Indonesian Conference Relgion and Peace(ICRP) kembali hadir dalam menciptakan peradaban perdamaian dunia melalui dunia bahasa.
Melihat bahasa sebagai sarana yang paling efektif dalam menciptakan perdamaian, ICRP membuka kelas bahasa Internasional yang terdiri dari bahasa ; Inggris, Arab, Punjabi, Mandarin dan Yunani.
Kelas bahasa ini akan dilaksanakan dalam 4 sesi setiap bulannya dengan biaya yang relatif murah. Peserta yang berminat hanya perlu membayar sebesar Rp. 100.000,- setiap bulannya untuk satu kelas bahasa.
Sebagai perkenalan, bahasa dapat berfungsi sebagai metode murni manusia non-naluriah dalam mengkomunikasikan gagasan, perasaan dan keinginan melalui sistem simbol yang dilakukan secara sukarela. Selain itu bahasa juga disebut sebagai fakta sosial.
Whitney dan Trosten-Bloom menyebutkan sistem bahasa sebagai “kendaraan komunitas atau kelompok dalam menciptakan pengetahuan dan membuat makna”. Hal ini merujuk pada fungsi bahasa sebagai pembentuk peradaban.
Empat konsep kunci Penyelidikan Apresiatif; perubahan positif, pembuatan keputusan, kebebasan dan kekuatan.
Dalam linguistik perdamaian, Peneliti menuliskan bahasa atau kata dapat menciptakan perdamaian. Hal ini merujuk pada pemberian makna kemampuan untuk membuat, brinovasi dan secara positif dapat mempengaruhi masa depan dalam konteks sosial masyarakat.
Sebagai makhluk sosial, secara naluriah manusia memiliki dorongan untuk bergaul dengan manusia lainnya, baik untuk menyatakan eksistensi diri, eksresi kepentingan, menyatakan pendapat maupun mempengarui orang lain. Hal ini menunjukan pentingnya peranan bahasa dalam kehidupan bermasyarakat
Bahasa merupakan salah satu ciri yang paling khas dan manusiawi untuk membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Bahasa sebagai suatu sistem komunikasi adalah suatu bagian dari sistem kebudayaan, bahkan merupakan bagian inti kebudayaan.
Bahasa juga terlibat dalam semua aspek kebudayaan. Kebudayaan manusia tidak akan mungkin terjadi tanpa bahasa karena bahasa merupakan faktor utama yang menentukan terbentuknya kebudayaan.
Begitu banyak fungsi bahasa terhadap kebudayaan, seperti sebagai sarana pengembangan kebudayaan, sarana pembinaan kebudayaan, jalur pembinaan kebudayaan, dan sarana inventarisasi kebudayaan.
Oleh karena itu, bahasa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan budaya manusia karena antara bahasa dan budaya memiliki hubungan kausalitas atau hubungan timbal-balik.
Baca juga: Youth Peace Camp & Trekking 2022
Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia, sedangkan budaya manusia banyak pula dipengaruhi oleh bahasa.
Lebih penting dari itu, kebudayaan manusia tidak akan dapat terjadi tanpa bahasa karena bahasalah faktor yang memungkinkan terbentuknya kebudayaan. Jadi, bahasa merupakan cerminan kebudayaan suatu masyarakat. Sehingga penting sekali dari setiap kita untuk mempelajari bahasa agar menguasai dunia.
Dilansir dari edukasi.okezone.com, Indonesia memiliki beberapa Tokoh Nasional yang menguasai banyak bahasa Asing:
- Buya Hamka(Ulama dan sastrawan Indonesia), menguasai bahasa Arab, Inggris, Prancis dan Jerman. Ia sukses menjadi sastrawan yang sangat gemar dengan karya sastra bahasa asing dan fasih dalam berbahasa tersebut.
- Raden Mas Panji Sosrokartono ini punya panggilan akrab Kartono. Ia dikenal sebagai kakak dari RA. Kartini, pejuang perempuan Indonesia. Sebagai seorang polyglot, Kartono menguasai 24 bahasa asing dan 10 bahasa daerah. Dia lolos menjadi wartawan perang di surat kabar paling bergengsi di Amerika Serikat.
- Soekarno, bapak Proklamator sekaligus Presiden pertama Indonesia ini menguasai bahasa Jepang, Belanda, Inggris, Arab, Prancis, Sunda, dan Bali.
Dikutip dari berbagai sumber.
Penulis: Amatul Noor
Comment