Kabar Damai I Sabtu, 22 Mei 2021
Pontianak I Kabardamai.id I Sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, Kota Pontianak tidak melulu terkenal karena tata kotanya yang baik serta keberagaman masyarakatnya yang toleran. Dalam aspek lain, ada permasalahan yang juga terkenal dan sudah turun temurun yaitu tingginya kasus penyalahgunaan narkoba disalah satu wilayahnya.
Tersebutlah Kampung Beting, yang merupakan tempat dimana kasus penyalahgunaan narkoba amat tinggi. Selain itu, ada pula Gang. Angket, yang lokasinya bersebelahan dengan Kampung Beting yang juga punya kasus serupa disana. Jika berbicara tentang Gang. Angket, maka yang lekat dalam ingatan masyarakat adalah pengedar narkoba.
Walaupun tinggi akan kasus serupa, namun tidak semua warga Gang. Angket masuk dalam pusaran barang haram tersebut. Selain itu, belum lama ini timbul gerakan dari anak muda setempat untuk memberikan perhatian dan pendidikan kritis kepada anak-anak disana melalui aksinya yang dinamai dengan Seputar Pendidikan.
Doni merupakan pria yang kini berusia 24 tahun, sejak tahun 2020 ia mendirikan Seputar Pendidikan dengan tujuan untuk membangun lingkungan yang dapat tumbuh dengan baik dan memberikan wadah belajar kritis kepada anak-anak setempat yang termarjinalkan.
“Saya hidup dan tumbuh dalam suasana lingkungan tinggi kriminalitas dan perdagangan narkoba. Saya berpikir untuk menyelamatkan anak-anak yang tinggal di lingkungan sekitar rumah saya, yang semakin hari semakin terbiasa melihat kriminalitas dan perdagangan narkoba,” jelasnya, seperti dilansir dari Hipontianak.
Baca Juga: BPIP dan Guru Komitmen Gotong Royong Kuatkan Nilai-nilai Pancasila
Kini, Doni mengajar kurang lebih 20 anak-anak denga tiga isu utama yaitu soft skil, wawasan profesi dan juga berfikir kritis. Melalui tiga isu ini, Doni berharap anak-anak dapat tumbuh dengan baik berbekal pengetahuan yang ia miliki untuk digunakan dimasa mendatang.
Doni juga berharap, dari semua muridnya tersebut kedepan dapat menghilangkan stigma yang buruk dari pandangan orang banyak tentang masyarakat dan juga Kawasan Gang. Angkit yang terkenal kriminal dan tidak aman. Semua yang dilakukan Doni murni dari kesadaran dan dorongan dari dirinya sendiri, semua dilakukan secara gratis tanpa dipungut biaya apapun, bahkan tidak jarang ia yang harus mengeluarkan biaya pribadi untuk digunakan dalam proses pendidikan informal bersama dengan anak-anak melalui Seputar Pendidikan tersebut.
Murid-murid Doni berusia 6 sampai 10 tahun atau kini duduk di Sekolah Dasar. Dalam mengajar anak-anak pada usia tersebut, Doni dibantu beberapa relawan yang secara suka rela membantu untuk sharing pengetahuan kepada anak-anak di markas Seputar Pendidikan atau belakang rumah Doni yang berada di Gang. Angkit, Jl. Tritura, Pontianak.
Doni juga mengatakan, orang tua dari anak-anak tersebut menyambutnya dengan senang karena melihat anaknya memiliki perkembangan dalam pembelajaran.
“Orang tua mereka senang, karena lihat anak mereka ada perkembangan seperti bisa bahasa Inggris, lebih kritis, dan senang membaca. Sesungguhnya mereka menaruh harapan yang sangat besar untuk anaknya bisa tumbuh dan tidak terpengaruh di lingkungan yang rawan,” pungkasnya.
Sumber : Pontianak Post I Hipontianak