Juga: Jelang Waisak, Gemabudhi Anjangsana ke Klenteng Besar T.I.TD Tay Kak Sie di Semarang

Waisak dirayakan oleh umat budha Terawada yang biasanya akan melaksanakan ibadah bersama Bikhhu Sangha, kemudian melakukan puja, mengelilingi vihara sebagai rasa hormat terhadap rumah ibadah dan juga prosesi lainnya.

Sementara bagi yang menganut buddha Mahayana dan Tentrayana akan melakukan upacara pemandian Rupang Boddhisattva Sidhardathagautama dan membacakan sutra-sutra pada hari waisak tersebut.

Lebih jauh, Ado menuturkan bahwa perayaan waisak sebenarnya tidak ada pada zaman sang Buddha dulu hidup. Waisak justru ada sejak sang Buddha sudah meninggal, ini dilakukan oleh para murud sebagai bentuk rasa rindu kepada sang Buddha itu sendiri

Perayaan Waisak di Pontianak

Pandemi covid-19 yang ada sejak dua tahun lalu membuat perayaan waisak di Pontianak pada dua tahun terakhir terasa sepi, namun menurut Ado, pada tahun 2022 ini lebih meriah seiring dengan pemberlakuan kebiasaan baru yang dilakukan oleh masyarakat.

“Perayaan waisak tahun ini lebih ramai dan meriah dibanding sebelumnya, ini karena dua tahun sebelumnya masyarakat tidak bisa melaksanakan puja di wihara, karena perayaan waisak saat pandemi ada namun diperkecil lingkupnya,” jelasnya

Makna waisak bagi Ado adalah tentang mengingat perilaku dan ajaran baik sang Buddha agar dapat diikuti dan membawa kebaikan bagi banyak orang.

“Makna waisak adalah sebuah ritual yang mengingatkan terhadap seorang guru agung yang pernah ada, dari semangatnya dan tentang jalan kebenaran agar dipraktikkan agar mencapai suatu hal yang baik,” tambahnya.

Terakhir, ia menyatakan harapannya untuk perayaan waisak ditahun mendatang bagi masyarakat buddhis pada umumnya khususnya yang ada di Pontianak.

“Harapan kedepannya semoga waisak tahun ini yang sudah meriah dapat lebih meriah pada tahun mendatang dan lebih baik lagi serta pandemi pandemic agar segera berakhir pada tahun depan agar aktifitas keagamaan dapat kembali seperti semula,” pungkasnya.

Penulis: Rio Pratama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *