Gerakan Donasi Sampah Anorganik Kolaborasi Rapel dan Bank Sampah PETRA – Pemuda Katolik Komda Banten

Kabar Utama173 Views

Kabar Damai I Minggu, 22 Agustus 2021

Tangerang I kabardamai.id I Rapel (rapel.id) Tangerang bersama dengan Bank Sampah PETRA – Pemuda Katolik Komda Banten menawarkan kerjasama Gerakan Donasi Sampah Anorganik (bahan Daur Ulang) kepada Paroki se-Dekanat Tangerang 1 & 2 sebanyak 13 Paroki.

Dalam Gerakan tersebut umat dari masing-masing paroki akan diajak untuk memilah sampah anorganik di rumah masing-masing dan disumbangkan ke Paroki. Selanjutnya sampah-sampah tersebut dikumpulkan di tempat yang telah disepakati Paroki/Wilayah/Lingkungan.

“Jenis sampah anorganik (bahan daur ulang) meliputi: kertas, koran, kardus, kertas semen, duplex, botol plastik, kemasan plastik, mika, botol kaca/beling, minyak jelantah, berbagai macam logam, karton bekas minum (UBC Tetra Pak), dll.,” jelas keterangan tertulis yang diterima Kabar Damai, Sabtu, 21 Agustus 2021.

Ditambahkan, Rapel Tangerang akan mengambil sampah anorganik tersebut, menimbang, dan mencatat nilainya masing-masing. Pembayaran atas pembelian sampah anorganik tersebut akan ditransfer ke rekening masing-masing Paroki (PSE/Dewan Paroki). Dana yang diperoleh dapat digunakan untuk menunjang berbagai program sosial dan membantu umat yang terdampak pandemi Covid-19.

“Kami juga membutuhkan relawan yang bersedia mendukung program ini agar dapat disosialisasikan di setiap Paroki, baik melalui Media Sosial, Zoom, maupun WAG,” imbuh keterangan yang diterima Kabar Damai melalui Romo Hariyanto, Sekretaris Umum ICRP yang merupakan pastor di Gereja Theresia, Menteng, Jakarta.

Gerakan ini dilakukan sebagai  wujud nyata dari semangat kasih dan pelestarian lingkungan sesuai dengan ensiklik Laudato Si.

Baca Juga: Dandhy Laksono: Sampah Plastik Penyebab Utama Lautan Terkontaminasi

Sampah di Indonesia

Sampah menjadi permasalahan utama di Indonesia yang menjadi sorotan dunia Internasional. Menurut Nasional Geografi yang dikutip Rapel, negara ini menjadi salah satu dari lima besar negara yang berkontribusi pada tahun 2018.

Menurut Badan Pusat Statistik, Indonesia memproduksi 64 juta ton sampah plastik setiap tahun dimana 85.000 ton dibuang ke laut. Pada tahun 2015, Jenna Jambeck menuliskan dalam jurnalnya bahwa Indonesia adalah lima besar negara yang memproduksi sampah plastik ke lautan.

Melansir laman Rapel, peraturan pemerintah No 81/2012 menjelaskan bahwa sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga dikelola di tingkat Kabupaten/Kota.

Menurut peraturan tersebut, pengelolaan dimulai dari sumber sampah dengan mewajibkan masyarakat, industri, kantor, memilah sesuai jenisnya, pada pengangkutan sampah, dan di tempat pemrosesan akhir.

Sistem ini tidak bekerja dengan baik karena fasilitas yang kurang memadai, penegakan peraturan, dan rendahnya kesadaran masyarakat.

Untuk meningkatkan kualitas sistem pengelolaan sampah, pemerintah mempublikasikan Jakstranas (Kebijakan dan Strategi Nasional pengelolaan Sampah) 2017 yang menargetkan 30% sampah terkurangi dan 70% sampah terkelola pada tahun 2025.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi volume sampah yang mengalir ke laut melalui pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Pemerintah telah melaksanakan program Bank Sampah dan TPS3R (tempat pemrosesan sampah 3R tingkat masyarakat) sejak 10 tahun yang lalu.

Namun, Sekretariat Adipura Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2015 menyatakan bahwa program-program tersebut hanya mampu mengurangi 2,39% sampah. Untuk mencapai 30% sampah terkurangi, pemerintah harus didukung oleh seluruh pemangku kepentingan.

Kampanye untuk memgelola sampah dari sumber harus dilakukan secara massif, sehingga jumlah orang yang mengelola sampah dengan sistem yang benar meningkat.

Rapel, Aplikasi Jual Sampah

Menilik laman rapel-id.com disebutkan bahwa Rapel adalah aplikasi untuk menjual sampah anorganik yang masih memiliki nilai jual dan telah dipilah menurut jenisnya oleh pemilik sampah yang menjadi user/pengguna aplikasi.

Sampah dijual kepada kolektor atau agen pengepul sampah yang menjadi mitra aplikasi. User maupun kolektor akan mendapatkan poin dari aktifitas jual beli sampah, dan poin dapat ditukar dengan berbagai hadiah sesuai dengan promo yang ada.

Saat ini Rapel menyediakan layanan penjemputan sampah terutama untuk sampah anorganik daur ulang. Pengguna aplikasi akan didorong untuk melakukan pemilahan sesuai jenisnya. Sampah yang layak daur ulang akan diiklankan dalam aplikasi Rapel.

“Kolektor sampah terdekat akan menerima notifikasi dan akan melakukan booking untuk mengambil sampah tersebut. Sampah yang masih bernilai akan dibayar oleh kolektor sesuai dengan daftar harga di aplikasi. Kolektor dan user akan mendapatkan hadiah dari aktifitas tersebut,” tulis laman Rapel.

Dijelaskan pula, tujuan dari Rapel adalah untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dari hulu hingga hilir. Di bagian hulu, Rapel mengedukasi masyarakat untuk mengelola sampah dengan benar di rumah tangga dan menyediakan sistem penjemputan secara terpilah.

“Di bagian hilir, kami membangun fasilitas daur ulang yang akan merubah sampah menjadi bahan baku. Rapel juga akan mengelola sampah organik dengan mengubahnya menjadi energi dengan digester setelah pengelolaan sampah anorganik berhasil,” terangnya.

Selanjutnya Rapel akan melakukan edukasi pada masyarakat untuk memahami jenis-jenis sampa berbahaya dan beracun dan menyediakan fasilitas pengelolaan limbah berbahaya dan beracun pada fase sberikutnya.

 

Bank Sampah Petra

Sementara itu, Bank Sampah Petra diresmikan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, R. Arja Sadjiarto pada 21 Februari 2020. Bank Sampah Petra diprakarsai oleh Petra Greeners Club.  Mahasiswa, dosen, karyawan UK Petra, serta warga Siwalankerto dapat menukarkan sampah-sampah anorganik seperti botol, gelas plastik, koran, atau buku, dengan stempel.

Laman petra.ac.id menyebut, satu stempel bernilai Rp 1.500,- dan dapat dicairkan menjadi uang seminggu setelah penyetoran di Bank Sampah. Petranesians dapat menyetorkan sampah setiap hari Jumat pukul 10.00-12.00 dan 13.00-15.00 ke Bank Sampah Petra yang berlokasi di Gedung J lantai 1.

Keberadaan bank sampah memberikan banyak manfaat, baik untuk nasabah maupun lingkungan sekitar. Dengan memutuskan untuk menjadi nasabah bank sampah, kita sudah turut mendukung pelestarian lingkungan. [ ]

 

Penulis: Ahmad Nurcholish

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *