Oleh: Wahono Danu W
Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Keberagaman berarti memahami bahwa setiap individu memiliki keunikan masing-masing dan mengakui perbedaan individu lainnya. Perbedaan individu bisa meliputi berbagai bidang, seperti etnis, jenis kelamin, orientasi seksual, keyakinan agama, politik, dan ideologi lainnya. Sederhananya, keberagaman adalah ekspolrasi dari perbedaan-perbedaan dalam lingkungkan yang aman, positif, dan terpelihara.
Dalam perkembangannya, semangat manusia untuk hidup damai telah menyebabkan munculnya upaya-upaya untuk mewujudkan dan memelihara perdamaian. Penelitian perdamaian dilakukan, strategi perdamaian dirumuskan dan diperbaiki, organisasi – organisasi global, regional dan lokal-pun didirikan sepanjang sejarah modern ini.
Setiap organisasi pasti memiliki ciri dan tujuannya masing – masing. Indonesia juga termasuk dalam anggota beberapa organisasi global maupun regional tersebut, seperti NATO, SEATO, PAKTA WARSWA, CENTO, ANZUS, SAARC, OPEC, APEC, MEE, GATT, WTO, AFTA, NAFTA, CAFTA, dan lain lain. Berdirinya organisasi – organisasi global dan regional ini bertujuan untuk untuk merealisasikan keinginan akan perdamaian dan menghindari perpecahan atau permasalahan yang dapat menyebabkan penderitaan dahsyat bagi masyarakat.
Masyarakat seharusnya berupaya untuk mempertahankan keberagaman tersebut agar perpecahan atau permasalahan seperti itu tidak akan terjadi. Upaya – upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk mewujudkan perdamaian dan menjaga keberagaman.
Upaya tersebut diantaranya dilakukan dengan menghargai perbedaan, kita bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan teman yang memiliki bahasa daerah yang berbeda dengan kita, mengapresiasi budaya lain dengan cara berusaha mengenal dan mempelajari. Tidak mengeksploitasi atau menggunakan kebudayaan sakral suku lain untuk kesenangan atau hiburan semata, tidak mencemooh adat istiadat, pakaian adat, atau budaya yang berbeda dengan budaya kita..
Selain itu dengan berteman dan berbuat baik terhadap semua orang tanpa memandang suku dan budayanya. Menganggap semua ras, suku, dan budaya sama, tidak ada yang lebih baik dari yang lainnya dan ikut gotong royong bersama teman baik di sekolah atau di rumah, tanpa memandang suku atau budaya mereka.
Baca Juga: PaPPirus, Kembangkan Pendidikan Inskusif Tentang Keragaman
Dalam sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia merupakan perwujudan dari keutuhan sebuah negara. Keutuhan ini dimaknai tidak ada kekerasan yang bisa mengganggu stabilitas. Jika ada perbedaan, bisa diselesaikanmelalui sila keempat melalui musyawarah. Jika semua orang bisa melakukan itu semua, endingnya adalah sila kelima, bahwa kesejahteraan merupakan milik semua rakyat. Implementasi dari lima sila ini sebenarnya mengarah pada perdamaian, dengan tetap menghargai perbedaan. Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu.
Menjadi tugas kita semua, untuk selalu menjaga perdamaian diatas muka bumi ini. Apalagi, Rasulullah SAW juga menyarankan, agar semua muslim aktif dalam menyebarkan perdamaian. Ingat, menjunjung perdamaian bukan berarti harus menjadi pejuang di medan perang, bukan harus menjadi jihadis di daerah konflik.
Menjaga perdamaian bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Misalnya dengan cara selalu tersenyum kepada siapa saja. Melalui senyuman bisa menyejukkan semua orang. Atau bisa juga dengan menjaga lisan kita dari kata-kata kotor, untuk meminimalisir kebencian di masyarakat.
Maka dari itu, kita sebagai masyarakat Indonesia yang senantiasa dikenal dengan keberagamannya juga harus bisa mewujudkan dan memelihara perdamaian. Menjaga perdamaian itu bisa dilakukan dengan cara yang mudah dan sederhana. Bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Dengan menjaga perdamaian, keberagaman ini akan bisa dipertahankan dan terjaga. Keberagaman bukanlah penghalang untuk bisa bekerjasama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
Oleh: Wahono Danu W, Klaten – Jawa Tengah