Aku Lahir dari Negara yang Satu, Tumbuh dengan Toleransi yang Menyatu

Oleh : Magfiratul Khaira

 Aku lahir dari sebuah negara yang bersatu dari beragam perbedaan.latar belakang. Tanah air yang berasal dari ras yang berbeda, dialeg yang unik, suku yang beragam macamnya, dan tentunya keberagaman daerah yang mengidentifikasi setiap warga negaranya, namun pada akhirnya perbedaan itu, tak pernah hadir dalam ikatan jiwa persatuaan kebhinekaan yang kami pegang teguh.

Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki lebih dari 17.000 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Sambung-menyambung antar satu pulau dengan yang lainnya melalui beragam toleransi latar belakang menjadikan aku seorang yang cinta akan negri tanah air yang aku pijak ini.

Tanah airku adalah surga, surge akan keindahan alamnya, bahasanya, sukunya, rasnya, warna kulitnya, agamanya, wilayahnya, pola pikirnya, dan tentunya perbedaan-perbedaan inilah yang membentuk aku dan warga lainnya menjadi warga negara yang bersatu dalam kedamaian dan keragaman. 

Baca Juga: Kepemimpinan yang Inklusif dan Pluralis

Keanekaragaman inilah yang menunjukkan betapa indahnya negeriku, betapa uniknya persatuan yang dibentuk dari keberagaman. Oleh karena itu aku sebagai generasi penerus bangsa ingin menjadi seorang warga negara yang berada di garda terdepan dalam toleransi demi terjaganya keindahan yang terbentuk dalam berbagai keberagaman yang berasal dari warna warni latar belakang masyarakat Indonesia.

Indonesia merupakan negara yang mempunyai semboyan yaitu “ Bhinneka Tunggal Ika”, semboyan tersebut memiliki makna yaitu, walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua. . Indonesia merupakan negara yang unik disebabkan karena mempunyai banyak keanekaragaman, oleh karena itu Indonesia dikenal sebagai negara dengan masyarakat yang tunggal dan majemuk.

Hal inilah yang menjadi alasan utama Indonesia sudah seharusnya melakukan toleransi terhadap perbedaan agar nantinya kita bisa melakukan persatuan dalam keberagaman yang terbentuk.

Dalam hubungan lintas agama, memang mempunyai gerbang yang mencolok dan batasan-batasan yang seharusnya tidak dilewati, tapi kembali lagi kepada kebhinekaan, sikap toleransi inilah yang sehharusnya dikenalkan dan dipelajari seluk beluknya, baik secara sikap maupun tingkah laku yang terbentuk apabila kedua perwakilan agama satu dengan yang lainnya bertemu.

Hubungan keberagaman inilah yang unik karena perlu dipahami jika keterbatasan pemahaman turut andil dalam intoleransi yang terbentuk oleh lingkungan sehari-hari. Sudah seharusnya kehidupan itu sendiri, spirit yang terbentuk sekaligus menjadi langkah penting terjalinnya toleransi terhadap keberagaman.

Magfiratul Khaira, Peserta Sekolah Kepemimpinan Pemuda Lintas Agama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *