Buku Teks Pelajaran Agama Hindu Ditargetkan Kemenag Terdistribusi di 2022

Kabar Utama1047 Views

Kabar Damai | Jumat, 3 September 2021

 

Jakarta | kabardamai.id | Kementerian Agama (Kemenag) menargetkan Buku Teks Pelajaran Agama Hindu dapat terdistribusi di awal tahun ajaran 2022. Karenanya, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Hindu Kemenag Tri Handoko Seto mendorong percepatan review buku tersebut.

Melansir laman Kementerian Agama, hal ini disampaikan Tri Handoko dalam rapat secara virtual bersama Penulis dan Penelaah Buku Teks Pelajaran Agama Hindu, di Jakarta.

“Setelah di launching oleh Kemendikbud, kita targetkan tahun ajaran baru tahun 2022 secara bertahap buku-buku teks pelajaran agama Hindu sudah bisa didistribusikan kepada tenaga pengajar dan peserta didik di seluruh sekolah atau Pasraman” ujar Tri Handoko Seto, Rabu, 1 September 2021.

Dirjen Bimas Hindu juga meminta dilakukannya penguatan ajaran-ajaran Hindu berbasis nilai-nilai kearifan budaya lokal, yang dinilainya masih belum cukup terpublikasi selama ini.

“Buku-buku pelajaran agama Hindu seyogianya mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal Hindu di Indonesia, karena ada banyak nilai-nilai yang kita bisa bangkitkan dan ajarkan kepada generasi penerus Hindu” imbuhnya.

Baca Juga: Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu Didorong Kemenag Jalin Kerjasama Internasional

Ia pun meminta Tim Penulis dan Penelaah turut aktif mensosialisasikan hasil terbitan buku teks pelajaran agama Hindu yang sudah lolos telaah Balitbang Diklat Kemenag.

“Kita harus turut aktif memastikan bahwa para guru dan siswa mendapatkan buku teks pelajaran agama Hindu yang disusun oleh pemerintah pusat,” pesannya.

“Apabila masih diperlukan buku pengayaan pendamping, maka harus dipastikan buku tersebut harus sudah lolos penilaian dari Kementerian Agama, agar bisa meminimalisir adanya konten-konten yang tidak sesuai dengan capaian pembelajaran yang sudah ditetapkan” pungkasnya.

 

4 Buku Tahapan Uji Coba

Sebelumnya, pada 2020, Ditjen Bimas Hindu telah membentuk Tim Penulis dan Penelaah Buku Teks Pelajaran Agama Hindu. Tim tersebut kemudian bekerja sama dengan Pusat  Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyusun buku teks pelajaran agama Hindu.

Salah satu penyusun buku teks pelajaran agama Hindu, I Gusti Agung Made Swebawa, mengungkapkan bahwa ada sejumlah buku teks pelajaran agama Hindu yang sedang masuk dalam tahapan uji coba.

Ini terdiri dari buku-buku teks pelajaran agama Hindu kelas satu, empat, tujuh, dan sepuluh yang lolos penilaian Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenag.

“Saat ini ada empat buku yang sudah pada tahapan uji coba ke sekolah-sekolah penggerak Kemendikbud, kita berharap buku-buku kelas lainnya segera menyusul” ungkapnya.

 

Beasiswa untuk Guru dan Dosen Agama Hindu

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Hindu Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia melakukan penguatan program beasiswa bagi guru dan dosen agama Hindu. Kebijakan ini diambil guna menunjang program prioritas pengembangan sumber daya manusia.

Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI, Tri Handoko Seto menyebut saat ini jumlah tenaga pendidik agama Hindu masih minim. Menurutnya, hal ini jadi salah satu alasan dilakukannya penguatan program beasiswa tersebut.

“Sebelumnya kami sering mendapat keluhan soal kurangnya guru dan dosen agama Hindu,” kata Tri Handoko dalam keterangannya, Rabu, 18 Agustus 2021.

Tri Handoko juga mengungkapkan problem lain di lapangan. Ia melihat permasalahan bukan hanya dari jumlah tenaga pendidik saja. Namun, masih ada guru agama Hindu yang belum lulus program sarjana.

“Saat ini kita tidak hanya sedang kekurangan tenaga pendidik, di lapangan masih banyak kita temukan guru-guru pelajaran Agama Hindu yang bahkan belum lulus sarjana. Ini kan masalah,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dengan adanya program penguatan melalui beasiswa ini, Tri Handoko berharap bisa mengatasi problem di lapangan tersebut.

“Harapannya penguatan program ini bisa menjawab persoalan tersebut,” ujarnya, dikutip dari detik.com (18/8).

Adapun lima klasifikasi program beasiswa tenaga pendidik yang diberikan pada tahun 2021 di antaranya beasiswa S-1 bagi Guru Agama Hindu Non-PNS tingkat SD dan SMP, beasiswa S-2 bagi Guru Agama Hindu Non-PNS tingkat SD dan SMP.

Selanjutnya, beasiswa bagi guru Agama Hindu Non-PNS tingkat SMA, beasiswa S-2 untuk calon dosen, dan beasiswa S-3 untuk dosen.

“Kelima klasifikasi tersebut ditujukan bagi guru-guru yang mengajar Pendidikan Agama Hindu dan dosen yang mengajar Pendidikan Agama Hindu di Perguruan Tinggi Umum (PTU) atau dosen yang mengajar di Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu (PTKH),” terang Handoko.

Tahun 2021 Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI menganggarkan Rp 3,9 milyar untuk 117 tenaga pendidik Hindu yang tersebar di 12 perguruan tinggi di 7 provinsi di Indonesia, meliputi Bali, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Lampung, dan Sulawesi Tenggara.

Anggaran tersebut tercatat meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang hanya mengalokasikan Rp 2 milyar untuk 55 tenaga pendidik yang tersebar di 10 perguruan tinggi di 6 provinsi.

“Untuk tahun 2021 program ini sudah berjalan, sehingga kita sangat berharap informasi ini bisa tersampaikan sampai ke pelosok daerah, agar tahun 2022 nanti semakin banyak guru dan dosen agama Hindu yang terbantu,” tandas Handoko. [ ]

 

Editor: Ahmad Nurcholish

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *