Kabar Damai | Minggu, 15 Mei 2022
Semarang | Kabardamai.id | Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabudhi) Pusat anjangsana ke Klenteng Besar T.I.T.D Tay Kak Sie di Semarang (14/5) dalam rangka menyambut hari Waisak 1655 BE. Klenteng Tay Kak Sie merupakan salah satu Klenteng tertua di Semarang, berdiri sejak tahun 1746.
Anes Dwi Prasetya, koordinator kegiatan anjangsana menyebutkan bahwa ini kegiatan kedua setelah Aceh.” Ajangsana bertema Merajut Kasih, Menebar Dhamma. Hal ini penting dilakukan oleh generasi muda Buddhis untuk membumikan setiap perkataan tentang kebaikan” ujar Anes. Anes menjelaskan bahwa Ajangsana menjelang Waisak bertujuan untuk merenungkan perjuangan Sidharta Gotama sebelum hingga mencapai penerangan sempurna sebagai Samasam Buddha.
“Buddha sudah meneladankan sifat luhur yang welas asih kepada semua mahkluk”, ujarnya. Ia menjelaskan bahwa Gemabudhi juga ingin banyak belajar dan mendengar dari para orang tua serta tokoh-tokoh yang ada. Sembari memperkenalkan Gemabudhi sebagai organisasi kepemudaan Buddhis lintas latar belakang yang fokus dalam hal sosial dan kebangsaan.
Baca Juga: Anjangsana ke Parmalim, Belajar Setia dengan Tulus
Ajangsana itu diterima dengan hangat oleh Pengurus Kelenteng Tay Kak Sie yakni Bapak Tanto Hermawan selaku ketua, didampingi Bapak Ivan Eko sebagai sekretaris dan Santika Yauw sebagai Ketua muda-mudi. Kegiatan diawali dengan berdoa bersama dan saling berkenalan. Tanto bercerita tentang sejarah Kelenteng Besar T.I.T.D Tay Kak Sie di Semarang. Sejak Klenteng ini berdiri banyak bhakti sosial yang sudah dilakukan, salah satunya sekolah gratis SD sampai SMP untuk semua kalangan, bahkan yang diluar Buddha. ” Kelenteng T.I.T.D Tay Kak Sie S Semarang dan Vihara Dharmabakti Jakarta dirancang oleh arsitek yang sama,” tambahnya.
“Kami senang dengan kehadiran Gemabudhi,” ujar Santika Yauw. Santika berharap agar generasi muda mau memahami Budaya Leluhur yang beragam agar tidak saling benci lagi karena perbedaan pandangan.
Cp: Anes Dwi Prasetya (087884408933)