Indonesia dan Perannya dalam Organisasi Militer Dunia

Oleh: Aydina Minerva dan Rio Pratama

Militer merupakan instrument dalam upaya menjaga pertahanan dan keamanan di setiap negara. Dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan negara-negara di dunia, dibentuk macam-macam organisasi dengan tujuan yang berbeda-beda pula. Organisasi tersebut dapat bersifat global dan regional.

Organisasi global terdiri dari beberapa negara dan berupa unit fungsi yang memiliki tujuan bersama. Sementara itu, organisasi regional adalah organisasi yang diikuti oleh beberapa negara saja. Kemunculan organisasi militer skala regional dan global pasca Perang Dunia II memberikan banyak pengaruh terhadap dinamika politk Indonesia. Menghadapi kemunculan organisasi militer tersebut, Indonesia lebih memilih untuk bersikap netral dan tidak bergabung dengan organisasi militer manapun.

Perebutan kekuasaan antara Blok Barat dan Blok Timur dalam Perang Dingin banyak berdampak pada kondisi pilitik dan keamanan di negara berkembang termasuk Indonesia, sebagai negara yang berlandaskan hukum, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ikut berperan dalam menciptakan perdamaian dunia.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, peran serta Indonesia dalam perdamaian dunia adalah amanat Pembukaan Undang-undang Dasar Negara RI Tahun 1945 alinea ke-4. Yaitu dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Walaupun harapan untuk hidup damai pada kenyataannya masih menjadi impian yang sulit bagi sebagian bangsa.

Peran Indonesia sendiri dalam menciptakan perdamaian dunia melalui dua cara, yaitu Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional. Berikut upaya-upaya masyarakat dan mengimpletasikannya dalam perdamaian lingkup masyarakat baik ranah lokal dan nasional.

Indonesia adalah negara dengan sejuta keberagaman. Keberagaman yang ada telah menjadi simbol persatuan dan dikemas dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Sebagai warga negara yang baik, kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan menganut paham toleransi. Jangan sampai Indonesia terpecah-belah akibat isu-isu negatif. Ingat kata pepatah, “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.”

Indonesia adalah negara yang kaya, baik dari segi sumber daya alam maupun keberagamannya. Ada beberapa bentuk keberagaman di Indonesia, mulai dari keberagaman suku, keberagaman agama, keberagaman ras, dan juga keberagaman anggota golongan. Meskipun Indonesia adalah negara yang kaya akan perbedaan dan keberagaman, hal tersebut membuat Indonesia rentan terpecah-belah akibat perbedaan yang ada. Perpecahan di masyarakat bisa memicu konflik yang menimbulkan kerugian banyak pihak. Oleh karenanya, diperlukan sifat toleran dan juga tenggang rasa terhadap perbedaan dan kemajemukan di masyarakat. Sifat toleransi haruslah ditanamkan sejak dini supaya bisa menerima perbedaan yang ada.

Baca Juga: Konflik Etnis Tidak Seharusnya Diselesaikan dengan Kerusuhan

Karena adanya berbagai perbedaan di masyarakat Indonesia berikut upaya upaya damai di lingkup masyarakat yang meliputi masyarakat adat, antar suku dan etnis, serta antar agama. Saling menghargai, hal utama yang paling penting untuk bisa dilakukan yaitu dengan saling menghargai. Dengan saling menghargai, maka akan memberikan manfaat yang baik. Serta, tidak terjadi permasalahan yang memang tidak diperlukan.

Tidak ada manfaat dari permasalahan yang terjadi. Sebaliknya, jika saling menghargai satu sama lain maka akan sangat bermanfaat. Cobalah untuk bisa menghargai baik Agama, suku, ras dan golongannya. Jangan jadikan hal tersebut sebagai perbedaan yang mendalam. Justru, sebaiknya bisa digunakan untuk membuktikan bahwa masyarakat Indonesia mencintai keberagaman.

Membantu satu sama lain, sejatinya, manusia merupakan makhluk sosial yang memang membutuhkan satu sama lainnya. Termasuk dalam hal menjalin keberagaman di Indonesia. Dengan membantu satu sama lainnya akan memberikan efek yang sangat besar. Terlebih, sesama masyarakat Indonesia memang seharusnya melakukan hal ini. Seperti saat terdapat musibah maka bisa membantu satu sama lainnya. Bersikaplah baik untuk tetap membantu lainnya. Jangan jadikan perbedaan sebagai alasan untuk tidak membantu. Tetapi, tetap berikan bantuan yang memang bisa bermanfaat untuk digunakan. Hal ini akan membuat pola kehidupan yang lebih baik.

Tidak saling menjatuhkan, sebagaimana mestinya seorang saudara, maka tidak boleh untuk saling menjatuhkan. Terutama, untuk membuat keberagaman di Indonesia tetap berjalan. Di Negara yang lainnya, tentu tidak memiliki keberagaman yang begitu banyak. Memang, tugas masyarakat Indonesia saat ini cukup berat. Karena, harus menjaga keberagaman ini agar tetap lestari. Sebenarnya, hal tersebut berat jika dilakukan sendiri. Sebaliknya, jika dilakukan bersama-sama tentu tidak. Justru, akan sangat menyenangkan untuk dilakukan. Mulai dengan lingkungan sekitar terlebih dahulu. Buat lingkungan masyarakat yang nyaman, tentram dan aman.

Terakhir, saling menjaga kebersamaan Baik dalam kondisi susah maupun senang, maka bisa untuk tetap menjalin kebersamaan. Jangan biarkan, saudara yang disana sedang susah maka tidak diberikan bantuan yang sesuai. Harus diberikan penanganan yang memang tepat. Padahal, saat ini sudah begitu banyak akses yang bisa dilakukan untuk tetap menjalin kebersamaan.

Tidak hanya pada kondisi senang saja, tetapi saat kondisi susah juga. Tetaplah menjadi bagian dari masyarakat yang memang siap membantu sesama. Jalin kebersamaan sesama masyarakat Indonesia. Jangan sampai, keberagaman ini hilang karena tidak ada jalinan kebersamaan satu sama lainnya.

Dalam lingkup wilayah administrasif, Indonesia terdiri dari 34 Provinsi yang terbagi menjadi kabupaten dan kota. Setiap wilayah memiliki ciri-ciri tersendiri yang berpengaruh langsung terhadap kondisi lingkungan termasuk flora dan fauna. Kondisi letak daerah dan geografis secara tidak langsung juga membentuk keberagaman warga negara atau penduduk yang mendiaminya dengan berbagai aspek kehidupannya.

Disuatu wilayah pastinya terdapat banyak perbedaan mulai dari agama, keturunan, kebiasaan, norma-norma, cara berbicara, ciri fisik seperti warna kulit, warna rambut, bentuk mata dan banyak lagi. Upaya dalam menghadapi keberagaman disetiap wilayah tersebut dengan cara yaitu,

Memahami dan menerima keberagaman, tidak dapat dipungkiri, dalam kehidupan sehari-hari selalu menemui seseorang yang beragam. Sebagai manusia sosial, kita tidak dapat acuh terhadap orang lain yang berbeda dari kita. Memahami dan menerima keberagaman adalah cara yang tepat untuk berhubungan terhadap orang lain yang berbeda dari kita.

Menghargai pendapat, Indonesia adalah negara demokrasi yang menjujung tinggi musyawarah untuk mufakat. Dalam memecahkan masalah, pasti banyak yang melontarkan pendapat. Kita tidak boleh melarang atau memaksa kehendak pribadi. Dengan menghargai pendapat orang lain, permasalahan akan segera terpecahkan dan tidak ada omongan di belakang setalah selesainya musyawarah.

Sikap peduli dan empati, memiliki sikap peduli dan empati dapat menumbuhkan toleransi. Apabila seseorang tertimpa bencana, kita juga harus merasakan kesedihannya dan juga membantunya. Dengan sikap saling peduli dan saling membantu, tidak ada lagi warga Indonesia yang kekurangan karena tertimpa bencana. Menumbuhkan 3 sikap bertoleransi, dapat mempersatukan bangsa Indonesia dari perbedaan ras, suku, budaya, bahasa, dan daerah (MZM).

Adapun organisasi-oraganisai baik dalam lingkup lokal, nasional terintegrasi nasional yang dimana adalah peran yang dilakukan Indonesia dalam perang dingin. Pembentukan GNB, meski tidak mengikuti organisasi militer regional dan global, Indonesia tetap berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia. Dilansir dari website resmi Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, Indonesia menjadi pelopor Gerakan Non-Blok (GNB) bersama empat negara lainnya pada 1961.

Pembentukan GNB bertujuan untuk turut serta meredakan ketegangan dunia akibat perebutan pengaruh Amerika Serikat (Blok Barat) dan Uni Soviet (Blok Timur) dalam Perang Dingin. Selain itu, Indonesia juga ingin mengembangkan rasa solidaritas di antara negara anggota GNB dengan membantu perjuangan negara-negara berkembang dalam mencapai persamaan, kemerdekaan, dan kemakmuran.

Gerakan Non-Blok (GNB) adalah organisasi internasional yang terdiri dari 120 negara yang menganggap diri mereka tidak beraliansi dengan kekuatan besar apapun. Organisasi ini didirikan berdasarkan prinsip-prinsip dasar yang disepakati dalam Konferensi Asia-Afrika yang disebut Dasasila Bandung.

Menjadi pendiri ASEAN, ASEAN adalah organisasi yang diikuti oleh sepuluh negara, yaitu Tidak hanya menjadi anggota, Indonesia adalah salah satu negara pendiri organisasi yang dibentuk pada 8 Agustus 1967 ini. Negara-negara anggota Oleh sebab itu, negara-negara di Asia Tenggara terdorong untuk membentuk organisasi regional supaya bisa menjadi alternatif landasan perdamaian daerah.

– Menjaga Misi Perdamaian PBB

PBB membentuk Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP/PBB) untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional pada 29 Mei 1948. Indonesia sendiri ikut berkontribusi pada MPP/PBB tahun 1957, ketika mengirimkan 559 personel infantri ke Sinai, Mesir.  Selain itu, Indonesia juga mengerahkan Pasukan Garuda (pasukan penjaga perdamaian) di bawah arahan PBB yang merupakan kontribusi penting Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia. Pasukan Garuda pun ikut terlibat dalam beberapa misi, seperti di Sudan dan Lebanon.

Dapat disimpulkan, bahwa Indonesia turut banyak berperan aktif dalam upaya perdamaian secara organisasi, dengan begitu berdampak pada beranekaragam yang ada di Indonesia sendiri yang berupaya menciptakan perdamaian baik di lingkup lokal maupun nasional.

Kolaborasi Penulis: Aydina Minerva dan Rio Pratama, Guru dan Siswa SMAN 1 Pontianak

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *