Kabar Damai | Selasa, 15 Juni 2021
Jakarta | kabardamai.id | Badan Pembinaan ideologi Pancasila (BPIP) dan Pemerintah Kota Palu meneken nota kesepahaman tentang pembumian Pancasila. Acara Penandatanganan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala BPIP, Prof. KH. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D beserta jajaran dan Walikota Palu H. Hardianto Rasyid, S.E beserta jajaran di ruang rapat utama Gedung BPIP, Kamis, 10 Juni 2021.
Dilansir dari laman BPIP, dalam sambutannya Walikota Palu mengucapkan terimakasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada Kepala BPIP beserta jajarannya yang telah menerimanya dengan baik sekaligus berharap dengan nota kesepahaman ini, Pemerintah Kota Palu mampu menguatkan tatanan masyarakat Kota Palu yang Pancasilais.
Baca Juga: BPIP: Urgensi Nilai Kemanusiaan Bagi Pekerja Migran Indonesia
Hardianto menyadari bahwa Provinsi Sulawesi Tengah terutama beberapa kabupaten seperti Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi masih mengalami sentimen-sentimen keagamaan yang kencang seperti tindakan kekerasan fisik maupun psikis, hingga tindakan yang bisa menghilangkan jiwa seseorang.
Oleh karena itu, Hardianto berharap dengan penandatanganan nota kesepahaman ini mampu membangkitkan kerja-kerja Pemerintah Kota Palu di masa kepemimpinannya.
“MoU ini akan mewarnai kerja-kerja pemerintah tahun depan, kami berharap penguatan SDM khususnya terkait pembinaan ideologi Pancasila bisa terserap dan terejawantahkan dengan baik. Sehingga dalam masa saya akan terjadi perubahan lebih baik dan Kota Palu bisa menjadi contoh yang baik atas keberagaman serta menjadi pintu perdamaian,” terangnya.
Sementara dalam arahannya, Kepala BPIP mengharapkan Kota Palu bisa menjadi contoh dalam pembumian Pancasila dengan tetap menjaga akar sejarah bangsa.
“Bahwa pada waktu yang lalu, pluralitas menjadi keniscayaan bagi bangsa kita. Sehingga esensi dan cara untuk melaksanakan perintah Tuhan kepada kita yaitu gotong royong dalam membangun peradaban yang pada intinya kita bisa menjadi saudara se-konstitusi, saudara seiman, dan saudara sebangsa,” pungkasnya.
Bangun Emosi Pancasila di Tanah Renungan Bung Karno
Dalam waktu bersamaan, BPIP dan Pemerintah Kabupaten Ende juga sepakati kerjasama untuk mendorong nilai-nilai Pancasila agar bisa dengan cepat dan masif diejawantahkan dalam tindakan oleh masyarakat Ende, Kamis, 10 Juni 2021.
Keinginan tersebut secara gamblang disampaikan oleh Bupati Ende, Drs. H. Djafar. H. Achmad, MM, yang mengharapkan Ende menjadi tanah yang memiliki tingkat emosionalitas tinggi terhadap Pancasila. Pasalnya Ende menjadi tempat Bung Karno dalam merenungkan Pancasila.
Djafar menambahkan jika Bung Karno dulu merenung di suatu taman yang terdapat pohon sukun bercabang lima sambil menatap ke arah laut. Taman itulah yang sekarang dikenal sebagai Taman Renungan Bung Karno yang sampai sekarang sering dipakai untuk kegiatan seni budaya dan diskusi.
“Dengan catatan sejarah itu, sesungguhnya kami ingin mengajak Profesor Yudian dan jajarannya untuk berkunjung ke Ende saat hari lahir Pancasila. Kami ingin membangun emosionalitas pancasila di daerah kami, selain itu kami ingin meminta bantuan kepada BPIP untuk mendorong nilai-nilai Pancasila di kabupaten Ende. Sehingga ada satu waktu hari lahir Pancasila bisa diperingatkan di tempat kami,” ungkapnya seperti dikutip dari bpip.go.id.
Sementara itu, dilansir dari laman BPIP, Profesor Yudian menanggapi bahwa ide dan gagasan yang dibawa Bupati Ende sangat bagus sehingga disarankan untuk langsung mengirim surat kepada Presiden terkait rencana tersebut.
“Terkait Hari Lahir Pancasila, Bapak bisa bersurat ke Bapak Presiden dengan tembusan ke BPIP. Insyaallah kami akan membantu pemerintah Kabupaten Ende untuk membumikan Pancasila,” imbuhnya.
Wakil Kepala BPIP, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. menambahkan jika BPIP sebelumnya pernah mengunjungi tanah Ende dua kali. Dia mengatakan bahwa Ende bisa menjadi pelopor untuk masa depan.
“Ende bisa menjadi salah satu pelopor, Bung Karno disana tidak hanya merenung melainkan membaca juga, Pancasila diciptakan bukan untuk masa lalu, tapi untuk masa depan, saya sangat mendukung program bapak untuk membangun literasi Pancasila, Pancasila jangan kita mewarisi abunya tapi mewarisi Apinya, nah apinya tersebut ada di Ende,” tegasnya.
Senada dengan hal tersebut, Sekretaris Utama BPIP, DR. Drs. Karjono, S.H., M.Hum. mengaku siap untuk menindaklanjuti arahan Kepala BPIP.
Bagaimana perlu dibuat kegiatan apa saja yang bisa dikerjakan dalam rentang waktu antara 1 juni hingga 17 agustus di tanah Ende agar BPIP bisa terjun langsung ke Ende untuk melakukan pembumian Pancasila, ungkapnya.
Agenda penandatangan nota Kesepahaman dengan Pemkab Ende adalah kegiatan kedua setelah sebelumnya BPIP bekerjasama dengan Pemkot Palu yang dihadiri oleh jajaran pejabat kedeputian dan pejabat kedirektoratan. [bpip/FAW]
Editor: Ahmad Nurcholish