12 Bulan, 12 Pelajaran Nilai dari Masa Pandemi

Kabar Utama140 Views

Kabar Damai I Jumat, 12 Maret 2021

 

Jakarta | kabardamai.id | Satu tahun sudah sejak kasus korona diketahui pertama kali terjadi di Indonesia pada Maret tahun lalu (2/3/20).

Virus Covid-19 yang kemudian menjadi pandemi global ini menyebabkan ketakutan dan ketidakpastian yang masif dan invasif hingga melumpuhkan aktivitas kita di hampir semua bidang kehidupan. Satu-satunya hal pasti yang kita sadari adalah kehidupan kita tak akan lagi sama seperti sebelumnya.

Selain ketakutan yang luar biasa, pandemi ini juga membukakan mata kita pada hal-hal yang sebelumnya tidak kita sadari atau masih samar. The United Nations Development Programme (UNDP) secara global merangkum 12 hal yang dapat dipelajari dari pandemi selama satu tahun terakhir.

Berikut ke-12 pelajaran yang penulis rangkum dari laman undp.org:

  1. Informasi sesuai fakta dapat menyelamatkan nyawa orang. Dalam hal ini, peran pemerintah menjadi sanagt krusial.
  2. Masih berkaitan dengan nyawa, penting bagi kita untuk bergerak lebih cepat dan mengglobal.
  3. Segalanya kini saling terhubung. Kita diperlihatkan pada kekeliruan cara kita bekerja, dididik dan mendidik. Karenanya, kita perlu menangani berbagai tantangan secara bersamaan dan berkaitan, tidak dikotak-kotakkan secara terpisah. Keperluan pembangunan berkelanjutan yag terintegrasi semakin penting.
  4. Kita dapat melihat secara lebih jelas jika kita semua tidak diperlakukan setara dan ini perlu berubah. Semua orang berhak atas akses yang sama terhadap pendidikan, kesehatan, kesempatan kerja, dan sebagainya.
  5. Melihat bagaimana virus ini berkembang, kita belajar bahwa progres bisa berbahaya dan menawarkan ketidakpastian.
  6. Kita diingatkan lagi tentang alam atau keanekaragaman hayati menyelamatkan kehidupan manusia. Betapa kita sangat bergantung pada alam. Karena itu, kita perlu lebih peduli dan bertindak lebih cepat untuk kelestarian alam.
  7. Kepemimpinan perempuan semakin urgen dibutuhkan. Masa penyembuhan dari situasi pandemi ini memerlukan sudut pandang perempuan untuk mencapai dunia yang setara.
  8. Tak hanya manusia, hasil teknologi seperti robot dan Artificial Intellegence turut membantu dalam memerangi virus korona sekarang. Maka, kebutuhan akan teknologi menjadi sebuah kebutuhan dan keharusan, khususnya di sektor pemerintahan dalam mengelola kepentingan banyak orang.
  9. Covid-19 membukakan mata kita betapa vitalnya peran buruh migran dalam menghadapi pandemi, khususnya di bidang kesehatan publik.
  10. Semakin kita banyak tahu, semakin kita cepat dalam bertindak. Pertukaran data informasi secara real-time menjadi semakin penting untuk bangkit akibat pandemi.
  11. Pembanguan berkelanjutan atau program SDGs yang terintegrasi menjadi semakin vital untuk mempersiapkan masa depan yang lebih terjamin.
  12. Sebuah krisis juga bisa menjadi sebuah kesempatan. Masa krisis ini menjadi kesempatan kita untuk belajar dari kesalahan, belajar untuk hidup lebih baik bagi dirinya sendiri dan alam.

Baca juga: Setahun Penanganan Covid-19, Pusad Paramadina Adakan Webinar Nasional

Peran Tokoh Agama

Sementara itu, upaya yang dilakukan pemerintah dalam mensosialisasikan protokol kesehatan untuk penanganan COVID-19 tidak lepas dari peran dan dukungan tokoh agama. Dukungan yang diberikan tokoh agama sangat membantu dalam pengendalian COVID-19. Contohnya penjelasan tokoh agama mengenai cara beribadah di saat pandemi COVID-19 dengan mematuhi protokol kesehatan.

“Tokoh agama memiliki peran yang sangat penting pada masa pandemi COVID-19 sekarang ini. Di antaranya dalam mensosialisasikan pentingnya protokol kesehatan kepada umat. Peran tokoh agama sangat efektif dalam ikut meyakinkan masyarakat dari sisi agama, tentang pentingnya menjalankan protokol kesehatan di tempat ibadah”.

Demikian yang pernah disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang, Fahrur Rozi saat menjadi narasumber pada kegiatan silaturahmi tokoh lintas agama tentang penanganan Covid-19 di Kabupaten Pemalang yang diadakan oleh FKUB Kabupaten Pemalang, Kamis (11/9/2021).

Diwartakan laman Kementerian Agama Jawa Tengah, Fahrur membawakan materi kebijakan Kementerian Agama tentang peran tokoh agama dalam pencegahan dan penanggulangan penyebaran COVID-19.

Peran tokoh agama sangat penting dan strategis untuk membantu penanganan dampak COVID-19 ini. Terutama menjelaskan kebijakan pemerintah dalam penanganan COVID-19, agar masyarakat tidak panik, khawatir, takut, dan tetap optimis menata masa depan lebih baik.

“Tokoh agama diharapkan bisa memberikan informasi yang tidak membuat masyarakat tertekan di situasi pandemi ini, serta memberikan arahan ke masyarakat agar selalu semangat dalam menghadapi pandemi ini,” ungkapnya, kutip jateng.kemenag.go.id.

Semoga kita dapat terus komitmen untuk memperbaiki diri untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan setara. [ ]

 

Penulis: Hana Hanifah

Editor: A. Nurcholish

Sumber: UNDP.org I jateng.kemenag.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *