Hak Kebebasan Orang Islam dalam Mencintai Pemeluk Agama Lain

Oleh: Ahmad Alwan Hanafi

Agama Islam adalah rahmat bagi semua mahkluk hidup dan selalu mengajarkan untuk berbuat baik pada setiap orang. Agama Islam juga tidak melarang umatnya untuk berinteraksi dengan pemeluk agama lain karena setiap orang memiliki hak kebebasan untuk memilih sendiri jalan kehidupannya sesuai dengan yang orang itu inginkan.

Pada hakikatnya seseorang juga mempunyai hak untuk mencintai dan dicintai bahkan agama Islam menganjurkan untuk saling mencintai. Meskipun seseorang memiliki hak kebebasan untuk mencintai, orang tersebut juga tidak boleh berbuat seenaknya sendiri karena agama Islam juga mengajarkan pada umatnya untuk menjaga sikap agar tidak menyinggung orang lain karena orang lain juga memiliki hak sama seperti kita.

Orang Islam bisa bebas memilih untuk mencintai siapapun walaupun dengan pemeluk agama lain. Akan tetapi di dalam ajaran Islam ada larangan untuk menikah beda agama bahkan hukumnya haram bagi umat Islam yang melakukan pernikahan beda agama. memang agama Islam melarang pernikahan beda agama tapi agama Islam tidak melarang umatnya untuk mencintai karena mencintai itu anugrah dari Tuhan dan hak setiap orang.

Di dalam Al-Quran juga di jelaskan larangan pernikahan beda agama yang terdapat pada surah Al-Baqarah Ayat 221:

“Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (QS. Al-Baqarah: 221)

Ketika orang Islam mencintai seseorang yang berbeda keyakinan maka hal itu akan terasa sulit karena jika seseorrang mempertahankan rasa cintanya bisa jadi cinta tersebut akan semakin dalam dan bisa sampai ke jenjang pernikahan. Dan di sisi lain orang tersebut tidak bisa melawan perintah agamanya. Orang tersebut pasti akan menerima resiko yang akan menimpa dirinya seperti di hina oleh keluarga besar dan orang-orang di sekitarnya. Resiko lain yang harus orang itu alami adalah dia harus bisa memilih meninggalkan orang yang di cintai dan merasakan sakit hati atau salah satu dari kedua orang yang saling mencintai tersebut pindah agama dan kemudian menikah. Walaupun orang tersebut masih ingin melanjutkan hubungan sampai menikah maka pernikahannya tidak akan sah dalam pandangan agama.

Baca Juga: Luar Biasanya Kedudukan Perempuan dalam Islam

Jika agama tidak memperbolehkan pernikahan dengan pemeluk agama lain, berarti agama bisa jadi penghalang dari hak seseorang yang bebas mencintai dan di dicintai. Bagi sebagian orang mungkin mereka akan berpendapat seperti itu dan ada juga yang rela meninggalkan agamanya demi orang yang dicintai. Agama memang memperbolehkan seseorang mencintai siapapun akan tetapi agama juga mengatur dalam hal pernikahan berbeda keyakinan. Agama Islam mengajari pada umatnya jika kamu mencintai seseorang tapi tidak bisa mendapatkannya maka doakanlah orang tersebut dan biarlah Tuhan yang meluluhkan hatinya dan memberikan hidayah.

Rasa cinta itu adalah anugrah dan nikmat terbesar yang diberikan oleh Tuhan dan mencintai adalah hak setiap orang tapi memperjuangkan orang yang kita cintai agar menjadi milik kita adalah impian semua orang. Cinta bisa mengalahkan segalahnya bahkan jika seseorang sudah saling mencintai, semua hal yang mustahil akan terasa mudah bagi mereka. Cinta itu memang membutakan bahkan menasehati orang yang sedang jatuh cinta itu sulit.

Dalam hal mencintai dan di cintai Al-Quran juga menjelaskan tentang rasa cinta terhadap seseorang yang terdapat pada surah Al-Hujurat Ayat 13 dan Ali-Imran Ayat 14:

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat: 13)

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS. Ali-Imran: 14)

Membahas soal hubungan manusia memang rumit seperti hubungan yang dilakukan oleh dua orang berbeda agama yang saling mencintai, ada orang yang hanya bisa mempertahankan hubungannya tanpa kepastian karena beda keyakinan, ada juga orang yang melawan agamanya sendiri demi hubungannya, dan ada juga orang yang rela melepas orang yang dicintai karena patuh dengan agamanya. Hal tersebut memang sulit diselesaikan dan yang bisa menyelesaikannya hanya orang itu sendiri.

 

Ahmad Alwan Hanafi, Mahasiswa Prodi Studi Agama-agam UIN Sunan Ampel Surabaya

ALWANHANAFI03@GMAIL.COM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *