Keterkaitan Puasa dan Kesehatan

Kabar Utama53 Views

Kabar Damai | Selasa, 19 April 2022

Jakarta I Kabardamai.id I Anggapan bahwa puasa akan menyebabkan seseorang menjadi sakit dan bahkan sulit untuk melakukan pekerjaan nyatanya tidaklah selalu benar. Islam memang mengatur dan membenarkan terdapat golongan-golongan yang diperbolehkan tidak melaksanakan ramadan, satu diantaranya jika ia sakit. Namun, bagi yang sehat dan mampu maka wajib hukumnya untuk melaksanakan.

Hendy Arfyansyah dalam program Oase Ramadan kanal Itjen Kemenag memaparkan bahwa puasa punya keterkaitan dengan kesehatan.

“Ibadan puasa ramadan tidak hanya bermanfaat untuk meningatkan sisi rohani seorang muslim namun juga berdampak pada sisi kesehatan tubuh,” ungkapnya.

Mengutip dari pernyataan seorang profesor, ia menyatakan dalam berpuasa akan membantu proses detoksifitas seseorang. Hal ini dapat terjadi jika puasa dilakukan dengan benar. Benar yang dimaksud ialah dengan tidak melanggar ketentuan, tidak makan dari awal puasa hingga berbuka puasa.

Dalam praktiknya, ketika seseorang berpuasa akan melewatkan makan siang. Mengganti sarapan dengan sahur dan ketika berbuka puasa mengganti makan malam dengan berbuka tersebut.

Baca Juga: Manfaat Serta Keutamaan Puasa Ramadan

Pada umumnya, ketika seseorang tidak berpuasa, akan makan dan minum secara umum sebanyak tiga kali yaitu pada sarapan, makan siang dan makan malam. Pada proses puasa, ada istilah mengurangi asupan kalori karena pada praktiknya puasa berarti meninggalkan atau melewatkan makan siang.

“Dalam proses ini, hasil penelitian juga menyebutkan dan menemukan peningkatan anti oskidan bagi pasien yang menjalankan puasa,” ungkapnya.

Selanjutnya, manfaat puasa bagi kesehatan yaitu puasa dapat mengurangi aktifitas sistem pencermaan. Hal ini karena dalam keadaan normal lambung menerima asupan makanan dan minuman kurang lebih enam sampai delapan jam, sementara ketika puasa asupan makanan dan minuman masuk ke lambung lebih dari waktu ketika tidak berpuasa.

Oleh karenanya, kondisi ini menjadikan proses kerja dan aktifitas kerja lambung akan berkurang. Ketika makanan dilambung berkurang maka yang turun ke usus halus juga akan berkurang. Kegiatan ini bermanfaat bagi sistem pencernaan untuk melakukan regenerasi.

Ia menambahkan, dalam konteks kesehatan, puasa ketika sahur bukan berarti menggabungkan sarapan dan makan siang. Begitu pula ketika berbuka, bukan berarti menggabungkan makan siang dan makan malam dalam satu waktu.

Lebih lanjut, menuurtnya mengurangi makan dan minum mempunyai banyak keutamaan dalam Islam. Islam sejatinya memperbolehkan pengikutnya untuk makan apa saja, kecuali yang jelas diharamkan. Oleh karenanya, Al-quran menggarisbawahi agar tidak berlebih-lebihan.

Penulis: Rio Pratama

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *