Kabar Damai | Jumat, 08 April 2022
Jakarta I Kabardamai.id I Kemajemukan dan keberagaman Indonesia menjadi anugerah yang harus dijaga kapanpun dan dimanapun. Terlebih dalam lingkup Indonesia sebagai negara yang besar sehingga perpecahan dan atau konflik juga akan sangat mudah disulut. Melalui permasalahan tersebut, muncul kesadaran dari masyarakat dalam rangka menjaga dan merawat keberagaman yang ada tersebut hingga tercipta perdamaian.
Upaya tersebut turut diimplementasikan dalam PIS atau Pergerakan Indonesia Untuk Semua. PIS merupakan gerakan masyarakat bersama untuk memperjuagkan keberagaman, toleransi, kemajuan dan perlawanan terhadap penindasan hak asasi manusia di Indonesia.
Saat ini, PIS didukung oleh lebih dari 130 deklarator dari kalangan aktivis demokrasi dan HAM ilmuwan. Ada pula penulis, budayawan, prosfesional hingga mahasiswa dan lain sebagainya yang turut tergabung dalam aksi baik untuk kemanusiaan ini. Deklarasi ini dilaksanakan pada Rabu, (23/3/2022) di Jakarta.
Sekjen PIS, Nong Darol Mahmada dalam kata sambutannya turut memperkenalkan susunan pengurus dan dewan pengawas dalam PIS ini.
Ia menyatakan bahwa terdapat pengurus dan dewan pengawas gerakan PIS, terdapat Ade Armando yang menjabat sebagai Ketua PIS, Nong Darol Mahmada sebagai sekretaris jenderal, Rizka Putri sebagai sekretaris serta Diana Paramita sebagai bendahara. Sementara itu, adapun Dewan Pengawas PIS ialah Addie MS, Andi Syaiful Haq, Akhmad Sahal, Alberus Patty, Fenty Noverta, Harkristuti Harkrisnowo serta Tri Harnoko.
Guna mencapai tujuan bersama dalam PIS, Nong Darol Mahmada juga menjelaskan tentang program kerja PIS yang akan dijalankan nantinya. Program pertama ialah Program Pencerahan dengan koordinator M. Guntur Romli. Program kedua ialah Perlindungan Keberagaman yang dikoordinatori oleh Irwan Amrizal, program ketiga ialah Tionghoa adalah Indonesia yang dikoordinatori oleh Azmi Abubakar. Selanjutnya adalah program Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Perlindungan Disabilitas yang dikoordinatori oleh Ilma Sorvi Yanti. Program kelima adalah Pesantren Moderat yang dikoordinatori oleh Nong Darol Mahmada. Program keenam, Industri Budaya dan Program Kaderisasi dengan koordinator Pangeran Siahaan. Program ketujuh ialah Melawan Disinformasi dengan koordinator Sigit Widodo. Selanjutnya ada Ensiklopedia Islam Online dengan koordinator Ahmad Sahal.
Baca Juga: Pesan Paskah Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia 2022
Lebih jauh, dalam kata sambutannya pula, Ade Armando yang merupakan ketua PIS turut menjelaskan dan menyampaikan harapannya terhadap terbentuknya gerakan PIS ini.
Ia mengungkapkan bahwa kondisi kita tidak selalu baik-baik saja, kita bangga dengan Indonesia namun yang harus selalu diingat bahwa ada ancaman pada bangsa ini yang jika dibiarkan dapat menyebabkan kehilangan dan masalah bagi semua.
Ia juga menyoroti tentang kayanya Indonesia yang terdiri dari 714 suku dan memiliki lebih dari 1.001 bahasa daerah yang berbeda serta 13.500 pulau yang harus dipandang sama dalam lingkup berbangsa. Terlebih, Ade juga mengutip pernyataan Ernest Renan (1823-1892) yang menyatakan bahwa bangsa adalah sebuah jiwa, sebuah prinsip spiritual. Dua hal membentuk sebuah bangsa: warisan kenangan masa lalu dan kesadaran masa kini.
“Saya akan berfikir, jika mereka sakit saya juga akan sakit. Karena mereka adalah saudara kita, bangsa kita. Bangsa ini yang harus kita jaga,” ungkapnya.
Lebih jauh, Ade juga menyatakan bahwa menjaga Indonesia dengan kedamaian, sejahtera dan bahagia harus ditegakkan dan diperjuangkan.
“Indonesia yang damai, sejahtera dan bahagia bukan cuma impian. Indonesia yang damai, sejahtera dan bahagia ada untuk semua warga Indonesia,” papar Ade.
Terakhir, ia mengajak semua pihak untuk terus berdampak dari apapun yang dapat dilakukan. Hal kecil dapat berdampak bagi kelangsungan Indonesia yang lebih baik kedepan.
“Saya mengajak semua untuk terlibat dalam bentuk apapun, hal kecil juga sangat berarti. Lakukan itu bersama-sama. Maka kita tidak akan kalah,” pungkas Ade sembari meluncurkan PIS secara resmi.
Penulis: Rio Pratama