Kabar Damai | Senin, 18 Juli 2022
Jakarta I Kabardamai.id I Tuhan sebagai sang pencipta menciptakan makhluk dengan penuh ketelitian dan sebaik-baiknya ciptaan. Termasuk manusia dan gendernya, laki-laki maupun perempuan punya kedudukan yang sama dan tidak boleh satu sama lain saling merendahkan dan melakukan diskriminasi.
Laki-laki dapat menjadi dirinya sendiri, melakukan aktifitas dan pilihan pekerjaan sesuai dengan apa yang dikehendaki. Begitupun dengan perempuan yang sepatutnya punya pilihan yang sama dalam menjalankan aktifitas dirinya. Pembedaan-pembedaan yang ada sejatinya hanya seni dalam kehidupan yang bukan kemudian menjadi masalah besar serta harus diawali dengan kesepatan yang baik.
Sejarah panjang kerap menempatkan perempuan sebagai kelompok nomor dua,baik karena budaya patriarkis hingga feodalism yang terus berkembang. Namun, satu hal yang harus senantiasa diingat bahwa perempuan setara dengan laki-laki dan dapat berkarya dengan baik sesuai dengan kemauannya pula. Termasuk, sesuai dengan ajaran Islam yang mengistimewakan perempuan hingga disebut dapat menjadi penolong di akhirat kelak.
Ustadz Zacky Mirza dalam tayangan Netmediatama menjelaskan bahwa terdapat hadist Islam yang menyatakan bahwa anak perempuan dapat menjadi penolong di akhirat. Hal ini dikarenakan menjadi anak perempuan berarti memiliki banyak sekali pekerjaan rumah yang bergantung pada dirinya.
Baca Juga: Menjaga Anak Perempuan dari Kejahatan Seksual
Pertama, setinggi-tingginya pendidikan perempuan maka ia akan tetap menjadi makmum daripada suaminya. Memberikan pembelajaran berupa ketaatan bukanlah hal yang mudah namun harus dilakukan perempuan. Perempuan lebih mengedepankan perasaan sehingga hal-hal berkaitan atas dirinya harus difikirkan secara matang.
Kedua, pada zaman Rasul dahulu anak-anak perempuan yang dilahirkan akan dikuburkan hidup-hidup. Hingga setelahnya Islam datang guna memuliakan anak perempuan yang ada. Perempuan juga harus menempatkan diri menjadi makmum yang soleha,
“Untuk menjadi penyelamat di akhirat, usaha untuk mencapainya juga tidak gampang dan harus dilalui dengan pengorbanan dan perjuangan yang panjang,” ujarnya.
Islam memiliki panduan dalam mendidik anak perempuan. Menurutnya, upaya yang harus dilakukan pertama adalah ketaatan kepada suami, orang tua serta agamanya.
Menurutnya, dahulu Rasul mendidik anak perempuannya dengan sangat tegas. Bahkan, ketika seorang pemuka datang karena mengetahui anaknya mencuri, Rasul menjawab jikalau itu dilakukan oleh Fatimah maka ia sendiri yang akan memotong tangan anaknya. Itu bentuk ketegasan Rasul dalam mendidik pada zamannya dahulu dan sesuai dengan konteks hukum di Arab.
Melalui pendidikan yang baik, melalui ketaatan pula akan menciptakan anak perempuan memiliki akhlak dan perangai yang baik hingga dapat menjadi penolong bagi orang tuanya kelak di akhirat.
Penulis: Rio Pratama