Kepala Kemenag Sanggau : Intoleransi Bukan Watak Orang Sanggau

Kabar Utama126 Views

Kabar Damai | Jumat, 09 April 2021

Sanggau I Kabardamai.id I Aksi bom bunuh diri di Makassar dan Polda mencuri perhatian banyak orang, tidak hanya dalam lingkup nasional namun juga dalam tataran daerah seperti yang ada di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Sanggau merupakan sebuah kabupaten di Kalimantan Barat, kabupaten yang memiliki 15 kecamatan dan jumlah populasi penduduk hingga 457.701 jiwa ini terdiri dari berbagai suku, ras dan agama namun dapat hidup saling berdampingan antara satu dan lainnya.

Baca Juga : Bukti Beragam, Pemda Sanggau Kalbar Peringati HUT Kota Gunakan Pakaian Adat Nusantara

Dikutip dari Kalbar.kemenag.go.id aksi bom yang terjadi beberapa waktu terakhir membuat Kepala Kemenag Kabupaten Sanggau menyampaikan tanggapannya. Ia turut menyayangkan adanya aksi bom tersebut. Hal ini dia sampaikan saat gelaran Harlah Muslimat NU Sanggau ke 75 di Gedung Baz Sanggau.

” Intoleransi dan radikalisme tidak akan mendapatkan pijakan kaki di Indonesia. Kita adalah bangsa yang terbiasa hidup rukun dan harmonis. Kitapun juga terbiasa dengan keragaman dan perbedaan. Itu sudah hal yang lumrah bagi kita” katanya

Lebih jauh, HM Taufik optimis turut mengungkapkan rasa optimisnya jika moderasi beragama akan terus tumbuh dengan baik di Bumi Daranante, sebutan untuk Kabupaten Sanggau saat ini.

“Saya yakin al haqul yaqin bahwa orang Sanggau mempunyai watak toleransi dan saling menghargai. Intoleransi tidak akan mendapatkan tempat di Sanggau” tegasnya.

Moderasi Beragama

Melihat pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan bermasyarakat, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta jajarannya untuk mempercepat implementasinya. Seperti diwartakan dalam kemenag.go.id, Menag menyatakan bahwa hal tersebut merupakan komitmen yang diinstruksikan oleh Presiden Republik Indonesia. Ir. Jokowidodo.

“Presiden menyampaikan untuk melakukan program-program besaran tentang moderasi bergama. Utamanya dilembaga pendidikan dan rumah ibadah,” katanya.

Lebih jauh, Gus Yaqut juga berharap dalam implementasinya moderasi beragama ini dapat diterapkan dalam semua lini dan diterapkan dari tahun 2021 ini. Menurutnya, moderasi juga perlu dijabarkan dalam sub-sub tema ceramah, khutbah, maupun materi pendidikan keagamaan.

Penulis: Rio Pratama
Sumber : Kalbar.kemenag.go.id I Kemenag.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *