Islam Indonesia – Islam Watasiyah

Kabar Utama22 Views

Kabar Damai | Minggu, 24 April 2022

Jakarta I Kabardamai.id I Menjadi Islam yang baik adalah Islam yang tidak condong atau berat ke kanandan atau ke kiri. Berada ditengah-tengah. Islam seperti inilah yang menjadi ciri dan atau identitas Islam di Indonesia. Hal ini dijelaskan oleh Pipit Aidul Mulyana dikanal MADANI Institute dalam program Tadarus Kearifan.

Ia menjelaskan, Allah berfirman dalam surah Al-Baqoroh ayat 143 yang artinya ‘Dan demikian kami telah menjadikan kamu sebagau umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas manusia dan agar rasul atau Muhammad menjadi saksi atas perbuatan kamu sekalian,”.

Ini merupakan salah satu ayat yang acapkali dikutip ketika kita menempatkan posisi umat Islam karena ayat ini secara tersurat menyebutkan bahwa umat Islam hendaknya menjadi umat yang berada ditengah. Tidak ke kanan, tidak pula ke kiri. Umat Islam harus menjadi umat yang ada ditengah.

“Dari ayat ini pula lahirlah istilah Watasiyah Islam yangmana sekarang Islam Watasiyah dimaknai dengan corak pemahaman dan praktis Islam yang mengupayakan dirinya berada ditengah-tengah,” jelasnya.

Lebih jauh, Islam Watasiyah juga dimaknai oleh para ulama Islam sebagai suatu metode atau sebuah pendekatan dalam mengkontekstualisasikan Islam ditengah tantangan zaman yang kian berubah. Pemahaman dan praksis akan Islam Watasiyah ini sangat diharapkan agar umat Islam berperilaku adil terhadap segala fenomena yang ada.

Baca Juga: Islam Sebagai Agama Kemanusiaan

Kata Watasiyah berasal dari bahasa Arab yang dapat diartikan sebagai penengah, bisa diartikan sebagai dua jarak yang berbeda atau bisa juga diartikan sebagai sesuatu yang menjadi titik pusat atau titik sentral.

Kata Wasat ini juga kemudian diserap dalam bahasa Indonesia yang berarti wasit. Wasit merupakan orang yang bertugas untuk menengahi sebuah pertandingan.

Umat Islam yang melekat pada kata Wasat diharapkan selalu menjadi penengah atau menjadi titik sentral terhadap terhadap fenomena yang berkembang dimasyarakat, Wasatiyah Islam ini jika dilihat dalam kontekstualisasi Islam Indonesia dapat dilihat dari tiga ciri utama.

Ciri pertama yaitu corak dan praksis Wasatiyah Islam yang ada di Indonesia yaitu sejak awal Islam masuk ke Indonesia, sifat Watasiyah dapat terlihat dari penyebaran Islam secara damai. Islam dari narasi-narasi sejarah dengan mengutamanak Watasiyah ini dapat diterima diberbagai lapisan masyarakat.

Kedua, Watasiyah Islam yang dikontekstualisasikan oleh umat Islam adalah bagaimana dapat beradaptasi bahkan berakulturasi dengan budaya.

Ketiga, Watasiyah Islam dalam konteks Indonesia adalah hadirnya organisasi-organisasi masyarakat sipil berbasis Islam yang memberikan bukti nyata dalam mereka hadir dan menghadirkan Islam ditengah negara Indonesia. Contohnya NU dan Muhammadiyah yang membangun Watasiyah dengan berprinsip pada umat agama lain, membangun komunikasi dengan umat sesama Islam bahkan bisa mendirikan lembaga zakat, pendidikan dan lainnya.

Terakhir, ia menuturkan Islam Watasiyah inilah yang harus senantiasa dijaga dan diwujudkan sehingga Islam yang penuh rahmad dapat berada ditengah dan bisa diterima oleh segenap masyarakat Indonesia.

Penulis: Rio Pratama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *