Budaya Wayang Kulit Berbahasa Indonesia Dipertunjukkan di Jepang

Kabar Manca298 Views

Kabar Damai I Rabu, 07 Juli 2021

Jepang I Kabardamai.id I Guna memikat pengunjung pameran produk Indonesia pada “Indonesia Bazaar”, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo mengadakan pergelaran wayang kulit berbahasa Jepang dengan dalang diaspora asal Indonesia. Indonesia Bazaar bertujuan mempromosikan produk-produk Indonesia, antara lain produk makanan (kudapan), minuman (kopi, teh, dan jamu), dan produk busana.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi mengapresiasi digelarnya pergelaran wayang kulit pada pameran tersebut karena mengombinasikan seni dan budaya Indonesia dengan produk-produk UMKM asli buatan Indonesia yang dipasarkan.

“Pergelaran wayang kulit ini sangat spesial karena berbahasa Jepang. Selain itu, pameran ini juga diselenggarakan di lokasi utama (prime location) dan distrik keuangan (financial district) di Tokyo serta tidak jauh dari Istana Kekaisaran Jepang.

“Saya berharap, selain warga Jepang bisa menikmati sajian seni dan budaya Indonesia, mereka juga bisa membeli produk premium karya 27 UMKM Indonesia yang dijual di tempat ini,” ujar Dubes Heri. Kamis, (1/7/2021).

Baca Juga: Kesenian Wayang Mendunia, Sukses Dipentaskan di Belanda

Ia menambahkan, Indonesia Bazaar yang akan berlangsung sepanjang bulan Juli ini juga dimaksudkan untuk mempromosikan pariwisata dan budaya Indonesia agar destinasi-destinasi wisata Indonesia tetap berada di puncak pikiran (top of mind) masyarakat Jepang.

Atase Pendidikan (Atdikbud) Yusli Wardiatno yang turut hadir pada acara itu menyiapkan beberapa majalah yang berisi tentang informasi budaya Indonesia dan novel Laskar Pelangi yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Jepang untuk ditempatkan di sudut kafe sehingga bisa menjadi bacaan pengunjung bazar.

“Mengawinkan promosi budaya dan promosi produk sangat pas bagi masyarakat Jepang. Masyarakat di sini sangat menghargai budaya Indonesia sehingga pergelaran wayang kulit ini dapat menjadi daya pikat dalam upaya Indonesia meningkatkan nilai ekspor nantinya,” pungkas Yusli.

Sementara itu, Atase Perdagangan Arief Wibisono selaku panitia penyelenggara menyampaikan, kegiatan ini merupakan upaya pemasaran produk Indonesia yang sifatnya B to C, yaitu kepada konsumen akhir dengan letak pemasaran di kawasan distrik keuangan dan kafe yang mempunyai tema berwisata (traveling), maka targetnya adalah konsumen akhir yang suka berwisata dan mencari pengalaman produk dan wisata/budaya luar negeri.

“Perlu dilakukan promosi yang terpadu antara perdagangan, pariwisata, dan investasi. Untuk itu, dengan adanya promosi produk Indonesia dan budaya diharapkan dapat menjadi oase di tengah pandemi bagi masyarakat Jepang untuk menikmati produk sekaligus budaya Indonesia pada satu waktu di pusat Kota Tokyo,” ujar Arief penuh semangat.

Penulis: Rio Pratama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *