5 Tahun Berdiri, Puan Hayati Gelar Musyawarah Nasional 1 di Jakarta

Kabar Damai | Selasa, 20 Desember 2022

Jakarta I Kabardamai.id I Berusia 5 tahun sejak dibentuknya Puan Hayati pada tahun 2017 di Bali, merupakan langkah awal dari hasil terselenggaranya Rapat Nasional Perempuan Penghayat Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pertama kalinya diadakan Musyawarah Nasional (Munas) 1 secara mandiri dilakukan Puan Hayati dalam upaya terus meningkatkan solidaritas dan memperkokoh gerakan perempuan penghayat kepercayaan. Hal ini disampaikan oleh Rela selaku ketua panitia dalam sambutan pembukaannya pada Munas 1, 17 Desember lalu.

Diselenggarakan di Jakarta, 17-18 Desember 2022 di Hotel Grand Boutique Hotel. Munas 1 ini mengusung tema “Peran Kontribusi Puan Hayati Dalam Membangun Organisasi Berdaya dan Mandiri”.

Ketua Puan Hayati periode 2017-2022, Dian Jennie, menyampaikan secara harapannya diselenggarakan Munas 1 Puan Hayati ini. “Puan hayati harus mampu memberikan kontribusi sebagai organisasi yang berdaya dan mandiri. Baik pengembangan organisasi penghayat kepercayaan maupun kontribusi kebangsaan,” ujar Dian.

Baca juga: Harkirtan Kaur Hadiri Perayaan 12 tahun @america di Indonesia

Dian melihat potensi perempuan sebagai penggerak bangsa akan sangat maksimal apabila organisasi perempuan basis keagamaan dapat berdaya secara madiri dan terus meningkatkan kapasitas organisasi. “Perempuan adalah aset anak bangsa yang juga harus berdaya dan mandiri,” ujar Dian.

Dihadiri oleh 100 peserta dari 9 provinsi, Puan Hayati sudah mampu merangkul 171 organisasi penghayat seluruh Indonesia untuk bergabung menjadi anggota maupun pengurus. Ini menjadi modal awal yang cukup kokoh bagi Puan Hayati untuk bisa terbang lebih jauh lagi dalam mencapai target dan ambisi sebagai gerakan perempuan.

“Kami menyadari organisasi perempuan penghayat masih tertinggal jauh, kepakan sayap puan hayati masih terus belajar, lebih banyak memperluas jaringan dan meneguhkan kerja sama, satu dan lain yang harus kokoh untuk bisa membangun organisasi dan berkontribusi bagi Indonesia,” ujarnya.

Dian mengaku, 5 tahun berdirinya Puan Hayati melewati banyak cerita yang cukup dramatis, namun kerja sama dan kontribusi anggota menjadi faktor utama Puan Hayati terus berkembang hingga hari ini.

Dian menutup pidatonya dengan menitipkan pesan kepada seluruh anggota Puan Hayati agar terus mampu meneguhkan kerja sama yang baik dan menumbuhkan integritas di antara seluruh anggota. Dian juga fokus pada karakter khusus yang penting dimiliki oleh setiap anggota, agar bersikap penuh dengan kejujuran dan keikhlasan dalam pengabdian. “Karena solidaritas dan soliditas pengrus menjadi kunci utama dari semua gerakan perempuan,” tegas Dian.

Dian meminta kepada seluruh anggota Puan Hayati agar tidak hanya berfokus pada kemajuan perempuan Penghayat Kepercayaan saja, namun juga turut andil dalam membangun bangsa.

“Puan hayati juga memanggul tangungjawab yang besar dalam menumbuh kembangkan karakter dan mental anak bangsa untuk mengarah pada budipekerti yang luhur,” tuturnya.

Pembukaan Munas 1 Puan Hayati dihadiri oleh Deputi 6 Kemenko Polhukam, Presidium MLKI pusat, Ketua Gemapakti Pusat, Perempuan Tokoh Lintas Iman, Ketua Komnas Perempuan dan teman-teman dari CSO.

ini aktivitasnya, gerakan dan programnya sudah sangat luar biasa. “Kerja PUan terkait pemberdayaan sangat luar biasa walau baru berusia 5 tahun”, ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *