Oleh: Pdt Iswari Setyanti (Pendeta Jemaat GKI Pamulang)
Kebangkitan Kristus Memberi Kemenangan Untuk Kehidupan
Yesaya 65:17-25, Mazmur 118:1-2, 14-24, Kisah Rasul 10:34-43, Lukas 24:1-12
Kemenangan selalu didambakan oleh siapapun. Menang dari perlombaan, menang dalam perjuangan, dan menang dari keputusasaan ataupun kebodohan. Dalam Iman Kristen kita mendapatkan perspektif theologis dan etis bahwa tujuan hidup bukan hanya suatu kemenangan semata. Namun juga patut dipertanyakan secara teleologis bahwa kemenangan itu sejatinya ditujukan untuk apa?
Ada orang yang berusaha menang hanya dengan tujuan mempermalukan lawan-lawannya. Apakah tujuan kemenangan adalah untuk memberi kehidupan bagi sesama atau malah mematikan sesama?. Ada satu kisah unik dan inspiratif yang bisa kita saksikan bersama bahwa kemenangan bukanlah kemenangan jika kemenangan itu justru mengorbankan atau mematikan sesama. Kemenangan sejati adalah kemenangan yang menghidupkan.
Alkisah pelari muda bernama Ariana Luterman melakukan tindakan yang menyentuh hati banyak orang dalam lomba lari Dallas Marathon yang dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2017. Dalam lomba lari marathon itu, Ariana justru menolong rival dan lawannya Chandker Self untuk memasuki garis finis terlebih dahulu. Dia rela untuk tidak memperoleh juara, demi membantu lawannya yang sedang jatuh terkulai. Dia bantu sang lawan hingga garis finis. Wow.. luar biasa. Itulah kemenangan sejati. Mari kita saksikan videonya sejenak:
Peristiwa Paska yaitu peristiwa kebangkitan Yesus Kristus adalah peristiwa kemenangan untuk kehidupan. Dia rela mati untuk menanggung dosa dan hukuman atas dosa yang seharusnya ditimpakan kepada kita sebagai manusia. Dan saat DIA bangkit, kemenangannya adalah kemenangan atas kuasa maut dan kematian yang dikalahkannya untuk memberi kemenangan dan kehidupan bagi setiap orang yang percaya kepadaNya sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
Kematian Kristus adalah sentralitas keselamatan karena Dia mati ganti kita, dan kebangkitan Kristus adalah sentralitas keselamatan dan pengharapan iman kita karena Dia memberikan kehidupan yang mengalahkan kematian, dan menjadikan kehidupan menjadi berharga dan bermakna bagi kehidupan itu sendiri.
Dalam sesanti pepatah Jawa ada ungkapan bahwa kemenangan itu bernilai jika kita mengalahkan diri sendiri bukan dengan mengalahkan atau mempermalukan orang lain dan kemenangan sejati adalah kemenangan atas kuasa yang membelenggu yang memang harus dipatahkan.
Ungkapan itu mengatakan: Kata-kata mutiara Bahasa Jawa ini berbunyi ngluruk tanpo bolo, menang tanpo ngasorake, sekti tanpo aji, sugih tanpo bondho. Kalimat bijak Bahasa Jawa itu berarti menyerbu tanpa bala tentara, menang tanpa merendahkan, Sakti dan digdaya tanpa aji-aji dan kaya tanpa harta. Melalui Firman Tuhan dalam Paska pagi ini kita merenungkan arti Kebangkitan Kristus yang menang untuk memberi kehidupan bagi kita semua.
Kebangkitan Kristus Memberikan Kemenangan Atas Batu Besar Yang Menjadi Penghalang Tumbuh Kembangnya Kehidupan
24:1 tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. 24:2 Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, 24:3 dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus.
Kematian adalah peristiwa yang paling menyedihkan dalam kehidupan manusia jika kematian itu berakhir dengan kebinasaan dan pengakhiran tamat riwayat untuk selama-lamanya tanpa pengharapan. Situasi hati inilah yang menggelayuti para murid Yesus di Hari pertama minggu itu pasca penyaliban dan kematian serta penguburan Yesus. Terlintas dalam benak mereka adalah kata-kata dan suasana: mati, sedih, pilu, gundah, susah.
Mereka mengira bahwa riwayat Yesus, Tuhan mereka tidak berakhir dengan happy ending (berakhir dengan bahagia dan kemenangan) namun sad ending (berakhir dengan sedih, dan tragis). Itulah dugaan dan perasaan mereka semua yang pagi-pagi itu menuju ke kubur Tuhan Yesus.
Akan tetapi keterkejutan terjadi saat mereka mendapati batu sudah terguling. Kata mendapati (atau heurisko) yaitu bahwa mereka menemukan, bertemu dan berjumpa dengan realitas yang mengejutkan yaitu batu yang terguling dari kubur itu. Batu terguling itu dituliskan kata: Apokulio yaitu Kata ini digunakan dalam Injil untuk merujuk pada batu yang ada didepan makam Yesus.
Di Israel dan Palestina umumnya pada jaman itu, kuburan biasanya berada diperbukitan dan diutup dengan batu. Bagiamana caranya? batu itu digulingkan menuruni lereng bukit untuk menutupi mulut makam. Untuk kuburan kecil, diperlukan sekitar 20 (dua puluh orang) untuk menggulingkan batu ke bawah bukit untuk menutupi pintu makam.
Baca Juga: Jangan Takut, Kristus Sudah Bangkit
Alkitab, Perjanjian Baru memberitahu kita bahwa batu yang menutupi pintu makam Yesus itu adalah batu yang besar. Secara logika manusia. Para perempuan yang datang ke makam Yesus akan membutuhkan lebih banyak pria daripada seorang perwira Romawi yang penuh pengawal berjumlah enam belas orang untuk menggulingkan batu itu.
Penghalang lainnya adalah terdapat dalam Injil Matius 27:62 Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan, datanglah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus, Mat 27:63 dan mereka berkata: “Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit. Mat 27:64 Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; jikalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari antara orang mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada yang pertama.”
Mat 27:65 Kata Pilatus kepada mereka: “Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya.” Mat 27:66 Maka pergilah mereka dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai kubur itu dan menjaganya. Dari ayat-ayat Firman Tuhan tersebut kita menemukan dan mendapati bahwa sebenarnya halangan terbesar kuasa kebangkitan bukan saja batu besar penutup makam, namun juga para penjaga-penjaga yang memeterei dan menjaga kubur Yesus.
Akan tetapi mujizat dan kuasa Ajaib terjadi saat Batu besar penghalang dan penutup makan itu sudah dalam kondisi terguling, dan mereka masuk dan tidak mendapati mayat Tuhan Yesus disitu. Inilah berita kemenangan Paska, peristiwa kebangkitan yaitu berita tentang batu besar yang sudah terguling dan kubur yang kosong.
Bahwa peristiwa kebangkitan Yesus bukanlah sebuah rekayasa usaha manusia untuk berjuang melepaskan diri dari jerat ketakutan, pedih dan sedihnya kematian, namun batu besar penghalang kehidupan yang sudah digulingkan oleh Tuhan Yesus karena kuasa kebangkitanNya. Kuasa itu melebihi kekuatan 16-20 orang yang mengangkat batu itu untuk menutupinya. Apa yang kita dapatkan dari berita Paska pagi ini, bahwa kedasyatan kuasa Paska yaitu Kebangkitan Tuhan Yesus selalu melampaui akal pikiran kita untuk memahami dan menyelaminya.
Bahkan juga melampaui kemampuan kita untuk berupaya memikul, menggeser dan menggulingkan batu besar penghalang kehidupan kita. Adakah batu penghalang terbesar yang menghalangi hidup kita untuk tumbuh, bersukacita dan berpengharapan saat ini? Apakah saudara terus berjuang menggulingkan batu besar penghalang kehidupan Anda dan batu itu belum terguling, masalah belum teratasi, sifat dan karakter lama yang masih bercokol yang belum diubahkan. Yakinilah kuasa Kebangkitan Kristus telah menggulingkan batu penghalang kehidupan kita semua.
Kebangkitan Kristus adalah Kemenangan Yang Membuktikan JanjiNya Digenapi dan RencanaNya Tidak Pernah Gagal.
24:4 Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. ” Apa yang membuat mereka termangu-mangu? Kondisi termangu-mangu itu dalam kata yang digunakan adalah aporeo, yang artinya bingung, habis akal, ragu-ragu.
Kondisi orang yang demikian adalah khas kondisi orang yang kehilangan. Ada dalam keadaan linglung dan bingung. Dia berada dalam kondisi antara percaya dan tidak percaya dengan keadaan yang terjadi dan kenyataan yang dihadapi. Kebingungan terjadi saat seseorang mengalami beberapa penyebab misalnya miss informasi (salah informasi), atau disinformasi (informasi yang tidak tepat) ataupun lack informasi (informasi yang kurang/tidak lengkap dan penuh). Ketidaklengkapan mereka memahami pesan Yesus sebelum kematianNya dan memahami Kitab Suci membuat mereka ketakutan dan menundukkan kepala.
Tak sanggup melihat hari esok karena tidak memahami misi, dan rancangan Tuhan Yesus dalam hidup mereka. Sebagaimana diungkapkan dalam ayat: 24:5 Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? 24:6 Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, 24:7 yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga.
Kedua malaikat itu mengajak para murid untuk mengingat atau mnaomai, mengenang dalam pikiran dan hati semua yang dikatakan oleh Tuhan Yesus selama DIA hidup dan melayani, terutama apa yang dikatakannya bahwa Yesus akan diserahkan ke tangan orang berdosa, disalibkan dan akan bangkit pada hari ketiga. 24:8 Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu. Ada satu pujian yang selalu mengajak kita mengingat kasihNya, kebaikanNya, anugerahNya yang tlah slamatkan kita, lagu berbunyi demikian:
INGAT KASIH-NYA
INGAT KEBAIKAN-NYA
DAN ANUG’RAHNYA S’LAMATKANKU
S’BAB KASIHNYA SETINGGI LANGIT
KASIH SETIA ALLAH PADA KITA
BESAR KASIH ALLAH PADA KITA
BAIT :
KU TAK ‘KAN LUPA KASIH-NYA
KU TAK ‘KAN LUPA ANUG’RAH-NYA
DIA PENUHKAN, DIA PENUHKAN , DIA PUASKAN HASRATKU
BESAR KASIH ALLAH PADA KITA
CHORUS :
THINK ABOUT HIS LOVE
THINK ABOUT HIS GOODNESS
THINK ABOUT HIS GRACE
THAT HAS BROUGHT US THROUGH
FOR AS HIGH AS THE HEAVEN’S ABOVE
SO GREAT IS THE MEASURE OF OUR FATHER’S LOVE
GREAT IS THE MEASURE OF OUR FATHER’S LOVE
Peristiwa Kebangkitan Tuhan Yesus membuktikan bahwa janji Allah digenapi, terbukti dan teruji. Rencana Allah tidak gagal, malah dilengkapi dan digenapi dalam karya Kristus. Dan kita dipanggil untuk ingat dan terus mengingat kasih dan kebaikanNya. Apa yang sering membuat kita lupa, amnesia kasih Allah dan janjiNya?
Kebangkitan Tuhan Yesus adalah Kemenangan untuk Menuturkan dan Mengejawantahkan Cerita KebangkitanNya dengan Kata dan Karya kepada Semua Orang.
24:9 Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara yang lain. Tindakan mereka menceritakan adalah tindakan apaggelo yaitu mengatakan dan mengabarkan cerita mulia tentang Kebangkitan Yesus Kristus. Pujian dalam Kidung Jemaat 427 mengambarkan dengan indah bagaimana kesukaan menuturkan cerita mulia yaitu cinta KasihNya.
Ku suka menuturkan cerita mulia,
Cerita Tuhan Yesus dan cinta kasihNya
Ku suka menuturkan cerita yang benar
Penawar hati rindu pelipur terbesar
Ku suka menuturkan
Ku suka memasyurkan
Cerita Tuhan Yesus
Dan cinta kasihNya
Ku suka menuturkan
Cerita mulia
Setiap ku ulangi
Bertambah manisnya
Ku suka menuturkan
SabdaNya yang besar
Dan yang belum percaya
Supaya mendengar
Ku suka menuturkan
Ku suka memasyurkan
Cerita Tuhan Yesus
Dan cinta kasihNya
Kesukaan menuturkan cerita mulia yaitu kebangkitanNya harus menjadi cara berkomunikasi orang Kristen masa kini, ditengah budaya gossip, gibah (membicarakan kejelekan orang lain) atau hoax (menebar berita bohong), heat speech (ujaran kebencian) dsb. Meskipun cerita para perempuan dianggap sebagai omong kosong dikarekan struktur sosial pada waktu itu masih memarjinalkan saksi perempuan, akan tetapi tak mengurangi semangat Maria dari Magdala dan Yohana dan Maria Ibu Yakobus menceritakan, mengabarkan dan mengatakan sebagaimana disebutkan dalam ayat 24:10 Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul. 24:11 Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu. 24:12 Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi. Apapun dan bagaimanapun tantangan kesaksian kebangkitan Kristus tetap diberitakan, karena dari sekian banyak yang menolak dan tidak percaya, pasti selalu ada yang percaya akan berita kebangkitan yang merupakan berita kemenangan. Sebagai orang yang beriman dan percaya kepada Yesus Kristus kita perlu menjadikan peristiwa kebangkitan Kristus sebagai tonggak kemenangan Untuk kehidupan dengan bukti-bukti sebagai berikut:
- Kubur yang kosong. Jikalau musuh Yesus telah mencuri mayat-Nya, mereka pasti memperlihatkan-Nya untuk membuktikan bahwa Ia tidak bangkit. Jikalau murid telah mencuri mayat-Nya, mereka pasti tidak akan pernah mau mengorbankan nyawa dan harta milik mereka untuk apa yang mereka ketahui sebagai kebohongan. Kubur yang kosong menyatakan bahwa Yesus telah bangkit dan benar-benar Anak Allah.
- Keberadaan, kuasa, sukacita, dan pengabdianMurid-murid Yesus hingga hadirnya gereja yang mula-mula. Jikalau Yesus tidak bangkit dan menampakkan diri kepada mereka, mereka tidak akan pernah berubah dari kemurungan, kesedihan, ketakutan berganti ditransformasi kepada sukacita, semangat, dan pengharapan yang luar biasa (ayat Luk 24:52-53).
- Penulisan Perjanjian Baru. PB ditulis oleh orang-orang yang diurapi Roh Kudus dan berwibawa, berintegritas yang memberikan nyawanya bagi kebenaran dan keadilan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Mereka pasti tidak akan pernah mau bersusah payah untuk menulis tentang seorang Mesias dan pengajaran-Nya jikalau pelayanan-Nya berakhir dalam kematian dan kekecewaan (lih. 1Kor 15:12-19).
- Baptisan dan Hidup dalam pimpinan RohKudus dan penyataan-penyataan yang menyertainya di dalam gereja. Fakta bahwa Roh Kudus telah dicurahkan pada hari Pentakosta sebagai suatu kenyataan yang dialami oleh orang percaya merupakan bukti bahwa Yesus telah bangkit dan ditinggikan di sebelah kanan Allah Bapa (bd. Kis 1:3-5; 2:33). Jika Kristus tidak bangkit, tidak akan pernah ada pengalaman baptisan dalam Roh Kudus (bd. Yoh 16:7).
- Berjuta-juta manusia sepanjang 2000 tahun terakhir yang telah mengalami kehadiran Yesus dan kesaksian Karya Roh Kudus di dalam hati dan kehidupan mereka sendiri merupakan bukti kebangkitan dan kemenangan Kristus untuk kehidupan umat manusia.
Selamat Paska, Selamat menjalani dan menghidupi kemenangan untuk kehidupan dan mengalahkan semua batu-batu penghalang kehidupan untuk tumbuh kembang dan maju dalam pekerjaan Tuhan. Ingatlah seluruh karya kasihNya, dan ceritakanlah menjadi tutur tinular (kisah yang diceritakan terus menerus, dari satu orang ke orang lain) dalam kata dan karya kita dimana saja. Tuhan Yesus memberkat kita semua.
Pdt Iswari Setyanti
Pendeta Jemaat GKI Pamulang