Oleh Dewi Ropiah
Perempuan dan uang adalah 2 hal yang tidak dapat dipisahkan. Perempuan perlu pintar memegang uang bukan hanya untuk perihal rumah tangga saja namun menabung dan juga bagi peningkatan kesejahteraan bangsa di negeri ini.
Literasi keuangan adalah salah satu skill yang harus dimiliki setiap orang. Namun, pada kenyataannya, masih banyak perempuan Indonesia belum sadar terhadap hal tersebut. Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 2019, indeks literasi keuangan perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki, yaitu 36,13 persen.
Begitu pula dalam hal investasi, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 2021 menyebutkan investor laki-laki mendominasi jumlah investor pasar modal: 62,45 persen dan investor perempuan 37,55 persen.
Literasi keuangan dapat diartikan sebuah pemahaman yang komprehensif serta mendalam tentang pengelolaan keuangan pribadi ataupun keluarga yang membuat seseorang mempunyai kuasa pemahaman dan Kenyakinan penuh terhadap keputusan keuangan yang diambil.
Pengetahuan literasi keuangan merupakan bagian dari pengetahuan keuangan itu sendiri. Literasi keuangan mempunyai esensi yang lebih mendetail dibandingkan dengan pengetahuan keuangan secara umum. Kemampuan perempuan dalam mengelola keuangan secara logis dan untuk ketahanan ekonomi keluarga menjadi relevan, dengan demikian pembelajaran literasi keuangan perempuan ekonomi rendah meliputi:
A. Membuat Anggaran dan Tabungan
Bertujuan membantu perempuan memperkuat pengetahuan dan kemampuannya dalam membuat anggaran dan tabungan, yang merupakan dasar dalam memulai pengelolaan dan perencanaan keuangan yang baik dan peserta mengelola pengeluarannya dengan lebih baik, menentukan kapasitas anda untuk menabung, menetapkan tabungan dan mempelajari serta melakukan perilaku menabung yang baik.
B. Jaringan Perlindungan Keuangan
Bertujuan membantu perempuan dalam menentukan apa yang bisa dilakukan jika terjadi keadaan darurat. Warga belajar mendiskusikan dan menunjukkan lembaga publik yang bisa diakses dalam kondisi tersebut dan sesi selanjutnya adalah komponen penting yang berisikan langkah-langkah perempuan dalam memanfaatkan ikatan keluarga untuk mendapatkan bantuan sesegera mungkin dalam keadaan darurat.
Baca Juga : Penghayat Kepercayaan di Indonesia, Kepercayaan Animisme-Dinamisme?
C. Pinjaman dan Hutang
Bertujuan membantu perempuan menilai secara efektif kebutuhan untuk meminjam dan kemampuan untuk mengatur pembayarannya dan mempelajari beberapa teknik negosiasi yang akan banyak membantu anda menghadapi rentenir.
D. Menyiapkan dana darurat
Bertujuan membantu perempuan menyiapkan ketika ada hal yang mendesak dan urgent. Dana darurat sangat penting untuk disiapkan karena ketika hal yang mendesak bisa teratasi dengan dana darurat tersebut.
Pembelajaran literasi keuangan bagi perempuan rentan bertujuan untuk memberikan wawasan pengetahuan dan kecakapan dalam pengelolaan keuangan diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi semua pihak dalam melakukan sosialisasi dan pelatihan pengelolaan keuangan keluarga dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya.
Keinginan dan harapan tersebut dapat diwujudkan apabila segenap pemangku kepentingan menyadari bahwa upaya pengembangan pembelajaran literasi keuangan ini dipandang penting dan strategis dalam ikut mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Suatu pemikiran pengembangan yang dilaksanakan oleh bidang pendidikan hanya akan dapat diterima oleh seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat apabila pemikiran tersebut secara luas disebarkan dan disosialisasikan.
Penulis : Dewi Ropiah
Comment