Gerakan Indonesia Raya Bergema: Membangun Semangat Kebangsaan

Kabar Utama110 Views

Kabar Damai  | Jumat, 21 Mei 2021

Yogyakarta | kabardamai.id | Sejak Kamis, 20 Mei 2021 lagu Kebangsaan Indonesia Raya mulai dikumandangkan setiap hari di ruang-ruang publik di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sejumlah lokasi yang dilibatkan pencanangan gerakan bertajuk ‘Indonesia Raya Bergema’ ini di antaranya, Pasar Beringharjo, SMAN 1 Pakem, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), dan Keraton Yogyakarta yang seluruhnya terkoneksi secara daring.

“Gerakan ini merupakan ajakan untuk mengumandangkan lagu Indonesia Raya secara kontinu di ruang publik seperti lembaga pendidikan, kantor pemerintah/swasta, pusat perbelanjaan, objek wisata, dan lainnya,” tulis Kominfo DIY yang dikutip Kompas.tv pada Rabu, 19 Mei 2021.

Pemerintah DIY berharap, gerakan tersebut dapat mengobarkan nasionalisme rakyat Indonesia.

Adapun program tersebut telah diatur melalui Surat Edaran Gubernur DIY No.29/SE/V/2021 tentang memperdengarkan lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang diresmikan pada 18 Mei 2021 lalu.

Baca Juga: Berikan Senyuman Bagi Anak Indonesia Sambut Hari Nan Fitri, ICRP Peduli Berbagi Parsel Lebaran

Seremonial juga akan ditayangkan secara langsung di kanal Youtube Humas Jogja dan Kraton Jogja.

Lagu ciptaan W.R. Soepratman ini dimainkan dengan iringan dari para Abdi Dalem Musikan di Bangsal Mandalasana Keraton Yogyakarta.

Pencanangan gerakan ini bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional, tanggal 20 Mei. Pemutaran Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dimulai kurang lebih pukul 10.00 WIB.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya menyebut gerakan Indonesia Raya Bergema bertujuan membangun semangat kebangsaan.

“Momentum hari ini sejatinya ingin menggugah ingatan kita, bahwa Indonesia Raya membuat kita untuk bangkit-gumrégah dengan amalan ‘Bangunlah-Jiwanya, Bangunlah-Badannya’. Di mana bersemayam Geest atau Ruh yang mampu memperteguh Semangat Kebangsaan dalam membangun ‘Indonesia Raya’ yang maju dan bermartabat,” kata Sultan dalam sambutannya secara daring.

Pihaknya mengajak seluruh masyarakat DIY untuk melaksanakan gerakan ini layaknya Serangan Umum 1 Maret 1949 yang dinilai membawa inspirasi semangat kebangsaan.

“Sebuah kegotongroyongan dengan semangat nasi bungkus, wujud solidaritas sosial dan ekspresi kultural. Bagaikan ombak besar samudera yang menggelora, seperti halnya aksi massa damai ‘Sejuta Rakyat Yogyakarta’, 20 Mei 1998. Atau kerja-kerja berantai yang ‘golong-gilig’ saat segenap elemen masyarakat bahu-membahu membantu korban bencana gempa 2006, dan erupsi Merapi 2010,” bebernya.

 

Meningkatkan Semangat Nasionalisme

Dilansir dari Antara, Gerakan Indonesia Raya Bergema yang dimunculkan sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Forum Rakyat Yogya Untuk Indonesia (For Yo Indonesia) bersama Pemda DIY, Keraton Yogyakarta, serta Kadipaten Pakualaman sebagai kampanye dalam menggelorakan nasionalisme.

Mengenai kebijakan ini, Kepala Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY Imam Pratanadi berharap surat edaran ini dapat segera ditindaklanjuti dengan surat edaran dari masing-masing bupati/wali kota.

“Walaupun tidak menyebut kewajiban tapi sudah jadi ketentuan bagi surat edaran ini dialamatkan, yaitu memperdengarkan lagu Indonesia Raya pukul 10.00 atau sesuai kondisi masing-masing,” kata Imam.

Sekda DIY Kadarmanta Baskara, gerakan ini akan dilaksanakan secara kontinu di lebih banyak ruang publik. Macam lembaga pendidikan, kantor pemerintah/swasta, pusat perbelanjaan, objek wisata dan lainnya sebagai kampanye berkelanjutan untuk mengobarkan nasionalisme.

Aji menuturkan, Surat Edaran (SE) Gubernur DIY yang mengatur tentang pelaksanaan gerakan ini bersifat lentur. Semisal, mengenai ketentuan mengumandangkan Indonesia Raya yang tak harus pukul 10.00 WIB setiap harinya.

“Sesuaikan saja, seperti di Samsat dilakukan saat memulai layanan jam delapan pagi dan jangan diperdengarkan kalau di tempat itu tidak memungkinkan orang untuk berdiri, sikap tegak. Misal, di rumah sakit, kalau ada operasi bagaimana, silakan disesuaikan saja,” papar Aji, dikutip CNNIndonesia.com.

“Yang paling pas itu mungkin ya memulai pekerjaan. Sebagai tanda kita bekerja, misal di mal. Itu ya pada saat dimulai layanan, kalau ada yang pas masuk ya sudah ikut berdiri dulu,” imbuhnya.

 

Ganjar Apresiasi Respons Masyarakat

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghentikan sejenak aktivitas di ruang kerjanya saat waktu menunjukkan pukul 10.00 pada Kamis, 20 Mei 2021. Ia bersama pejabat dan staf yang mendampingi langsung mengambil sikap tegap, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya serentak.

Melansir laman resmi Pemprov Jateng, hal itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-113. Tidak hanya Ganjar beserta staf, seluruh elemen masyarakat yang ada di lingkungan kantor Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan wilayah Jawa Tengah juga merespons dengan melakukan hal sama. Bahkan, kurang dari 15 menit video-video menyanyikan lagu Indonesia Raya serentak di berbagai tempat sudah tersebar di media sosial dan grup-grup WhatsApp.

“Ini sembilan menit setelah pukul 10.00 sudah ada yang melaporkan ke saya. Saya minta (mereka) untuk merekam sendiri. Sekarang mulai muncul, barusan lapor dari PT Meladi Garmen, terus baru saja ada yang melaporkan dari Demak,” kata Ganjar di ruang kerjanya sambil menunjukkan video-video kiriman dari berbagai tempat.

Ganjar mengapresiasi respons masyarakat di berbagai tempat yang mau mengikuti gerakan menyanyikan Indonesia Raya bersama pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional itu. Bahkan dalam waktu yang pendek dan sedang dalam tugas di luar kota atau dalam kegiatan penting lainnya, tetap bisa ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya serentak.

“Ini ada juga DPRD Salatiga yang dinas luar kota ke Malang menyampaikan mengikuti kegiatan itu meskipun ada di Malang. Ada lagi TKSK Kecamatan Tangen hanya empat orang dan melakukan bersama-sama, ternyata yang dalam waktu pendek ini mereka semuanya ikut menyampaikan kepada kami di mana semua teman-teman melakukan. Bahkan ini yang menarik lagi, seorang kades yang sedang rapat dengan TNI-Polri, Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas mereka menyampaikan ini semua dalam waktu singkat. Artinya teman-teman menyambut baik dan luar biasa,” katanya, kutip jatengprov.go.id (20/5).

Ganjar menambahkan, menyanyikan lagu kebangsaan sebenarnya sudah berjalan di Jawa Tengah. Misalnya, sebelum dimulai apel, lagu-lagu kebangsaan sudah dikumandangkan lebih dulu sambil menunggu kawan-kawan ASN masuk ke barisan apel. Kemudian setiap sore saat hendak pulang juga dikumandangkan lagu Bagimu Negeri.

“Tapi kali ini momentum kebangkitan nasional itu kita dorong bersama dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama pada pukul 10.00. Ternyata responsnya luar biasa bahkan tadi dari Kemenag juga menyampaikan di masjid-masjid siap. Lalu ada kampus juga siap, desa siap, dan perusahaan siap,” katanya.

Ganjar berharap momentum Hari Kebangkitan Nasional ini bisa menjadi kekuatan dan spirit untuk bangkit sebagai bangsa besar dan bisa kuat menghadapi pandemi.

“Kita tunggu semuanya agar kita juga bisa bangkit sebagai bangsa yang besar. Kita juga hadapi pandemi ini dengan baik dan kita mesti disiplin semuanya,” kata gubernur.

Adapun dalam waktu yang hampir bersamaan, Ganjar juga hadir dalam acara Pencanangan Indonesia Bergema yang dilakukan oleh Pemprov DIY. Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan respons atas ajakan Gubernur DIY untuk menyanyikan Indonesia Raya bersama pada hari Kebangkitan Nasional.

“Baru saja saya juga dihubungi oleh Pemprov DIY karena Ngarso Dalem Gubernur DIY juga membuat acara di sana. Saya diundang untuk memberikan sedikit respons ajakan dari beliau dan kita mendukung itu,” tandasnya. [ ]

 

Penulis: Ahmad Nurcholish

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *